Taehyung datang seperti Justin

5 0 0
                                    

Esok hari tiba. Alaia dan Taehyung akan bertemu di tempat yang sudah Alaia katakan tadi pagi. Mereka akan bertemu di depan kampus Alaia. Sebelum itu terjadi, sesuatu hal mengganggu suasana hati Alaia hari ini. Entah apa yang terjadi pada dirinya, hari ini dia mendengar apa yang sebelumnya ia pernah dengar sewaktu dia memulai harinya di kampus barunya.

"Kita akan memanfaatkannya...," suara itu terus menggema di dalam pikiran Alaia. Sore ini dia pergi ke perpustakaan untuk menyelesaikan beberapa tugas pentingnya sebelum ia mengerjakan tugas lainnya. Sayangnya dia tidak bisa fokus. "...apa kalian tahu...dia pintar! Kita bisa berteman dengannya. Kita harus cari muka didepannya." Alaia berhenti mengetik. Dia termenung karena suara-suara itu terus menggema dipikirannya.

"Hey...dengar ini. Apa kamu sudah menyuruhnya untuk mengerjakan tugas kelompok kita?"

"Tentu saja."

"Aku memintanya untuk mengambil beberapa foto saat malam hari dan juga...meminta menganalisanya."

"Bagus! Tugas kita selesai tanpa sentuhan dari kita sedikitpun!"

"Aku...khawatir jika dia tahu tentang ini."

"Jika dia tahu lalu dia tidak ingin mengerjakannya maka dia juga akan rugi. Ini tugas kelompok! Dia tidak mungkin mengambil risiko itu!"

"Ah...benar juga."

Teman sekelompoknya memulai pembicaraan itu saat mereka berada di toilet dan Alaia tak sengaja mendengarnya. Dia tak menduga hal ini terus terjadi padanya. Dia benar-benar frustrasi. "Ini menggangguku." Dia menyalahkan dirinya sendiri. Dia merasa ingin menangis melihat teman-temannya hanya bisa memanfaatkannya. "Aku tidak akan menangis. Kamu Alaia...bukan Alice!" sahut batinnya. "Alice bisa saja menangis, tapi tidak untuk seorang Alaia." Akhirnya dia menutup semua tugasnya dan melihat jam, "aku akan beli es krim untuk mengembalikan suasana hatiku." Dia bergegas lalu pergi.

Alaia hendak membeli es krim di tempat biasanya, sayangnya hari ini dia harus mengantri cukup panjang. "Masih ada waktu 30 menit lagi. Aku rasa ini cukup," sahutnya seraya ia melihat jam tangannya. Kemudian dia mengambil barisan paling belakang. "Dimana?" dia menelepon Taehyung. "Aku...lagi siap-siap. Mungkin sekitar 20 menit aku tiba disitu," sahut Taehyung. "Aku lagi beli es krim di dekat kampus ku. Nanti saat kamu tiba ada antrian panjang, temui aku disitu. Oke?" kata Alaia. "Oke."

20 menit berlalu, Taehyung tiba dengan taksi. Dia memakai masker seperti biasanya. Hari ini dia terlihat berbeda dengan pakaian yang ia pakai. Dia memakai kemeja kotak-kotak dengan membiarkan semua kancingnya terbuka, tentu saja memakai dalaman, dalaman kaos putih polos. Dia juga mengenakan beannie hat yang membuat orang lain tak bisa mengenalinya.

Taehyung mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Alaia. "Dimana? Aku melihat antrian itu," katanya. Alaia mencari sosok Taehyung, "apa kamu mengenakan beannie hat?" Taehyung mengiyakannya. Alaia pun melambaikan tangannya saat ia melihat sosok Taehyung. Rupanya Alaia juga mengenakan masker, suasana hatinya tidak bagus karena itulah memutuskan untuk mengenakan masker.

"Hai," sapa Taehyung.

"Hai."

"Apa kamu baik-baik saja?" Taehyung baru kali ini melihat Alaia memakai masker.

"Suasana hatiku sedang tiba bagus. Aku beli es krim agar aku mengembalikan suasana hatiku. Apa kamu mau?" kata Alaia.

Taehyung melirik menu yang terlihat jelas, "boleh."

"Berdirilah di sampingku," kata Alaia.

Seraya mereka menunggu, Alaia mendengar dua orang yang mengantri di depannya itu, yang sebenarnya sudah berbicara banyak hal sejak tadi, yang seketika menyebut sosoknya. "Sepertinya mereka mengganti topik," tentu saja Alaia mendengar obrolan mereka sejak tadi karena dia hanya seorang diri.

Do You Believe In Magic? #2Where stories live. Discover now