04; r e a d y

2.2K 352 237
                                    

Today my forest is dark,
the trees are sad and all the butterflies
have broken wings.

Yoona's POV

Hanya suara mesin dan tangisan yang kudengar saat ini.

Kubuka mataku perlahan dan aku bisa melihat bahwa aku sedang berada di sebuah ruangan besar. Dari wangi ini, aku bisa merasakan bahwa aku berada di rumah sakit. Aku sedang berbaring di atas kasur dengan infus yang ada di tanganku. Dan aku juga bisa mendengar dengan jelas suara isakan ibuku dan kakakku.

Aku langsung menoleh ke arah di mana suara tersebut datang. Hal pertama yang aku lihat adalah ayah, ia sedang koma. Dengan segera aku bangun dari kasurku dan menghampirinya.

Aku sudah tidak kuat menahan tangisanku dan akhirnya air mataku turun membasahi pipiku. Hatiku remuk. Orang yang paling kucintai sedang menderita.

"Appa," kataku pelan padanya.

Aku memegang tangannya sambil menangis. "Bangunlah," lanjutku.

Kakakku memanggilku dengan pelan, "Yoona, ayo kita bicara di luar,". Aku mengangguk tetapi mataku tidak bisa lepas dari ibuku yang terus menangis sedari tadi.

"Yoona,"

"Ne?" jawabku. (Ya?)

Ia menghela napasnya, "Kau beruntung,"

"Maksudmu?"

Aku bisa merasakan bahwa ia sudah tidak bisa menahan tangisannya lagi.

"Appa menyelamatkanmu,

dan sekarang ia sedang sekarat,"

Saat ini dadaku terasa sakit, sakit seperti ditusuk-tusuk oleh ribuan jarum setelah mendengar keadaan ayahku saat ini. "Ta-tapi b-bagaimana b-bisa?"

"Kami semua memang ada di mobil itu, tapi truk itu datang dari arah kiri, tempat ayah duduk."

"L-lalu?"

"Ayah memelukmu dan meneriakkan namamu saat itu. Aku langsung memeluk ibu, tapi ternyata truk itu hanya mengenai setengah bagian dari mobil kita, yaitu bagian di mana kalian berdua berada."

"Aku melepaskan perlukanku dan langsung melihat appa, tubuhnya berdarah,"

Aku sudah tidak kuat lagi mendengar penjelasan kakakku, air mataku tidak berhenti mengalir sejak tadi. Aku masih ingat bagaimana kejadian itu terjadi dengan sangat cepat.

"dan ia masih memelukmu."

Detik kemudian, terdengar suara teriakan dari dalam kamar ICU yang membuat kami berdua langsung menoleh.

"YOONHEE!!"

"DOKTER!!"

"SUSTER!!"

"TOLONG DATANG KEMARI! CEPAT!!"

Kakakku membuka pintu ruangan tersebut dan hal yang pertama kali aku lihat adalah,

garis lurus di mesin pendeteksi jantung ayah.

Sesaat kemudian, beberapa dokter dan perawat lainnya masuk ke dalam ruangan itu, meninggalkan aku yang masih diam terpaku di sini.

Salah seorang perawat menyuruh kakakku dan ibuku untuk menunggu di luar sampai selesai. Hal yang aku pikirkan saat ini hanyalah hidup ayahku.

15 menit telah berlalu dan aku di sini masih berharap bahwa semua akan baik-baik saja. Kakakku menenangkan ibuku yang tak henti-hentinya memanggil ayah.

illegal • jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang