REYDAN masih menatap ambang pintu yang kosong. Dia tidak mengerti dengan apa yang Vina telah lakukan padanya. Dan yang lebih membingungkan lagi, dia lebih tidak mengerti alasan Jo menarik gadis itu pergi. Mereka punya hubungan khusus? Vina gak kelihatan kaget tadi. Ck, ada apa sih sama mereka?"Eh, Rey, lo punya hubungan khusus ya sama Rere?" tanya Junar heran atas interaksi antara temannya dengan si murid baru tersebut. Permainan Reydan kali ini sangat berbeda daripada biasanya, terlalu berbeda sampai Junar merasa ini terlalu serius.
"Hm, entah." Reydan tidak menjawab pasti karena, pikirannya sedang menjadi jawaban atas pertanyaan lain. Dua orang itu kali, yang punya hubungan khusus.
Menyipitkan mata yang sudah sipit itu, Junar menatap Reydan curiga. "Inget, dia ada hubungan sama Sera. Gue masih gak tahu pasti hubungannya sama Sera tapi, kalau ini salah satu jebakan bajingan itu ... mending lo hati-hati sama Rere. Jangan sampai kepincut duluan. Kalau bisa harus Rere dulu yang suka sama lo."
Reydan kembali diam. Tangannya menyentuh sudut bibirnya yang baru saja selesai Vina obati. Itu hadiah semalam. Dia mencari gara-gara dengan beberapa preman untuk melampiaskan emosinya. Lukanya masih terasa perih, tapi tidak sesakit kemarin.
Di sela-sela episode mengingatnya, Reydan tersenyum kecil. Mengingat saat dirinya tidak sengaja bertemu dengan Vina. Awalnya, dia pikir gadis itu bukan Vina tapi, ternyata memang Vina. Dia tidak menyangka, gadis itu akan berkeliaran di sana. Di tempat yang dulu sering dia datangi. Gue gak nyangka, dia anak kompleks sana. Kalau lo tahu, pasti lo senang banget Dev.
Mengingat tentang orang itu hanya membuat wajah Reydan berubah murung. Reydan jadi terbayang bagaimana dulu dirinya sering bermain di lingkungan kompleks itu. Di taman itu. Bersama dia dan sahabat baik merekaㅡsi gadis tidak tahu malu yang bisanya hanya kabur saat dibutuhkan. Mengingat hal ini semakin membuat suasana hati Reydan berantakan.
"Ck, anjing," desis Reydan dengan memukul mejanya. Ada amarah terpantul pada kedua iris gelapnya.
"Napa Rey?" tanya Danu yang langsung menatap Reydan. Sama seperti beberapa orang yang juga mendengar makian singkat cowok itu. Sebuah tatapan horor, takut kalau Reydan tiba-tiba mengamuk lagi.
"Gue cari angin dulu, kalau ada guru chat," ujar Reydan tidak menjawab pertanyaannya.
Cowok itu melangkah pelan ke arah taman belakang. Dia tidak bisa ke atap karena, Gedung Ekstra sedang ramaiㅡdigunakan latihan marching band dan lain-lain untuk persiapan kegiatan tujuh belasan. Reydan berharap tidak ada guru pengawas di taman belakang, dia malas sekali untuk bertemu dan melakukan aksi kucing-kucingan lagi.
Tapi, sayang seribu sayang, Reydan malah menemukan sesuatu yang tidak ingin dia lihat. Sesuatu yang membuatnya sangat, sangat, dan sangat kesal. Membuat jantungnya sesak dan amarahnya meledak. Reydan ingin meninju cowok itu meski dia adalah sahabat baiknya, Jo.
KAMU SEDANG MEMBACA
ReyVina
Novela JuvenilUNDER CONSTRUCTION! SELESAI : 11 Sep 2019 Revisi I : 06 Jan 2020 Revisi II : 01 Jan 2021 * * * Sialnya, tidak semua akhir adalah yang terbaik bagi semua orang * * * Key, Jan18