Tertin

877 150 21
                                    

Gaes, istri sehun ini cuma minta bintang di bawah kok, bukan bintang di langit :'))

🐾🐾🐾

Gue terbangun saat gue mencium sesuatu yang aneh. Gue membuka mata karena bau yang gak bisa di tampung lagi di paru-paru gue. Yang pertama kali gue liat adalah sebuah kaos kaki yang tepat berada di depan hidung gue.

"Kyaaaaa...... Amit-amit. Sapa yang naro sambel terasi di idung gue !!" seru gue galak.

Gue beru menyadari bahwa gue tidur di pangkuan Kai. Gue di sambut senyuman khas dari dia.

"Hai tuan putri !! Nyenyak bobonya ??"

Gue bangun terduduk di sofa dan langsung menoyor kepalanya.

"Lho, napa gue di toyor sih ?? Lo tau gak kalo gue udah mengorbankan paha gue untuk kepala lo. Lo gak tau betapa pegelnya ini ??"

"Gak tau dan gak mau tau," jawab gue ketus.

Gue beranjak dari tempat duduk, mau pergi balik ke kamar. Gue gak menyahut seruan Kai yang manggil-manggil nama gue. Saat gue mau naik tangga, gue berpapasan dengan Sehun.

"Noona, mau kemana ??" tanya Sehun. Gue tetep berjalan, tak menghiraukan dia.

"Noona !!" kata Sehun mengejar gue. Dia mencekal tangan gue dan membalikkan badan gue tepat di hadapannya.

"Kenapa ??" tanya dia lagi, kali ini lebih halus.

"Kenapa ??" balas gue sarkas. Sehun diem. Kayanya dia tau kemarahan gue.

"Kenapa kata lo ?? Lo gak tau betapa gue panik saat lihat.... Lihat orang yang udah mati di depan mata kepala sendiri. Lo gak tau betapa takutnya gue saat tau ada pembunuh di rumah gue. Lo gak tau bahwa..... Bahwa gue takut saat melihat kalian udah gak ada di samping gue lagi,"

Air mata gue keluar lagi. Kalian boleh bilang gue lebay dan alay. Tapi ketahuilah, bahwa siapa saja bisa jadi kaya gue saat lo di bohongin. Di saat lo kira semua yang terjadi di hadapan lo adalah kenyataan, justru yang lo dapat adalah kebohongan. Tau rasanya ?? Rasanya kaya lo yang gagal move on lihat mantan lo yang lebih dulu dapet pacar. Sakit....

Sehun cuma diam tertegun mendengar ucapan gue. Gue udah nangis kejer. Gue menutup muka gue dengan kedua telapak tangan. Rasanya pengen berubah jadi hulk sangking keselnya gue terhadap mereka.

"Maaf..."

Gue menurunkan kedua tangan gue lalu menatap tepat ke mata Sehun. Gue menatap tak percaya sama dia. Setelah buat gue hampir jantungan, dia dengan mudahnya bilang maaf. Dia kira perasaan gue ini apa dengan dia minta maaf ?? Bumbu batagor yang nempel di baju lalu kali di cuci bisa ilang ??

"Maaf ?? Satu kata yang bisa lo ucapkan dengan mudah tapi berat bagi gue. Lo tau ?? Untung aja gue gak punya penyakit jangtung sehingga gue gak mati gitu aja saat tau kalian jebak gue. Bagi kalian itu hanya bercanda dan membuat kalian seneng, tapi bagi gue enggak. Ada saatnya sesuatu yang kalian anggap lucu tapi, bagi orang lain malah gak ada lucu-lucunya sama sekali."

"Lalu kita harus apa ??" tanya seseorang tiba-tiba.

Gue dan Sehun bersamaan melihat ke sumber suara. Dia adalah Chanyeol dan Kai yang terlihat berjalan menuju tangga tempat gue dan Sehun berdiri. Gue membuang muka saat Chanyeol kini menatap gue tajam.

ADEK × Trio BangsatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang