019

644 101 11
                                    

-Rumah Sakit 9.12 a.m-

"Rowoon..."

"Rowoon..."

"Rowoon..."

"Kak!"

"Kak Umji!"

Umji membuka matanya perlahan. Matanya mencoba beradaptasi dengan cahaya lampu di ruangan tersebut. Lalu ia menatap sosok wanita cantik di sampingnya, "Sofia?"

Wanita yang bernama 'Sofia' itu pun tersenyum padanya. "Kak... Gimana keadaan Kakak?" Tanya nya pada Umji. Umji membeku, ia terdiam. Kenapa Sofia ada bersamanya? Dan kenapa dia tampak berbeda, ia sangat dewasa dan cantik sekarang.

"Kau cantik sekali Sofia... " ucap Umji lemah. Sofia tersenyum hingga pipinya memerah. Umji ikut tersenyum melihatnya. Ia sangat lucu bagi Umji.

Umji menatap sekelilingnya. Ia merasa tempat ini sungguh asing. Tapi wangi tempat ini sangat khas. "Apa aku di Rumah Sakit Sofia?" Tanyanya. Sofia mengangguk dengan senyuman tipisnya.

"Aku ingin pergi!" Tiba-tiba Umji beranjak dari duduk nya dan membuat Sofia terkejut. "Eh, eh Kak! Kakak mau kemana?" Sofia panik seraya menahan Umji agar tidak pergi.

Di sisi lain, Vernon baru saja selesai membeli sarapan untuk Sofia. Ketika ia membuka pintu, ia terkejut melihat Sofia yang sedang mencoba menahan lengan Umji untuk pergi.

"UMJI, UMJI! Kau mau kemana??" Vernon panik dengan segera menghampiri Umji.

"Rowoon Non! Rowoon... Dimana? Dia dimana?" Umji terlihat tergesa-gesa. Vernon mencoba menenangkannya.

"Rowoon ada Ji, tenang... Siang ini kita ke Rowoon yah, tapi kamu harus sehat Ji," ucap Vernon membujuk Umji untuk tetap tenang dan menjaga kesehatan tubuhnya.

Umji terdiam lalu menatap Vernon, "kita bakal ketemu Rowoon kan Non?" Tanya Umji, Vernon menatap mata indah Umji. "Setelah kamu sehat kita akan bertemu Rowoon, Ji."

Umji kembali duduk dengan tenang lalu menatap sekelilingnya. Ia merasa ada yang kurang lalu bertanya pada Sofia.  "Mamah mana Sof?" sontak Sofia dan Vernon terkejut mendengar pertanyaan Umji.

Sofia menundukkan kepalanya lalu mencoba mengatakannya tetapi Vernon menahannya. Vernon memberikan kode untuk tidak memberitahukannya sekarang karena suasana sedang tidak baik. Sofia pun menurutinya. Umji menatap aneh kedua kakak-beradik itu. Pasti ad sesuatu yang telah terjadi dan dia belum mengetahuinya.

"Mamah kenapa Non?" Kini Umji bertanya pada Vernon. Vernon menatap wanita dihadapannya. "Mamah gapapa Ji. Kamu istirahat yah, aku akan meminta izin pada dokter agar kita bisa bertemu dengan Rowoon, lalu membawanya pulang." ucap Vernon lalu keluar dari ruangan tersebut. Umji terdiam menatap punggung pria berambut coklat tersebut.

-o0o-

"Pelan-pelan Kak," Sofia menuntun Umji menuju mobil. Vernon juga ikut membantunya. Setelah semua sudah di dalam mobil Guanlin segera menjalankan mobil dan pergi ke bandara secepatnya.

Vernon sangat khawatir, ia takut dengan membawa Umji bertemu jasad suaminya itu akan berbahaya pada fisik dan mentalnya. Tapi apa yang dapat diperbuat lagi? Ia tidak mungkin melakuakan apapun pada suaminya tanpa perizinan sang istri.

"Kita mau kemana?" Tanya Umji. Vernon menatapnya melalui kaca mobil. "Bandara, Ji." Umji masih terlihat lemas dan sedih, Vernon sampai tak kuat menatapnya. Ia tidak bisa melihat Umji seperti ini terus. Ini menyakitkan.

Setelah sampai di bandara, Sofia membantu Umji berjalan lalu mereka pergi ke tempat yang telah diberitahukan oleh Chani. Disana sudah ramai oleh keluarga korban, polisi dan yang lainnya.

[✓] LOVE STORY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang