Pertemuan tak terduga

18 0 0
                                    


"Wah?!" Naila juga.

"Maaf...maaf...," pelayan itu buru-buru mengambil lap untuk membantu Alaia.

"Woah! Aku bahkan belum bertemu dengannya?" Alaia mulai mengaitkan kejadian barusan dengan ucapan wanita paruh baya itu.

Alaia tercengang saat Naila dan pelayan restauran itu sibuk membersihkan tumpahan air di celananya. "Apa ini artinya aku harus melakukannya?" sahut batinnya. Dia merasa sedih karena harus mengatakan hal memalukan pada orang yang belum pernah ia temui. Dia bahkan belum tahu wajah Jungkook seperti apa. Dia belum ada waktu untuk mengecek sosok Jungkook yang sudah banyak dikenal orang.

Alaia hanya bisa menghela napasnya. "Aku akan membersihkannya di toilet." Pelayan itu sekali lagi mengatakan permintaan maafnya pada Alaia. "Tidak apa-apa," sahutnya. Dia memaklumi kejadian itu. Saat Alaia pergi ke toilet, Naila menyadari sesuatu bahwa restauran yang dirinya datangi dengan Alaia sekarang hanya dikunjungi oleh mereka berdua saja. Tanpa ragu dia bertanya pada pelayan restauran itu.

"Permisi! Apa restauran dipesan untuk pesta?" tanya Naila.

"Tidak."

"Lalu?" Naila menoleh ke sekitarnya. "...kenapa sepi sekali?" sahutnya.

"Ah! Ini karena sebentar lagi akan ada syuting."

"Syuting?" sahut Naila.

"Sekitar jam 6 sore nanti, BTS akan melakukan syuting di kawasan ini." Restauran itu memang terlentak di sebuah kawasan yang semuanya berbau makanan.

"Ah...!" Naila akhirnya tahu alasannya.

Tak lama kemudian, Alaia kembali dari toilet. "Ada apa?" tanyanya. "Tidak apa-apa," sahut Naila. Sepertinya Naila ingin merahasiakan berita itu dari Alaia. Akhirnya makanan mereka disajikan. Mereka berdua menikmati makan siang mereka yang telat di jam 4 sore. Alaia banyak menceritakan banyak tentang dirinya dulu. Dia juga menceritakan tentang teman-temannya dan lelaki yang ia sukai.

Alaia berkali-kali menangkap basah Naila selalu melihat jam tangannya, "ada apa?" tanyanya. "Apa kamu punya janji dengan orang lain?" tanyanya lagi. Naila menggelengkan kepalanya. Tepat hampir pukul 6 sore, mereka berdua menyelesaikan makan siang mereka. "Aku...ingin ice cream. Aku lihat tadi ada yang menjualnya di sekitar sini," sahut Alaia. "Sekarang?" pertanyaan Naila sedikit tidak masuk akal untuk Alaia. "Tentu saja," sahut Alaia.

Keduanya pun pergi dari restauran itu dan mencari tempat ice cream yang Alaia maksud. Rupanya langkah kaki Alaia membawa dirinya semakin dekat dengan sosok Jungkook. Naila mulai menyadari hal itu ketika ia melihat area itu terlihat sepi dan ada beberapa kru BTS di ujung gang itu. Langkah Alaia terhenti saat ia melihat tempat ice cream yang ia maksud.

Alaia masuk disusuli Naila yang mendadak ingin ice cream. Alaia memesan ice cream kesukaannya. Saat ia menunggu, mendadak jantungnya berdegup kencang dari biasanya. "Apa aku gugup?" tanya dirinya. Ia memegang dadanya. "Apa...aku sekarang punya sakit jantung karena memikirkan kata-kata wanita itu?" sahutnya lagi. "Apa...aku...akan...segera...ah! Tidak tidak!" Alaia mulai memikirkan hal yang tidak masuk akal.

Tak lama kemudian, ice creamnya selesai. Keduanya pun berjalan keluar. Alaia membuka pintu itu dan tak menyadari batu di depannya membuat kakinya tersandung. Ice creamnya terjatuh secara cuma-Cuma. "Yah!" serunya. Alaia meratapi ice creamnya yang jatuh. Dia tak sadar bahwa ice creamnya baru saja mengenai baju seseorang. Naila tak berkutik saat melihat sosok Jungkook dan Jimin berdiri di depan dirinya dan Alaia. Naila berkali-kali menepuk lengan Alaia yang sedang fokus dengan ice creamnya.

"Hei! Apa ini kesialan keduaku?" ungkap batin Alaia.

"Aku bahkan belum memulainya," sahut batinnya lagi.

Do You Believe In Magic? #2Where stories live. Discover now