02; p l a n

4.6K 489 333
                                    

Cafetaria.

Tempat favorit Yoona untuk bersantai saat pikirannya sedang buyar tidak karuan. Apalagi ditambah Free Wi-Fi dan tempatnya yang cozy sehingga membuatnya malas meninggalkan tempat itu. Biasanya ia akan pergi ke tempat ini sendirian namun kali ini ia ditemani kakaknya yang tidak bekerja hari ini.

Gadis itu memesan Hot Caramel Macchiato sedangkan kakaknya memesan Iced Americano sebagai pelengkap di sore hari mereka.

Yoona merasa sangat senang jika ia bisa menghabiskan waktu lebih banyak bersama kakaknya. Yoonhee lebih sering menghabiskan waktunya berada di rumah sakit yang membuat Yoona sulit bertemu dengan kakak satu-satunya itu.

"Finally..," kata Yoona membuka perbincangan.

"Aigoo, aku malah lebih sering bertemu pasien daripada bertemu adikku sendiri," jawab Yoonhee sambil tertawa kecil. (Astaga)

"Kak, apakah menjadi dokter itu sulit?" tanya Yoona.

"Kenapa pertanyaanmu random sekali?"

"Aniyo, aku hanya penasaran, kau tahu kan aku nanti akan menjadi dokter sehabis lulus kuliah." (Tidak)

"Kalau kau lulus." jawab Yoonhee dengan muka meremehkan adiknya.

"Ya!!" seru Yoona sambil mengangkat satu tangannya yang siap memukul kepala kakaknya itu. (Hei!)

"Hehehehe, sebenarnya tidak sulit asal kau menggunakan otak kecilmu itu dengan benar."

"Whatever." jawab Yoona sambil memutar bola matanya.

Setelah percakapan itu, suasana kembali hening. Mereka berdua fokus dengan handphonenya masing-masing. Yoona memperhatikan kakaknya sedari tadi yang sedang senyum-senyum sendiri sambil menggerakkan jarinya pada layar handphonenya.

"Eonni," panggil Yoona.

Diam, Yoonhee masih fokus dengan layar ponselnya.

"Ya pabo!" seru Yoona dengan suara agak keras. (Hei bodoh!)

"Kenapa?" jawab kakaknya dengan mata yang masih tertuju pada ponselnya.

"Kau sedang chat dengan siapa sih? Kenapa senyum-senyum sendiri? Kau sudah gila? Apa kau sedang mengencani seorang pria?" tanya Yoona seolah-olah sedang mewawancarai kakaknya itu.

"Kau ribut sekali sih," jawab Yoonhee.

"Mwo? Jinjjayo? Jadi kau sedang mengencani seorang pria?!" (Apa? Sungguh?)

"Tidak."

"Akhirnya kakakku memiliki seorang pacar, kenalkan padaku dong siapa tahu dia lebih tertarik dengan adiknya," kata Yoona dengan santai.

"Kau gila ya, dia adalah seorang dokter terkenal yang sangat pintar, bagaimana mungkin dia mau denganmu yang otaknya hanya seukuran biji jagung."

"Ish, awas kau ya, aku pasti akan mendapat lelaki yang lebih sempurna dari pacarmu itu."

"Siapa pria yang mau mengencanimu? Siapa sih nama idolmu itu yang fotonya ada di kamarmu, hm, oh ya namanya V lalu Jimin dan, Jongkok?"

"Jungkook, pabo."

"Ya itulah, mana mungkin kau akan mendapatkan salah satu dari mereka."

"Shut up, siapa tahu takdir berkata lain."

"Terserah kau sajalah." jawan Yoonhee yang lelah berdebat dengan adiknya itu, karena memang dari dulu ia tidak pernah menang melawan adiknya itu.

Sudah 1 jam mereka menghabiskan waktu bersama di kafe itu. Mereka berbincang mengenai banyak hal, mulai dari kegiatan-kegiatan Yoona saat di kampus hingga hal yang tidak penting, seperti membicarakan anjing tetangga mereka.

illegal • jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang