54

473 67 14
                                    

Setelah kesalah pahaman telah terluruskan, Mingyu dan Wonwoo mengajak Dahyun pergi kekediaman keluarga Jeon, yang tidak lain adalah rumah Wonwoo yang saat ini juga menjadi tempat pulangnya Mingyu.

Mereka bertiga sedang berada di depan pintu masuk rumah Jeon.

"Hyung, apa Eomma ada dirumah?" tanya Mingyu.

Wonwoo mengangguk.
"Hmm... Setiap hari Sabtu dan Minggu, Eomma selalu berada dirumah." jawab Wonwoo santai.

'Ceklek'

Mereka bertiga masuk kerumah megah kediaman keluarga Jeon secara diam-diam dan mengendap-ngendap layaknya seorang pencuri.

"Tunggu disini, aku akan menjadikan kalian sebagai kejutan untuk Eomma." ujar Wonwoo pelan.

Wonwoo mencari keberadaan ibunya. Di kamar tidak ada, di ruang kerja juga tidak ada. Ia pun berjalan ke ruang makan.

Disana, Wonwoo melihat ibunya sedang duduk terdiam memandangi makanan yang memenuhi meja makan tanpa ada selera untuk memakannya.

'Hmm... Eomma masih saja seperti ini.' ujar Wonwoo dalam hati.

Nyonya Jeon masih terpukul dengan kepergian putra keduanya, Jeon Bohyuk. Alasan Nyonya Jeon ingin mengadopsi Mingyu karena, entah mengapa saat dirinya melihat Mingyu, Nyonya Jeon selalu teringat akan putranya, Bohyuk.

"Eomma..." panggil Wonwoo.

"Ah... Wonu... Mengapa lama sekali pulangnya? Dan tumben sekali datang kesini. Biasanya langsung masuk kekamar." ujar Nyonya Jeon.

"Apa tidak boleh?"

"Ck... Kamu ini. Mau makan bersama? Sudah lama kita tidak makan bersama."

Wonwoo mengangguk.
"Tentu saja, Eomma. Hanya saja... Bolehkah aku mengajak orang lain untuk makan bersama?"

"Tentu... Kapan acara makan bersamanya?"

"Sekarang."

Nyonya Jeon membulatkan matanya.
"Wonu... Ini terlalu mendadak. Kita tidak mempersiapkan apa-apa."

"Semua makanan ini sudah cukup, Eomma. Lebih baik, sekarang Eomma tutup mata." pinta Wonwoo.

"Baiklah. Tapi, untuk apa? Apa sekarang ulang tahun Eomma? Tapi... Eomma rasa bukan."

"Sudahlah, Eomma... Tugas Eomma hanya harus menutup mata."

Nyonya Jeon nurut-nurut saja.

"Jangan mengintip!" ujar Wonwoo memperingati.

Setelah dipastikan Nyonya Jeon benar-benar menutup matanya, Wonwoo melambaikan tangan agar Mingyu dan Dahyun datang dan duduk di kursi meja makan.

Dahyun mengikuti langkah sang kakak dari belakangnya.

"Wonu, sampai kapan Eomma harus menutup mata?" ujar Nyonya Jeon. Dengan jahilnya, Nyonya Jeon mengintip dari sela-sela jari tangannya.

"Seka..."

"OMMO... MINGYU! SEJAK KAPAN KAMU PULANG, NAK?" teriak Nyonya Jeon karena saking senangnya.

Wonwoo menatap sang ibu datar, ada rasa cemburu dalam hatinya. Tapi saat melihat sang ibu kembali tersenyum, Wonwoo menghapus rasa iri dan cemburu dalam hatinya.

Sedangkan Dahyun dan Mingyu, mereka sedikit terkagetkan karena teriakan Nyonya Jeon.

"Waktu 2 hari yang lalu, hehe..." jawab Mingyu.

═❖•Positive Thinking•❖═Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang