Epilog: 60 detik terakhir

8 0 0
                                    

Bola matanya membesar ketika dia membalik badannya dan mendengar suara napas seseorang yang tak beraturan. Sudut bibirnya tertarik, dia mulai tersenyum. Dia melihat jamnya dan hanya tersisa 60 detik lagi.

"Dia mengingatku. Ya...dia mengingatku sekarang."

"Aku merasakan rasa rindu, haru, dan juga bahagia secara bersamaan lagi," ungkap batin seseorang yang sedang berdiri di hadapan Alaia.

Lelaki itu datang memeluk Alaia.

"Aku merindukanmu," bisiknya.

Alaia menangis haru.

Taehyung,
"Bukankah akhir cerita kita selalu berakhir dengan cara seperti ini? Aku menyimpan kebohonganku lagi tapi pada akhirnya aku berkata jujur padamu. Aku sudah menyakitimu dan juga...bahkan kamu juga pernah menyakitiku. Bukannya itu adil? Tidak, karena aku tidak ingin hal itu terjadi lagi. Aku mohon."

"Tetaplah di sampingku untuk saat ini...,"

"...dan nanti. Jangan pernah lupakan aku jika hari ini berakhir," bisik Taehyung pada Alaia.

Alaia,
"Ini bukan akhir cerita kita karena cerita yang sebenarnya baru saja akan dimulai, Taehyung. Aku menyimpan kebohongan itu tapi pada akhirnya aku jujur padamu. Aku minta maaf. Taehyung, aku tidak menjamin aku bisa mengingatmu saat kita bertemu lagi nanti. Maafkan aku juga aku tidak bisa mengingatmu, nanti. Maafkan aku. Kesalahan yang sebenarnya adalah aku membuat keputusan saat aku marah. Maafkan aku."

"Aku masih memegang janjiku," sahut Alaia pada Taehyung.

***

Hari ini berakhir.

Jam 00.00 sudah tiba. Hari baru, baru saja tiba. Apa yang akan terjadi pada Taehyung, Alaia, Jungkook, dan juga Jin selanjutnya?

"Harapan mereka adalah untuk sebuah cinta yang penuh dengan senyuman di kehidupan mereka yang sebenarnya," sahut wanita paruh baya itu. Dia datang bersama Naila hanya untuk melihat Taehyung dan Alaia bertemu sebelum akhirnya magicland mereka berakhir.

"Cerita ini seharusnya hanya untuk Jungkook dan Alaia, tapi...," wanita paruh baya itu sekita terdiam melihat aura Taehyung dan Alaia menyatu kembali.

"...tapi kenapa?" tanya Naila.

"Aku masih menyimpannya. Aku tidak pernah menduga Taehyung akan kembali dan membalik sebagian cerita ini." Wanita paruh baya itu menghela napasnya.

"Aura Taehyung begitu besar untuk aura Jungkook yang minim. Auranya hampir hilang, tapi dia berhasil membuatnya kembali. Rasa penyesalan itu hanya milik Jungkook dan amarah itu hanya untuk Alaia, maka Taehyung pemilik tangisan itu. Semuanya berakhir sesuai dengan pilihan mereka." Wanita it uterus bicara.

"Apa kamu mengingatnya?" tanyanya pada Naila.

Naila mengangguk.

Wanita paruh baya itu seketika mengejutkan Naila.

"Naila...!"

Naila menoleh.

"Satu orang punya aura yang cukup besar sekarang. Auranya lebih besar dibanding milik Jungkook, bahkan saat terakhir mereka bertemu...aku lihat...auranya melebihi aura Taehyung. Aura Taehyung turun saat ia menyimpan emosinya, tapi dia berhasil mengambalikan auranya dengan cepat."

"...dengan cerita pada Jimin dan Namjoon?" tebak Naila. Ide wanita paruh baya itu rupanya belum habis.

"Naila...," panggil wanita itu seraya ia memegang pundak Naila.

"...apa aku harus membawa Jin untuk selanjutnya?"

Dia tersenyum.

-END-

*** Third series was out! Let's take a look through this link https://www.wattpad.com/story/150928635?utm_source=ios&utm_content=share_writing&utm_medium=link&wp_page=create ! Or u can check it on my works, the title is LOVE HOPE SMILE!!! Don't miss it! ***

Do You Believe In Magic? #2Where stories live. Discover now