7

662 84 2
                                    

Chaeyoung tidak bisa tidur, ia masih merasa menyesal sekaligus lega karena menceritakan masalahnya kepada Dahyun.

Padahal ia telah bertekad untuk merahasiakan masalahnya mengenai racun yang berada di dalam tubuhnya kepada siapa pun. Tapi entah dorongan darimana, Chaeyoung mempercayakan semuanya kepada Dahyun. Padahal mereka baru bertemu dua kali, saat di UKS dan saat di taman belakang sekolah.

Ia merasa bersalah karena Chaeyoung sering melihat Dahyun selalu mencemaskan dirinya.

Chaeyoung merasa malu karena selalu membebani Dahyun.

Ia menpekerja paksakan otaknya untuk mencari jalan keluar agar Dahyun tidak lagi mencemaskan dirinya.

Ia tersenyum senang saat mendapatkan ide yang tidak terduga.

Malam ini, Chaeyoung pergi ke rumah sakit langganannya. Di sana Chaeyoung datang untuk menemui Dokter Dino.

Dokter Dino adalah orang yang selalu membantu Chaeyoung saat ia sedang dalam kesusahan.

Saat sampai dirumah sakit, ia langsung datang keruangan Dokter Dino.

"Oppa, aku datang." ucap Chaeyoung yang di sambut hangat oleh sang pemilik ruangan.

"Wih, sudah seminggu kau tidak mengunjungiku. Aku merindukanmu." ucap Dino.

Dino sudah menganggap Chaeyoung sebagai adiknya sendiri, begitupun sebaliknya.

"Oppa, hari ini aku mendapatkan teman yang sangat baik." Chaeyoung menceritakan semuanya kepada Dino.

Dino-pun senang jika Chaeyoung merasa senang.
Dino mendengarkan cerita Chaeyoung sambil membereskan berkas-berkas yang ada di rak bukunya.
Dino berdiri membelakangi Chaeyong dan Chaeyoung duduk di kursi meja kerja Dino.

Hingga Dino sadar bahwa sudah sekitar lima menit Chaeyoung tidak lagi bersuara.

Dino membalikan badannya menghadap Chaeyoung.

Dino melihat Chaeyoung yang membaringkan kepalanya di lipatan tangannya. Rambutnya menghalangi wajah chaeyoung hingga Dino datang menghamprinya.

Dino menyingkirkan rambut yang menghalangi wajah Chaeyoung dan menyelipkannya di daun tilinga Chaeyoung.

Dino memperhatikan wajah Chaeyoung.

"Chaeyoung!" panggil Dino sambil menggoyang-goyangkan tubuh Chaeyoung pelan.

Chaeyoung tidak membuka matanya, Dino panik saat melihat wajah pucat gadis yang ia sayangi itu.

Dino cepat-cepat memopong chaeyoung ke atas sofa panjang yang ada di ruangannya.

Ia memeriksa chaeyoung. Tanpa pikir panjang lagi ia memindahkan Chaeyoung ke ruang UGD.

Dino sendiri yang menangani Chaeyoung.
Ia meneriksa keadaan Chaeyoung.

'Deg'

Detak jantung itu seakan-akan detak yang terakhir. Jantung Dino seakan-akan berhenti berfungsi.

"Chaeyoung, bagaimana racun Dimethylmercury yang langka bisa berada di dalam tubuhmu?" detik itu juga Dino tidak bisa menahan air matanya.

Bagaimana tidak sakit hati saat orang yang di sayanginya dalam keadaan yang sangat kesulitan.

Dino sebenarnya mencintai Chaeyoung, namun cintanya harus bertepuk sebelah tangan. Ia tidak mau kehilangan Chaeyoung karena cintanya. Dia sudah merelakan hal itu, Dino hanya ingin Chaeyoung tetap berada di dekatnya walaupun Chaeyoung hanya menganggapnya sebagai seorang kaka.

═❖•Positive Thinking•❖═Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang