Pernahkah kalian jatuh Cinta selama 20 tahun pada orang yang sama tetapi tidak pernah punya kesempatan untuk mengungkapkannya?
Bagaimana perasaanmu jika orang itu ternyata di jodohkan dengan orang lain?
Leo wijayanto. Seorang pemuda tampan yang berumur 25 tahun. Pintar, muda dan kaya. Tidak tampak kekurangan sedikitpun darinya. Ibunya seorang Desainer terkenal yang sukses dan Ayahnya pemilik perusahaan percetakan terbesar di negara ini. Meski begitu, Leo bukanlah anak yang manja, dia sangat mandiri dan kompeten. Dia mempunyai seorang kakak perempuan yang cantik bernama Dwi Putri. Kakaknya ini adalah seorang model yang sedang naik daun tahun ini.
Dilihat dari manapun keluarga ini begitu sempurna. Cuma satu kelemahan darinya, Leo hanya mencintai satu gadis selama 20 tahun ini namun tak pernah sekalipun ia bisa mengungkapkannya.
Gadis yang di cintainya adalah Siska Paramita Luis. Kalian semua pasti tahu Siska adalah anak kedua dari Raka Luis dan Andhinie Luis. Dia mempunyai seorang kakak laki-laki yang baru saja menikah namanya Raditya Luis. Seperti ayahnya, kakanya ini begitu dingin padanya sehingga sedari kecil Siska selalu meminta bantuanku dalam hal apapun. Ayahnya mempunyai banyak bisnis besar yang berkaitan dengan pembangunan dan ibunya hanya ibu rumah tangga biasa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku dan Siska sudah dekat sejak kami masuk TK. Rumah yang hanya terhalangi tiga rumah membuat kita bisa bertemu kapanpun. Tetapi keadaan berubah setelah aku memegang salah satu cabang perusahaan Papah di kota B. Aku dan Siska jadi tinggal berjauhan.
"Leo, kamu serius mau ninggalin aku? " ucapnya merengek menarik-narik tanganku.
"Bukan ninggalin lah, kan kita bisa ketemu seminggu sekali. "
"Gak, gak mau. Nanti siapa yang nemenin aku? "
"Kamu cari teman lain saja. " ucapku mencubit hidungnya.
"Jangan pergi.. " ucapnya memelukku.
Kebiasaan buruknya adalah selalu membuatku serangan jantung setiap saat berada di dekatnya. Dia itu wanita yang tidak pernah sungkan memeluku kapanpun dan aku pun jadi terbiasa dengan keadaan itu. Siapa yang akan menolak pelukan dari gadis yang di cintainya bukan?
Hari ini aku pergi meninggalkannya ke kota B aku melihatnya menangis. Wanita itu membuatku gemas saja melihatnya. Jika bisa aku akan memasukannya ke dalam koper dan memajangnya di apartemenku nanti.
Beberapa hari tanpanya rasanya sepi. Sepi tidak melihat dia tapi handphoneku terus berbunyi. Banyak panggilan dan pesan singkat darinya.
"Kamu kemana aja sih kok gak bales pesan aku? " ucapnya berteriak di ujung telpon.
"Aduh princess maaf tadi aku sibuk sekali. " ucapku memanggil dengan panggilan sayang.
"Gak tau pokoknya aku marah. " ucapnya menutup teleponnya.
"Marah kok bilang-bilang. "Ucapku tersenyum.
Aku melentangkan tubuhku di atas tempat tidur sampai terlelap.
*****
"Siska, sayang..! " panggil Andhinie mamahnya.
"Iya mah, ada apa? "
"Ini papah menyuruhmu menjemput anak rekan kerja papah di bandara. "
"Loh kok aku? "
"Siapa lagi kakak kan sudah gak disini, jadi sekarang papah mempercayakanmu sayang. "
"Ah mamah,, "
Akhirnya dengan terpaksa aku pergi menjemput anak rekan kerja papah ke bandara. Coba saja ada Leo pasti aku gak perlu repot menyetir mobil sendiri. Ah kangen sekali.
Setengah jam sudah aku menunggunya tetapi dia belum datang juga. Aku kesal, menelpon papah berkali-kali tetapi sibuk terus jaringannya. Sampai pada seorang pria menghampiriku dengan senyumannya. Seorang pria berkacamata. Kacamata itu membuatnya semakin terlihat tampan saja. Aku sampai berkali-kali menelan ludah saay melihatnya. Yaampun jantungku. Inikah yang di namakan jatuh Cinta?
"Siska ya? " ucapnya menyodorkan tangannya.
"Iya Siska. " ucapku terus memperhatikan wajahnya.
"Aku Pebrian, anak rekan bisnis papahmu. " ucapnya.
" oh jadi yang harus aku jemput itu kamu, yasudah ayo jalan.! ''
"Biar aku saja yang menyetir. " ucapnya ramah.
Duh kalo gini bisa-bisa aku jatuh Cinta betulan. Sepanjang jalan dia bertanya banyak hal tentang keluarga, kuliah, teman dan banyak lainnya. Seolah terhipnotis aku dengan senang menjawab setiap pertanyaannya.
Sesampai di rumah aku mempersilahkannya masuk dan beristirahat. Kata mamah dia akan menginap beberapa hari disini. Wah senangnya.
Malam ini kami berkumpul di ruang tamu. Rasanya seperti double date. Mamah dan papah sedangkan aku dengan Pebrian.