07; a g a i n

1.9K 278 143
                                    

Sometimes trust can be built by only a minute.
And it can also be broken for a second.
But this time,
i trusted you.

---

"Aish! "

Baru saja aku mau meninggalkan tempat itu, hujan tiba-tiba turun dengan derasnya. Aku pun langsung berlari untuk berdiri di samping Jungkook karena ia berada di tempat yang teduh.

"Kau membawa koper?" tanyanya.

"Ah iya, aku baru saja sampai di sini."

"Kau bukan orang Korea?"

"Ne, aku tinggal di California."

"Ohh, tapi bahasa Koreamu sangat lancar."

"Ne, aku pernah tinggal di sini waktu kecil."

"Ohhh," katanya sambil membentuk huruf "o" dengan mulutnya.

Sudah sekitar 5 menit kami berdiri di sini dan tidak ada tanda sama sekali yang menunjukkan bahwa hujan akan berhenti. Udara di sini sudah dingin, ditambah lagi dengan hujan yang membuat udara di sekitarku menjadi sangat dingin. Dan aku hanya memakai sebuah sweater.

What a great choice.

Aku sedang memperhatikan sekeliling untuk melihat apakah ada taksi yang lewat karena tidak mungkin aku akan menerobos hujan sederas ini. Hingga aku merasakan ada sesuatu yang berat menimpa tubuhku.

Ya, itu adalah coat milik lelaki berambut hitam tersebut.

"Pakailah ini, di sini sangat dingin, nanti kau sakit," ucapnya. Untung saja ia bukan biasku, kalau dia adalah Taehyung, mungkin wajahku sudah berubah menjadi tomat saat ini juga.

"Ah ne, gomapta," balasku sambil sedikit membungkuk ke arahnya. (Ah, ya, terima kasih)

Aku kembali melihat ke sekelilingku, dan aku hanya bisa melihat beberapa orang berlari sambil membawa payung. Kenapa tidak ada taksi yang lewat saat keadaan sedang genting seperti ini sih?

"Jungkook-ah," panggilku yang membuatnya sedikit menunduk untuk melihatku. Ya, aku jauh lebih pendek dari pada dirinya. Tapi aku yakin masih banyak perempuan seumuranku yang lebih pendek dariku.

"Ne? "

"Apakah kau membawa powerbank? Handphone-ku benar-benar kehabisan baterai," tanyaku padanya.

"Ya, aku membawanya, sebentar." Ia pun mencari benda itu dalam tas yang dibawanya lalu memberikannya padaku.

"Ah, untung saja kau membawanya jadi aku bisa memesan taksi lewat telepon."

"Kenapa kau tidak bilang dari tadi? Kau bisa meminjam handphone-ku."

"Kau adalah seorang public figure, bagaimana jika supir itu tahu kalau kau sedang bersamaku lalu ia menyimpan dan menyebar nomor teleponmu?"

"Tidak mungkin itu akan terjadi."

"Mungkin saja, Jeon. Sasaeng ada dimana-mana."

Setelah percakapan singkat itu, aku pun memanggil sebuah taksi melalui telepon. Dan tak lama kemudian, taksi itu datang.

"Ikutlah bersamaku, aku akan mentraktirmu ramyeon," kataku padanya yang dibalas dengan sebuah anggukan kepala.

Market yang kami tuju terletak tidak jauh dari tempat kami tadi sehingga hanya butuh waktu kurang dari 10 menit untuk sampai di sana. Aku langsung masuk ke dalam market tersebut dan membeli 2 bungkus ramyeon.

illegal • jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang