The untold truth: Alaia dan Taehyung

3 0 0
                                    




Pikiran Alaia mulai terasa berat. Jiwanya pergi entah kemana mencoba memahami keadaannya sekarang. Dia pulang dengan menerima banyak beban dalam pikiran, tapi hanya satu pikiran yang ingin ia selesaikan. Dia menjadi bimbang tentang apa yang Naila dan wanita paruh baya itu katakan padanya semalam. Dia bisa mengerti apa yang sedang terjadi padanya. "...kamu sudah memilih. Segalanya akan segera berakhir sesuai dengan pilihanmu." Suara wanita paruh baya itu bergema dalam pikirannya. Dia memutuskan untuk menelepon Taehyung.

"Hey...," sapa Taehyung.

"Hai." Alaia tersenyum. Seketika dia menyadari suara Justin begitu mirip dengan suara Taehyung. "Kenapa semuanya terasa lebih jelas sekarang?" pikirnya.

"Ada apa?" tanya Taehyung.

"Aku...aku ingin bertemu denganmu. Apa...kamu punya waktu untuk itu?" kata Alaia.

"Uhmmm...aku pikir akhir pekan nanti kita bisa bertemu."

"Oke. Di rooftop ya."

"Oke."

Obrolan mereka cukup cepat karena Alaia tak ingin banyak basa-basi pada Taehyung. Hari berlalu begitu cepat untuk Alaia tapi tidak untuk Taehyung. Dia memikirkan hari pertemuannya dengan Alaia. Sehari sebelum ia bertemu dengan Alaia hari ini, dia bertemu dengan seorang pria yang pernah ia temui waktu itu. Malam itu, dia tak sengaja melihat pria saat ia membuang sampah di dekat pagar.

"Siapa?" Taehyung begitu penasaran dengan sosok pria yang berdiri di depan pagarnya. Pria itu mengenakan baju serba hitam. Taehyung sedikit merinding saat ia mencoba mendekatinya.

"Apa Anda mencari seseorang?"

Pria itu membalikkan badannya.

"Aku pergi mencarimu."

"Aku?" sahut Taehyung.

"Hmm...," sahut pria itu.

"Saat kamu menemui perempuan itu besok...," Taehyung terkejut seketika ia mendengar ucapan pria itu.

"...aku ingin mengingatkanmu satu hal, kejujuran adalah segalanya walaupun itu terasa pahit. Jujurlah padanya. Aku pikir, entahlah, jika kalian berdua benar-benar tulus, pertemuan besok bisa menjadi pertemuan terakhir kalian ataupun bisa jadi pertemuan kalian untuk hal yang baru."

Taehyung tak mengerti sama sekali apa yang pria itu katakan padanya. Pikirannya belum tertuju dengan kata-kata pria itu, tapi satu hal yang ia bisa ambil dari kata-kata pria itu adalah tentang takdir pertemuannya. Dia bahkan tak bisa mengatakan apapun dan pergi tanpa kata-katanya. Tampak dia cukup takut untuk menatap pria itu lagi.

"Kenapa lama sekali?" tanya Jimin mengejutkan Taehyung.

"Apa kamu bertemu seseorang di luar sana?" Jimin begitu penasaran alasan Taehyung kembali cukup lama. Taehyung pergi tanpa menjawab pertanyaan Jimin.

Taehyung tak bisa tidur memikirkan kata-kata pria tadi, yang baru ia sadari. "Apa aku harus jujur? Aku melewatkan banyak kesempatan selama ini," dia menyesali kesempatan yang ia dapat sebelumnya. Dia menghela napasnya dan mencoba memejamkan matanya. Dia tertidur begitu cepat.

Hari ini tiba, mereka janjian saat larut malam tiba. Alaia tiba lebih dulu di rooftop itu lebih dulu. Saat ia tiba, dia langsung mengingat apa yang sebelum pernah terjadi antara dirinya dengan Taehyung waktu itu. "Aku tidak akan melihat senyumnya saat hari ini berlalu. Taehyung...saat aku punya kesempatan untuk bisa bertemu denganmu lagi nanti, aku ingin hanya ada kenangan bagus dalam cerita kita." Alaia merenung banyak hal. Angin malam membelai rambutnya dengan cukup lembut.

Do You Believe In Magic? #2Where stories live. Discover now