The untold truth: Anger, Tears, and Regret

6 0 0
                                    

Hari berlalu, Taehyung masih belum bisa melupakan kejadian malam itu. Dia benar-benar tak bisa menduga Alaia bisa melakukan hal itu padanya, tapi ada satu penyesalan yang ia sesali, "kenapa aku tidak menyadarinya sejak awal? Seharusnya aku sadar dia tidak curiga tentang diriku." Dia berdiam diri di mobilnya begitu lama hingga ia tahu kemana dia harus pergi.

Taehyung menemui Namjoon dan Jimin. Dia meminta mereka untuk menemuinya di restauran yang biasa mereka datangi. Jimin sempat bertanya alasan Taehyung tiba-tiba mengajak dirinya ketemuan. "Bukannya kamu ketemuan sama orang lain? Secepat ini?" tanya Jimin. Taehyung tak meresponnya. "Hey, apa terjadi sesuatu pada kalian?" tanya Jimin lagi. Taehyung belum meresponnya juga. Namjoon curiga Taehyung sedang menyimpan masalahnya sendiri.

"Hey, ceritalah." Namjoon mencoba memancing Taehyung.

"Apa kalian pernah dibohongi?" respon Taehyung.

"Tentu saja," sahut Namjoon. "Kebohongan adalah bagian dari hidup. Hey, Taehyung! Dengar ini...aku tidak tahu apa yang terjadi padamu hari ini, tapi aku ingin kamu tahu satu hal tentang kebohongan." Taehyung terlihat tertarik mendengarnya, "aku pernah dengar bahwa ada dua jenis kebohongan, white lie dan black lie. Saat seseorang memberanikan diri mengatakan kebohongan yang ia simpan, maka dia menyimpan satu alasan kuat kenapa dia berbohong. Dia jujur pada akhirnya, itu karena dia sayang. Dia tidak ingin lagi menyakiti. Di saat itu terjadi, maka ada dua kemungkinan yang ia terima, kehilangan atau kebahagiaan. Saat kehilangan itu terjadi, percayalah sebagian dari dirinya akan terasa seperti mati. Tapi untuk orang merasa dibohongi, seperti pertanyaanmu barusan. Aku pikir ada dua hal yang bisa kamu lakukan, lupakan atau tanyakan padanya apa alasan kuat dia harus berbohong padanya walaupun sebenarnya dia sudah mengatakan alasan dia berbohong. Tapi Taehyung...,"

"...aku pikir dia menyimpan alasan lain hingga dia berani berbohong padamu." Jimin benar-benar terkesima dengan perkataan Namjoon barusan. "Hey, Hyung! Aku benar-benar kagum padamu!" sahut Jimin. Sementara Taehyung masih terdiam memikirkan semua ucapan Namjoon.

Sebelum dia bertemu dengan Jimin dan Taehyung, dia sempat menangis seorang diri karena dia merasa dibohongi oleh seseorang yang perlahan-perlahan mulai dia sukai. "Aku pikir jika ini mimpi, aku tidak ingin hal ini benar-benar terjadi padaku. Aku tidak ingin dia membohongiku dengan cara seperti ini. Jungkook alasannya. Jungkook adalah orang yang seharusnya bertemu dengan dia. Jungkook juga adalah orang yang membuatku bisa bertemu dengannya. Lalu...," dia benar-benar tak percaya Alaia bisa membohonginya. Dia menghela napasnya lalu mengusap air matanya.

"Jika aku punya kesempatan lagi biarkan aku bertemu dia dengan cara ku sendiri. Biarkan aku hapus kejadian malam ini dan biarkan hanya ada kenangan bahagia di antara kita nanti."

***

Sementara Jungkook, di malam saat ia meninggalkan Alaia dan Jin berdua, dia sejujurnya berbohong. Dia pergi karena dia tahu apa yang Alaia alami sebenarnya. Dia melihat semuanya. Di malam pertemuan Alaia dan Taehyung, Jungkook secara tak sengaja memergoki Taehyung keluar. Pertemuan Taehyung dengan Alaia hanya dua orang yang tahu, Jimin dan Namjoon. Jungkook curiga karena tidak biasanya Taehyung pergi seorang diri. Dia pun diam-diam pergi mengikuti Taehyung.

Hal yang paling membuat Jungkook terkejut adalah sosok Alaia. Sejujurnya, Jungkook mulai curiga pada Taehyung usai Taehyung bertemu dengan gadis yang ponselnya pernah ada di tangannya pertama kali. Saat itu, dia merasa Taehyung menyembunyikan sosok Alaia darinya.

"Jungkook tidak seharusnya tahu tentang gadis itu," suara Taehyung. Dia juga punya alasan mengapa ia menyembunyikan sosok Alaia dari Jungkook. "Aku tahu ceritanya."

"Apa mereka tahu satu sama lain?" sahut batin Jungkook di malam itu. Dia tidak sepenuhnya mendengar apa yang Taehyung dan Alaia bicarakan, hanya dia bisa menduga bahwa Taehyung merasa dikecewakan oleh Alaia. Dia hidup bersama Taehyung sudah lama karena itu dia tahu hanya dengan melihat raut wajah Taehyung. Usai Taehyung pergi, dia terus menunggu Alaia. Dia melihat Alaia melamun dan merasa kebingungan. Dia juga merasa Alaia menyesali perbuatannya. Dia merasa ingin datang menghampiri Alaia.

Do You Believe In Magic? #2Where stories live. Discover now