30; b u t t e r f l i e s

931 116 37
                                    

Byur!

Dan seketika semuanya sunyi.

———

Jungkook's POV

Aku tahu ia tidak akan datang. Namun aku akan tetap pergi ke tempat di mana aku mengajaknya untuk bertemu. Ia memang berkata ia tidak bisa, namun firasatku berkata lain.

Saat aku sampai, aku melihatnya baru saja keluar dari sebuah minimarket. Aku berniat menghampirinya namun aku masih ragu, apakah ia akan menjauhiku atau meladeniku. Sehingga aku memutuskan untuk diam saja.

Baru beberapa langkah, aku melihatnya berhenti dan es krim yang baru saja ia beli sudah jatuh mengotori jalan. Aku melihat sekeliling dan aku menemukan akibatnya.

Apa yang kutakuti selama ini benar-benar terjadi. Dan sedihnya, gadis itu harus melihatnya langsung.

Cukup lama ia berdiri di situ dengan tubuh yang diam terpaku namun tetap bergetar. Aku ingin menghampirinya, namun jauh di dalam lubuk hatiku berkata tidak.

Aku melihatnya, tubuhnya sudah mulai rapuh dan lemah. Aku bisa menebak bahwa ia sedang menangis dan keadaan hatinya yang sudah lebih dari menangis.

Aku tidak memalingkan pandanganku darinya sedikit pun. Aku hanya ingin pergi menghampirinya, memeluknya, dan mengatakan, aku ada di sini untukmu.

Tak lama kemudian, ia berbalik. Ia melihatku di sini dengan wajah sedihnya itu, ia nampak terkejut, namun tidak sepenuhnya. Ia memandangku dengan terus meneteskan air mata seolah mengatakan padaku bahwa hatinya sudah hancur.

Niatku untuk menghampirinya semakin besar. Baru saja aku mau melangkahkan kakiku, ia memalingkan wajahnya dan berlari tiba-tiba. Aku yang bingung masih memperhatikannya dan bukan mengejarnya.

Setelah aku sadar bahwa ia mungkin saja berbuat hal yang aneh-aneh, aku langsung mengejarnya walaupun ia berlari lebih cepat.

Aku terus mengikutinya hingga ia berhenti di salah satu jembatan dengan sungai di bawahnya. Dan saat itu juga, aku sudah tahu niat dirinya, yaitu melompat ke arus yang sangat deras itu.

Ia mulai menaikkan kakinya, aku pun langsung berlari untuk menghentikan dirinya. Namun aku terlalu lambat, ia sudah hilang dari pandanganku dan masuk ke dalam sungai yang dingin itu.

"YOONA!" teriakku. Aku takut ada hal buruk yang akan menimpa dirinya. Bagaimana tidak? Malam ini sangat gelap, tempat ini sepi, sungai itu deras, dan airnya sangat dingin.

Tanpa pikir panjang, aku langsung membuka jaket yang kukenakan dan melemparnya ke sembarang arah. Dan seketika, tubuhku juga merasakan dinginnya air sungai itu.

———

Tubuh milik Yoona sudah tak berdaya. Itu hal pertama yang Jungkook lihat sesaat ia menceburkan dirinya ke dalam sungai itu. Tubuhnya perlahan-lahan semakin tenggelam menuju ke dasar sungai. Jungkook pun dengan segera berenang dengan cepat ke arah perempuan itu.

Ia meletakkan kedua tangannya masing-masing di leher dan kaki Yoona, mengangkat, dan membawanya keluar dari sungai itu. Seketika Jungkook mencapai permukaan air, ia langsung menghirup napas yang tidak bisa ia dapatkan di dalam air.

Dengan sigap, ia langsung membawa perempuan itu ke pinggir sungai dan menidurkan tubuhnya. Ia menepuk pelan wajah perempuan itu untuk mengecek keadaannya.

"Yoona," panggilnya.

"Jebbal, bangunlah," katanya sambil tetap menepuk dan menggoyangkan tubuh perempuan itu dengan pelan.

Namun sepertinya usaha lelaki itu sia-sia, tak ada perubahan apa pun dari perempuan itu, masih tak sadarkan diri. Dan akhirnya, Jungkook mengambil sebuah keputusan.

illegal • jjkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang