48

486 68 64
                                    

Entah kebetulan atau apa, Vernon selalu saja ada saat Dahyun dan Wonwoo sedang bertemu.

Ya, lagi-lagi Vernon menjadi penonton drama asmara antara Dahyun dan Wonwoo yang sepertinya akan segera kandas. Vernon percaya diri jika dirinya bisa membuat Dahyun jatuh ketangannya.

"Tofu." panggil Vernon. Ia memanggil Dahyun Tofu karena kulit Dahyun seputih dan seempuk tahu.

"Eiy, sejak kapan kamu memanggilku Tofu?"

"Sejak tadi, lah. Tapi, kemarin-kemarin juga sempat manggil Tofu, kamunya saja yang baru sadar sekarang."

"Vernon, jangan panggil aku Tofu. Nanti orang bingung mendengarnya."

"Biarkan saja, yang pasti, aku ingin memanggilmu Tofu. Tahu bulat putih yang berjalan, hahaha...."

"Ishhh... Terserah saja lah." ujar Dahyun dan beralih membuka kotak bekalnya. Dahyun memakan bekalnya dengan rakus. Ini efek kesal karena ulah Vernon, tapi kekesalah terbesarnya adalah Wonwoo.

"Pelan-pelan, itu mulut masih penuh, kenapa sudah nyendok lagi yang baru. Keselek baru tahu rasa."

Dahyun mencoba menelan makanan yang ada dimulutnya.
"Terserah aku!"

Vernon hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala. Ia bertanya-tanya, kenapa ia bisa jatuh cinta pada sosok Dahyun yang seperti monster mungil saat makan.

Saat sedang memperhatikan Dahyun, mata Vernon tidak sengaja menangkap sosok seorang pria dibalik pohon. Ia memicingkan matanya dan mencoba untuk melihat wajah pria itu.

Tapi sayangnya, pria itu memakai masker dan topi. Vernon merasa tidak enak hati, ia takut ada yang sedang menguntit Dahyun.
"Dahyun, ke kelas saja, yu."

"Ah? Iya, sebentar." Dahyun merapikan kotak bekalnya.

Baru juga selesai merapikannya, Vernon sudah menarik tangan gadis tahu bulat itu.

"E-eh... Tunggu, ponsel Sunbae hampir tertinggal." Dahyun kembali melangkah ke kursi dan mengambil ponsel Wonwoo. Setelah itu ia kembali lagi ke genggaman Vernon.

Sambil berjalan, Vernon tidak fokus dengan topik perbincangan dirinya dengan Dahyun.

Otaknya masih menebak-nebak siapa sosok laki-laki tadi.

'Apa mungkin Wonwoo? Tapi, Wonwoo tidak setinggi itu. Atau jangan-jangan Wonwoo membayar seseorang untuk mengawasi Dahyun. Tapi, untuk apa Wonwoo mengawasi Dahyun? Bukannya Wonwoo selalu menghindari Dahyun?'

"VERNON!" terial Dahyun tepat ditelinga Vernon.

"Awwh..." Vernon mengusap telinganya yang sakit.

"Dari tadi aku bicara panjang kali lebar, bagi tinggi, tambah keliling, kenapa tidak didengarkan, eoh?" omel Dahyun.

"Tofu, marah-marah terus." ujar Vernon dan menundukan kepalanya.

Dahyun hanya mendengus dan melangkah mendahului Vernon.

Vernon yang ditinggalkanpun langsung mengejar Dahyun.

'Grep'

Dahyun merasa ada seseorang yang memeluknya dari belakang.
"Yak!" Dahyun langsung membalikan badannya dan melepas pelukan tangan itu.

Saat hendak mengucapkan sumpah serapahnya, Vernon langsung menutup mulut Dahyun dengan tangannya.

Vernon mendekat, ia hendak membisikan sesuatu kepada Dahyun, tapi pikiran Dahyun sudah ambigu.

"Kamu, kedatangan tamu. Rok kamu tadi..."

"Yak!" Dahyun merasa malu dan memukul-mukul lengan Vernon. Ia juga baru sadar jika ada jaket Vernon yang melingkar dipinggangnya.

═❖•Positive Thinking•❖═Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang