Hari ini adalah hari libur. Leo mengajak Siska keliling kota. Mereka melakukan banyak hal dari bermain di arena permainan, bersepeda keliling taman juga berenang. Siska sejak dulu memang suka berenang di malam hari karena katanya biar kulit gak gosong terpapar matahari. Tak terasa jam sudah menunjukan pukul 9 malam.
"Siska ayo cepat naik! Ini sudah malam nanti masuk angin. " ucap Leo yang sudah berganti pakaian.
"Iya kakakku. " ucap Siska naik dari kolam mengambil handuk yang di pegang Leo.
"Kakak? " ucap Leo meringis membuat Siska tertawa sambil berlalu untuk berganti pakaian.
15 menit kemudian Siska sudah kembali dengan cantiknya.
"Ayo kita pulang! " ucap siska.
"Aku ingin bicara sebentar boleh? " pinta Leo.
"Oke. "
Leo mengajak Siska ke taman dekat apartemen. Ada satu hal yang ingin ia sampaikan.
"Jadi mau bicara apa? " tanya Siska setelah mereka duduk.
"Emmmhh.. Aku.. " ucap Leo ragu-ragu.
Malam ini Leo ingin mengutarakan perasaannya sebelum terlambat. Tak perduli Siska akan menolaknya sekalipun. Tapi mengutarakan perasaan yang selama ini sudah ia pendam tidaklah mudah. Lagi-lagi ketakutan itu berkecamuk. Takut jika setelah ini dia akan kehilangan sahabatnya. Takut hubungan mereka rusak setelah ini. Bahkan takut jika gadis itu tak menunjukan senyumnya saat saling bertatap wajah.
"Apa sih kayaknya serius? " tanya Siska semakin penasaran.
"Ah itu aku ingin bicara. Aku menyukai... Emmm... "
"Menyukai apa? "
"Aku menyukai seorang gadis. " ucap Leo cepat.
"Apa?! Siapa?! Gak mungkin ku kira selama ini kamu tidak tertarik." ucap Siska bertubi-tubi.
"Maksudmu aku tidak normal begitu? "
"Hahahaa.. Ya ku kira. Jadi siapa wanita itu? "
Melihat Siska tertawa seperti itu membuat Leo semakin ragu untuk mengatakannya.
"Adalah nanti juga kamu tahu. "
"Begitu? Wow.. Kamu sudah punya pacar ya ternyata. Emm ku kira kamu selama ini jatuh Cinta padaku. Untunglah.. " ucap Siska asal.
"Jika aku menyukaimu memangnya salah? " tanya Leo mendekatkan wajahnya pada gadis itu.
"Tidak, aku kan cantik. " ucap Siska dengan pedenya.
"Jika benar apa kamu akan meninggalkan Pebrian untukku? "
"Hahaaa.. Bagaimana ya? Emm ku kira tidak. " ucap Siska memalingkan wajahnya dengan tertawa lepas.
"Kenapa? " tanya Leo.
"Karena.. Kamu.. Bukan tipeku. " ucap Siska masih tertawa.
Meski dalam suasana bercanda tapi mendengar setiap jawaban Siska membuat Leo sedikit patah hati. Patah hati secara perlahan tetapi berkelanjutan. Tetapi Leo masih menanggapinya dengan senyuman.
"Aku memang bukan tipe siapapun. Makanya aku tak juga dapat pacar. Gadis yang ku sukai tidak menyukaiku. " ucap Leo membuat Siska menghentikan tawanya.
Siska merasa bersalah atas ucapannya. Wajah Leo terlihat begitu sedih tetapi dia malah menanggapinya dengan tertawa seperti itu.
"Aku sudah lama menyukainya. Tapi seperti yang kamu bilang. Pasti dia tidak menyukaiku karena menurutnya aku bukan tipenya. Aku sudah melakukan banyak hal hanya untuk membahagiakannya. Mungkin ini salahku yang terlalu berharap banyak. " ucap Leo masih tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
PEMUJA RAHASIA ( TAMAT )
RomancePernahkah kalian jatuh Cinta selama 20 tahun pada orang yang sama tetapi tidak pernah punya kesempatan untuk mengungkapkannya? Bagaimana perasaanmu jika orang itu ternyata di jodohkan dengan orang lain?