28

534 66 18
                                    

Dahyun diam sejenak saat mendengar pernyataan suka dari Wonwoo. Bohong jika jantung Dahyun baik-baik saja. Beruntung ruangannya gelap, jadi Wonwoo tidak dapat melihat ekspresi salah tingkah Dahyun saat ini.

"Ha-hahaha," tiba-tiba Dahyun tertawa renyah, seperkian detik kemudian ia merubah raut wajahnya menjadi sedatar mungkin. "Leluconmu tidak lucu, sunbae!"

"Gadis gila!" gumam Wonwoo pelan.

"Apa?" tanya Dahyun, heboh.

"Ternyata kau tidak hanya aneh, tapi nyatanya kau juga gila." ujar Wonwoo.

"Aish! Kau lebih aneh dan lebih gila, sunbae!" Dahyun tak mau kalah.

"Kau yang paling aneh dan yang paling gila, Dahyun!"

"Yak! Kau menyebalkan, sunbae!"

"Aku menyayangimu Dahyun."

"Hentikan leluconmu itu, Sunbae!" ucap Dahyun yang mulai merasa risih saat mendengar pernyataan-pernyataan yang menakutkan. Ya, Dahyun takut saat mendengar kata-kata yang sensitif itu keluar dari mulut Wonwoo. Dahyun takut jika lelucon itu membuat Dahyun jatuh sejatuh-jatuhnya orang yang jatuh cinta.

"Aku tahu, kau juga menyukaiku kan? Sebentar lagi pasti kau akan mencintaiku!" ujar Wonwoo dengan percaya diri.

'Bahkan aku sudah jatuh cinta padamu, sunbae. Jangan salahkan aku jika aku mencintaimu, ini semua terjadi karena kau!' ujar Dahyun dalam hati, tetapi berbeda saat kata-kata itu keluar dari mulut Dahyun.

"Tak akan! Tidak akan pernah! Jangan pernah berharap aku akan menyukaimu!" pekik Dahyun.

"Yakin?" goda Wonwoo.

"Sangat yakin dan lebih dari yakin."

Mendengar jawaban itu, hati Wonwoo sedikit mengilu. Selanjutnya, yang Wonwoo lakukan hanya diam.

"Sunbae?" panggil Dahyun pelan.

"Hmm?"

"Apa semua perkataanmu serius?" tanya Dahyun memastikan. Terdapat secuil harapan dari lubuk hati Dahyun yang paling terdalam, ia berharap semua yang Wonwoo katakan bukanlah lelucon.

"Aku hanya bercanda." ucap Wonwoo dingin.

Runtuh sudah harapan Dahyun, memang pada dasarnya Dahyun sudah mengira jika ini adalah gurauan belaka, Dahyun merasa dirinya saja yang terlalu percaya diri.

Wajah Dahyun berubah menjadi masam, sekali lagi ia beruntung karena Wonwoo tidak dapat melihat raut wajah kekecewaannya.

"Tapi, bagaimana jika semua yang aku katakan bukan lelucon?" tanya Wonwoo tiba-tiba.

"Apa?" Dahyun malah balik bertanya. Padahal Dahyun mendengar itu dengan sangat jelas di telinganya.

"Lupakanlah!" ujar Wonwoo.

Hening, setelah percakapan itu keheninganlah yang menemani dua insan yang sedang sibuk dengan ocehan-ocehannya dalam hatinya masing-masing.

Dahyun merasa dadanya sangat sesak, entah mengapa itu. Ia memukul bagian dadanya yang terasa sesak. Dahyun ingin menangis saat itu juga.

'Mengapa asma-nya harus kambuh sekarang sih?!' ringis Dahyun dalam hati.

"Kenapa?" tanya Wonwoo, tetapi tidak ada jawaban dari mulut Dahyun yang sedang menahan tangis.

Wonwoo-pun mendekati Dahyun.
"Apa kau baik-baik saja?" tanya Wonwoo mulai khawatir. Ingin rasanya Wonwoo menarik gadis ini kedalam pelukannya, tapi Wonwoo ragu karena ia tahu gadisnya tidak menyukai dirinya.

═❖•Positive Thinking•❖═Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang