Pernahkah kalian jatuh Cinta selama 20 tahun pada orang yang sama tetapi tidak pernah punya kesempatan untuk mengungkapkannya?
Bagaimana perasaanmu jika orang itu ternyata di jodohkan dengan orang lain?
Aku menyibukan diriku untuk melupakannya. Tapi rasanya begitu berat dan menyakitkan. Tanpa tau apa salahku aku harus melupakannya.
"Ngapain sih bos kita ini murung terus? " ucap rekan kerjanya.
"Gue bingung mel. " ucap Leo.
"Cewek itu lagi ya? Tumben, jangan-jangan kalian berantem. "
"Wah Pak Leo bisa gak semangat hidup kalo begitu. " ucap Yuli menimpali.
Dua rekan kerjanya itu memang selalu mendengarkan celotehan Leo soal Siska. Mereka berdua sudah menikah jadi wajar jika selalu meledek Leo.
"Tanpa tahu apa salah gue, dia marah dan bilang kita bukan siapa-siapa lagi. " ucap Leo lesu.
"What?! " ucap Mela kaget.
"Kejam. " yuli menimpali.
"Ah gue mau balik pusing. " kata Leo pergi.
*****
Saat pulang dia berpapasan dengan Siska yang sudah menunggu di depan apartemen. Ingin sekali dia pura-pura tidak melihat tapi, hatinya tak kuasa menahan rasa rindu.
"Leo. "Ucap Siska.
"Iya. Kamu sendirian? " ucap Leo basa-basi.
"Maaf.. Tapi boleh kan aku pindah kesini lagi? " tanya Siska menunduk.
"Boleh, aku kan sudah memberikan apartemen itu ke kamu. "
"Makasih. "
"Sudah makan? " tanya Leo.
Siska hanya mengangguk.
"Yasudah aku duluan yah. " ucap Leo pergi.
Perasaan apa ini? Leo sudah berencana melupakannya dan kini dia malah kembali. Leo membaringkan tubuhnya di sofa. Tiba-tiba terdengar suara bel berbunyi. Dia menghampiri pintu dan membukanya.
"Maaf ,aku mau minta air mineral dikamarku belum di isi. " ucap Siska membawa gelas.
"Masuk. " ucap Pebrian mengikuti langkah kakinya dari belakang.
Setelah mengambi air dan minum Siska berdiri beberapa menit menatap Leo.
"Ada apa? " ucap leo yang kemudian membaringkan tubuhnya di sofa seperti sediakala.
"Kamarku... " ucap Siska pelan.
"Kenapa? "
"Ada suara aneh. Aku takut. " ucapnya.
"Yasudah kamu pindah ke kamar ini saja. "Ucap Leo.
"Gak perlu. Permisi. " ucap Siska keluar.
Leo berusa tidak memperdulikannya tetapi gagal dia mengikuti siska dari belakang.
"Suara dari mana? " tanya Leo.
"Gak tau. " ucap Siska duduk di kursi.
"Yasudah aku akan mengurusnya jika terdengar lagi kasih tau ya. " ucap Leo.
Saat Leo akan pergi, Siska memanggilnya.
"Leo.. "
"Hmmm..? "
"Maaf.. "
"Tidak perlu. " ucapnya.
"Aku kangen kamu. " ucap Siska menangis.
Ucapannya membuat Leo berdebar kencang. Leo masih berdiri membelakanginya tanpa bilang apapun. Siska menghampirinya, memeluknya erat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Leo tanpa bicara membalas pelukannya. Banyak perasaan yang tak bisa di ungkapkan. Kini dia takan mundur. Selama Siska belum menikah semuanya akan baik-baik saja. Aku akan menghabiskan sisa waktu bersamanya. Apapun akan ku lakukan agar dia bahagia.
"Pebrian tidak masalah kamu disini lagi? "
"Dia sudah kembali bekerja ke luar kota. " ucap Siska.
"Mau makan? "
"Boleh. "
Mereka akhirnya makan siang bersama. Sehabis makan Leo mengantarkan Siska kedalam apartemennya. Entah dari mana keberanian itu, tiba-tiba Leo mencum Siska.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Siska di buat kaget oleh perlakuannya. Tetapi dia tidak ingin menyinggung perasaan sahabatnya. Dia hanya diam mematung menahan wajahnya yang kian memerah. Setelah selesai Leo gugup dengan kelakuannya sendiri. Dia langsung pergi menahan malu dan detak jantungnya yang semakin kencang.
Tak di sangka saat keluar Pebrian sudah ada di depan pintu. Wajahnya datar melihat ke arahku. Aku segera masuk ke apartemenku tanpa menghiraukannya.