"Pebrian?! " ucap Siska kaget saat melihat Pebrian sudah ada di depan pintu.
"Baguslah kamu disini. " ucap Pebrian duduk .
"Sayang, di kamarku air minum kosong kamu pasti haus. " ucap Siska dengan hati yang gelisah karena takut pria itu melihat kejadian tadi dengan Leo.
"Kalian sudah baikan? "
"Ya, tapi seperti katamu aku tidak boleh terlalu dekat kan? "
"Gapapa, kalian seperti biasanya aja. Lagian kalo aku sibuk kerja masih ada Leo kan? "
"Sayang... "
"Ku bilang tidak apa-apa. Boleh aku ngomong sama dia sebentar?
"Bo.. Boleh. " ucap Siska gugup, lalu memanggil Leo ke apartemennya.
Dengan sejuta pertanyaan dan was-was Leo sudah duduk di depan Pebrian.
"Ada apa? " tanya Leo.
Pebrian menatap wajah Leo seolah sedang menelusuri sesuatu.
"Gue titip Siska selama gue gak ada ya! " ucap Pebrian membuat Leo tertegun.
"Itu aja? Gak masalah, lagian gue jagain dia dari dia kecil. " ucap Leo.
"Yaudah, sekarang anter gue ke depan. " ucap Pebrian pada Leo.
"Yaelah ke depan doang. "Gerutu Leo.
Mereka berjalan beriringan. Sedangkan Siska tersenyum melihat Pebrian dan Leo akur. Siska melentangkan tubuhnya di kasur.
"Oh ya, lu yakin mau kasih Siska sama gue? " tanya Pebrian.
"Yah kalo ada cowok yang lebih baik dari lu mungkin mending kasih cowok lain aja. " ucap Leo.
Mendengar ucapan Leo Pebrian hanya tertawa.
"Lu pernah naksir dia gak sih? " tanya pebrian.
"Naksir.. Hahaaa... Mana mungkin. "Ucap Leo berbohong.
"Ah kenapa juga dia tanya-tanya soal itu? Jangan-jangan dia beneran lihat lagi. " gerutu Leo dalam hati.
"Oke bro, sampai sini aja. Thanks. "
Leo hanya mengangguk lalu pergi kembali ke apartemen.
"Leo.? " tanya Siska mengagetkan Leo sedang membuka pintu apartemennya.
"Ada apa? "
"Aku boleh maen kesitu kan? "
"Sejak kapan kamu suka minta izin? "
"Iya juga sih yah.. Hehe.. " ucap Siska langsung ikut masuk ke apartemen Leo.
"Tadi sama Pebrian ngomongin apa? "
"Kepo. " ucap Leo tersenyum.
"Leo, kamu harus tanggung jawab. " ucap Siska menarik tangan Leo.
"Maksudnya? "
"Kamu tadi... Emhh. Udah ah aku mau keluar cari angin. " ucap Siska melesat pergi.
Sebetulnya Leo tahu apa yang di maksud Siska. Kenapa juga dia harus kebablasan menciumnya seperti ini.
"Tapi Siska tidak menamparku ataupun protes. Apa dia juga menyukaiku.?" ucapnya dalam hati.
Sedangkan siska yang katanya mau cari angin dia malah masuk ke kamarnya, mengunci pintu dan berbaring di tempat tidur. Wajahnya panas karena malu. Bukan cuma itu tapi karena Leo mencuri ciuman pertamanya.
"Ah kenapa juga jadi deg-degan banget sih. " ucap Siska meracau.
"Dia mungkin kesepian, ah aku cariin pacar aja kali ya? Ah aku kan punya temen cantik. " ucap Siska mengambil telpon berniat menelpon seseorang.
"Halo Bule. " ucap Siska.
"Ya ada apa? " ucap seorang gadis dengan logat bulenya.
"Kamu punya pacar gak? "
"Ngeledek ya? "
"Hahaa.. Bukan-bukan aku mau kenalin kamu sama cowok ganteng. " ucap Siska.
"Kalo Leo aku baru mau. "Ucap Si bule.
Ah Siska hampir lupa kalo dari dulu cewek bule itu tertarik pada Leo. Kenapa gak kepikiran dari dulu sih.
"Oke kalo gitu nanti malam ke apartemenku ya. " ucap Siska menutup telpon.
"Leo, nanti malam jangan kemana-mana ya. " ucap Siska dalam pesan singkatnya.
"Kamu mau aku temenin kemana? " balas Leo.
Siska sengaja tidak membalasnya agar Leo penasaran dan tidak menolak. Karena selama ini Leo tidak pernah pacaran, Siska jadi penasaran.
*****
Malampun tiba teman bulenya sudah datang. Begitupun Leo sudah duduk di depannya.
"Leo kamu kenal Micela kan? Dia ini anak pengusaha terkenal loh di negaranya. " ucap Siska.
"Iya tau kok, ayahnya kenalan ayahmu bukan? " ucap Leo.
"Nah itu kamu ingat. Sekarang Micela kesini mau makan malam sama kamu. Kamu mau kan? "
Leo hampir tersendaak meski sedang tidak minum karena kaget.
"Leo kamu gantengan deh. " ucap Micela menatap Leo membuat Leo salah tingkah.
"Yaudah ayo kita makan..! " ucap Leo berdiri dari duduknya begitu pula micela.
"Selamat bersenang-senang. " ucap Siska melambaikan tangannya.
"Loh jadi cuma kita berdua? " tanya Leo bingung.
"Iya Siska gak ikut. " jawab micela menggandeng Leo pergi.
*****
Mohon maaf postingannya lama. Biasalah ibu-ibu rumah tangga hehee..
KAMU SEDANG MEMBACA
PEMUJA RAHASIA ( TAMAT )
RomancePernahkah kalian jatuh Cinta selama 20 tahun pada orang yang sama tetapi tidak pernah punya kesempatan untuk mengungkapkannya? Bagaimana perasaanmu jika orang itu ternyata di jodohkan dengan orang lain?