004

1.5K 268 23
                                    

Vernon terlihat khawatir semenjak kemarin Ibu dan adiknya pergi entah kemana. Hana bilang ia yakin Umji akan mengantar mereka pulang segera, namun hingga sekarang pun mereka belum sampai dirumah.

"Kamu kenapa sih sayang?" Tanya Hana heran ketika melihat Vernon hanya diam menatap Handphone nya dan tak menyantap sarapannya. Vernon tak sadar akan istrinya yang sedang bertanya padanya.

"Sayang?" Tanya Hana lagi, lalu membuat Vernon terkejut menengok menatap Hana di sampingnya.

"Ee-eh? Apa?" Tanya Vernon terbata. Ia tak mendengar Hana sama sekali tadi.

"Kamu kenapa?" Tanya Hana seraya menyantap sesendok makanan di piringnya.

"Oohh.. itu, Mamah sama Sofia," ucap Vernon menatap Hana. Hana tampak memutar bola matanya malas.

"Kamu kenapa harus khawatirin mereka banget sih. Mereka udah sama cewek itu. Santai aja kali sayang, harusnya sekarang kita nikmatin masa-masa kita berdua dirumah," ucap Hana seraya tersenyum pada Vernon. Vernon mengerutkan dahinya marah, ia tak suka akan ucapan Hana tadi.

"Kamu ga bisa sekali aja khawatirin mertua sama adik ipar kamu Han? Kamu ini kenapa sih??" Ucap Vernon tampak nya sedang tak dapat mengontrol emosi. Parahnya lagi, Hana adalah tipe orang yang cepat sensitif dan emosi. Ketika ia mendengar Vernon sedikit membentak nya ia pun tampak sangat marah.

"Lahh??? Itu kan ibu kamu, adik kamu. Aku ga bakal terlalu peduli lah, harusnya kamu tuh. Ga becus sih jadi anak. Masa kamu ga tau kabar tentang mereka sih?" Ucap Hana agak meninggikan nada suaranya. Untung saja Vernon berhasil mengendalikan emosinya. Jika tidak, mungkin pipi Hana bisa saja memerah kesakitan sekarang.

"Aku pergi," ucap Vernon menjauh dari Hana lalu menghambar Tas dan handphone nya di atas meja makan.

"Lah ga makan?" Tanya Hana menengok menatap Vernon yang sedang di ambang pintu.

"Ga. Nanti makan di kantin kantor aja," ucap Vernon yang baru saja ingin menutup pintu. Namun, Hana memanggilnya kembali.

"Vernon!!" Panggil Hana, Vernon pun menoleh menatap istrinya.

"Hari ini pulang jam berapa?" Tanya Hana pada Vernon. Vernon baru ingat sesuatu, ia akan pulang larut malam hari ini. Berarti Hana akan tinggal sendiri dirumah.

"Oh yah, ada banyak pertemuan rapat hari ini. Sekitar jam 12 malam baru aku pulang. Gapapa kan di rumah sendiri?" Tanya Vernon pada Hana. Hana mengangguk lalu tersenyum.

"Aku pasti tungguin kamu kok, ga bakal tidur sebelum kamu pulang," ucap Hana seraya tersenyum. Vernon pun ikut tersenyum lalu menutup pintu dan pergi ke kantor dengan mobilnya.

-o0o-

Umji sedang sibuk sekarang. Ia akan menghadiri rapat lagi bersama atasannya, Rowoon. Sungguh penuh dengan tugas minggu ini. Entah apakah ia bisa berlibur akhir pekan ini. Karena tugasnya terus menghujani dirinya setiap hari. Rasanya sungguh melelahkan.

Beberapa menit ketika ia sedang melaksanakan rapat dengan atasan dan rekan kerjanya tiba-tiba ia mendapatkan sebuah pesan dari seseorang yang tak terduga.

Vernon
Ji, dimana? Aku mau ngomong. Bisa hari ini ketemu?

Umji mengerutkan dahinya. "Ketemu? Kenapa? Tumben... apa karena Mamah sama Sofia?" Gumam Umji dalam hatinya.

Umji
Kenapa non? Aku lagi rapat. Bisa kalau hari ini, cuman habis rapat. Gimana?

Vernon
Oke, aku jemput dikantor kamu.

Umji
Oke.

Umji mematikan ponsel nya lalu ia mencoba menerka-nerka apa yang akan di bicarakan oleh Vernon sebenarnya. Mengenai apa? Masalah apa? Kejadian apa? Atau mengenai Ibunya? Oke, sungguh banyak dugaan yang Umji pikirkan. Jawaban pastinya akan di katakan langsung oleh Vernon nantinya.

Rapat selesai. Umji pun meminta izin pada Rowoon dan akhirnya ia diperbolehkan oleh atasannya tersebut. Umji pun segera mengambil tas di ruangannya dan pergi turun menuju tempat parkiran gedung.

Umji
Udah selesai rapatnya. Aku ada di depan pintu utama sekarang.
Read.

Umji mematikan ponselnya ketika tahu bahwa Vernon hanya membacanya dan tak meresponnya. Namun beberapa menit kemudian sebuah mobil Lamborghini silver mendekat ke arah Umji. Ia mengetahui pemilik mobil tersebut. Siapa lagi kalau bukan Vernon?

Vernon membuka kaca mobilnya dan menatap Umji yang sedang berdiri di samping mobilnya.

"Masuk," ucap Vernon menyuruh Umji memasuki mobilnya. Umji pun menuruti perintah Vernon dan masuk ke dalam nya.

Setelah cukup jauh keluar dari kantor Umji, Vernon pun segera bertanya pada Umji.

"To the point aja yah," ucap Vernon melirik Umji lalu terus menatap jalanan di hadapannya. Umji hanya mengangguk. Ia tak pernah menyangka hal ini akan terjadi lagi dengannya. Terakhir kali ia pergi bersama Vernon ketika ia ingin memesan gaun pengantin setahun yang lalu. Dan sekarang, ia pergi bukan karena sesuatu yang spesial. Hanya Vernon saja yang ingin berbicara sesuatu dengannya.

"Mamah mana?" Tanya Vernon menatap Umji. Umji telah menduganya. Pasti itu yang ia tanyakan.

"Kenapa tanya sama aku?" Tanya Umji menaikkan salah satu alisnya.

"Aku liat kok, kemarin kamu bawa Mamah sama Sofia. Kamu bawa kemana?" Tanya Vernon menghentikan mobilnya ketika warna merah pada lampu lalu lintas menyala.

"Ke rumah aku. Kamu kenapa ga nyusul aja waktu itu?" Tanya Umji pada Vernon.

"Ga usah banyak tanya Ji, tunjukin jalan ke rumah kamu. Aku pengen ketemu Mamah sama Sofia sekarang," ucap Vernon membuat Umji bungkam. Terpaksa Umji pun hanya menunjuk jalan dengan jari-jarinya dan diam karena takut akan salah bicara nantinya.

-o0o-

n/a :
Spesial buat hari ini...  Dan juga mau minta doa agar semua ujian yang di jalani sama saya sekarang hingga seterusnya berjalan dengan lancar dan mendapatkan nilai yang baik...

Amin...

Makasih yang udah baca😊

[✓] LOVE STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang