Episode 11

1K 54 0
                                    

Aku sedikit merasa kesal pada Leo, bisa-bisanya dia marah padaku kemarin. Aku kan cuma gak mau dia sendirian terus apalagi setelah aku menikah.

"Princess.. " ucap Leo membangunkanku.

Aku pura-pura tak mendengarnya dan masih tetap memejamkan mataku.

"Kamu masih marah yah? Maaf ya kemaren udah bentak kamu. Masa kamu gak mau maafin sih?  Aku cium nih kalo kamu gak bangun juga.. " ucap Leo tapi aku tak menghiraukannya.

Ku kira dia bercanda. Tapi aku bisa merasakan napasnya di wajahku.

Ah aku bisa merasakan aroma mint dari mulutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ah aku bisa merasakan aroma mint dari mulutnya. Aku terkejut saat hidungnya beradu dengan hidungku. Aku langsung membuka mataku dan benar saja posisi ini akan menjadi gawat jika Pebrian melihatnya. Aku mendorong Leo menjauh dan aku bangkit dari tidurku.

Melihat reaksiku Leo malah tertawa cekikikan.

"Lucu ya? " ucapku cemberut.

" oh princess Leo marah lagi.. " ucap Leo menangkup kedua pipiku.

"Ngapain pagi-pagi kesini segala ganggu orang tidur. Kerja sana.! "

"Oh jadi kamu mau enak-enakan tidur sedangkan aku kerja gituh? "

"Terus? "

"Terus-menerus, kamu kan janji mau bantu-bantu di kantorku selama ada disini. "

"Aku kan sudah banyak membantu. "

"Bantu apa? "

"Bantu jagain apartemen makanya aku gak kemana-mana. "

"Itu sih bukan jagain tapi males-malesan. " ucap Leo mengacak rambutku.

Aku hanya menimpalinya dengan tertawa.

" gitu dong ketawa, kan cantik. " ucap Leo membuatku tertegun.

Kenapa mendengar dia memujiku seperti itu aku jadi deg-degan ya?  Ah pasti karna biasanya Leo hanya meledeku.

" aku telpon Pebrian dulu ya. " ucapku padanya sambil menekan layar panggilan di handphoneku.

Leo mengangguk tanda ya.

"Hallo sayang. Semalam hapeku mati. Kamu sudah sarapan?  Aku belum ini baru bangun. Iya ini aku mau cari sarapan, nyuruh Leo nyariin sih hehee.. Iya dah Sayang. Waalaikum salam. " ucapku Dengan Pebrian.

"Apa bawa-bawa namaku segala?  " ucap Pebrian.

"Beliin sarapan. Kamu mau beliin aku sarapan kan? "

"Tergantung. "

"Makasih Leoku. Uangnya di kamu dulu aja. " ucapku.

Padahal selama ini aku memang terus memakai uangnya meski untuk hal sepele. Aku sudah tidak di beri uang saku oleh papah mamah semenjak lulus. Dan aku sendiri takut untuk memintanya. Tapi untung ada Leo.

****

PEMUJA RAHASIA  ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang