Episode 9

1K 59 0
                                    

"Jadi berapa lama Pebrian pergi? " tanya Leo

"Entahlah, dia tidak pernah memberitahu. " jawab Siska.

"Sudah tau kapan kalian akan menikah? "

"Belum. "

"Aneh, kalian itu di jodohin secara tiba-tiba tapi bagian nikahnya gak tau kapan. Jangan-jangan dia mempermainkanmu. " ucap Leo menggerutu.

"Jangan dong, aku kan sayang banget sama dia.. " ucap Siska cemberut.

"Eh princess kamu buta ya? Atau kamu nikmatin di phpin kayak ginih? "

"Tau ah males ngomongin itu. Aku percaya Pebrian kok. "

"Terserah. " ucap Leo jengkel.

"Kamu.. Kemaren mabuk ya? " tanya Siska tiba-tiba.

"Enggak. "

"Kenapa kemaren kamu cium aku begitu? " tanya Siska meninggikan suara.

"Kapan? Tau ah lupa. " ucap Leo sok gak peduli.

Siska hanya menunduk mendengar jawaban Leo. Apa cuma dia yang merasa akhir-akhir ini hubungan mereka aneh?

"Leo, sekarang kita sudah sama-sama dewasa. Aku juga mau menikah. Kamu juga suatu saat pasti menikah. Jadi... " ucap Siska.

"Jadi... ?"

"Jadi kita harus membatasi pertemanan kita. Aku mau jodohin kamu sama micela biar kamu juga ada yang merhatiin. "

"Kamu tau kan aku gak suka Micela. "

"Leo, terus kamu mau sama siapa? Kalo begini terus kamu gak bisa dapet pacar. Kamu bakalan jomblo terus. Emang kamu mau sama aku terus yang udah punya suami nantinya?! " ucap Siska meninggikan suara.

"Apaan sih. Gak usah sok mikirin aku. Kamu aja belum tentu nikah sama Pebrian kok. " ucap Leo.

"Kamu nyumpahin aku? " siska merah.

"Enggak. Tapi.. "

"KELUAR....!!! " ucap Siska berteriak.

Leo menatapnya ikut jengkel. Tapi dia menarik napas panjang untuk meredam emosinya.

"Sudahlah.. Maaf aku terlalu ikut campur. Aku bukan nyumpahin kamu tapi aku khawatir si brengsek itu nyakitin kamu. " ucap Leo kemudian keluar dari kamar Siska.

*****

Keesokan harinya Siska sama sekali tidak menemui Leo seperti biasanya. Lagi-lagi dia menghindar. Dengan sifat baru Siska Leo mulai terbiasa. Tetapi dia tetap peduli pada gadis itu.

Sampai pada suatu hari Leo melihat Siska yang jatuh karena kesenggol seseorang. Kakinya sepertinya keseleo. Dia merintih kesakitan. Leo menghampirinya lalu menggendongnya ke apartemen.

"Turunin malu di lihat orang.! " ucap Siska.

"Kaki kamu itu sakit. "

"Aku bisa jalan. "

Tanpa mendengarkannya Leo terus menggendongnya sampai apartemen dan membaringkannya di atas tempat tidur.

"Aku ke kantor dulu. " ucap Leo.

"Pergi aja aku gak butuh kamu. Kaki aku gak apa-apa. Kalo mau makan, mau minum juga tinggal jalan sendiri. " ucap Siska.

Mendengar ucapan Siska, Leo mengurungkan niatnya pergi ke kantor. Dia memilih untuk diam menemani sahabatnya yang sakit itu.

"Kok gak jadi? "

"Abisnya tadi ada yang minta di temenin takut susah kalo mau makan atau minum karena gak bisa jalan buat ngambil sendiri. " ucap Leo.

"Tau ah budeg. " ucap Siska.

*****

PEMUJA RAHASIA  ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang