45

466 66 39
                                    

Tuhan itu adil, tidak selamanya membuat insannya selalu menderita. Disaat Tuhan memberikan penderitaan, secara sadar atau tidak sadar, terasa atau tidak terasa, 'dia' selalu saja menyelipkan kebahagiaan.

Itulah yang Dahyun rasakan.

Setelah ia merasakan bagaimana rasanya kehilangan sang kakak dan sang ibu, sekarang ia jadi lebih hati-hati dan selalu menjaga adik dan ayahnya.

Dahyun menjadi orang yang lebih baik lagi.

2,5 tahun Dahyun hidup tanpa Kakak dan Ibunya.

Setelah Dahyun lulus SMA, keluarga Kim sekarang tinggal di LA. Juhoon juga ikut dan melanjutkan sekolah SD-nya di LA.

Tante Kinara juga hadir membantu kehidupan Dahyun dan keluarganya.

Tante Kinara membantu Dahyun menjaga dan mengurus adik-adiknya, bahkan Tante Kinara rela ikut tinggal di LA demi membantu keluarga Dahyun.

Juhoon sekarang sudah berusia 9 tahun, sedangkan Jihyun menginjak usia 3 tahun.

Dahyun sendiri sekarang mulai masuk kuliah. Sudah sebulan ia menginjakan kaki di dunia perkuliahan.

o(〃^▽^〃)o

Sekarang Dahyun tengah di kampus, ia sedang mengerjakan tugasnya bersama Vernon di kelas. Vernon adalah sahabat pertama Dahyun di LA. Ia lelaki yang baik dan ramah.

Hari ini, Dahyun dan Vernon datang pukul 9, walaupun seharusnya jam kuliahnya dimulai pukul 1 siang nanti. Mereka mengerjakan tugas yang belum sempat dikerjakan, jadi mereka secara tidak sengaja bertemu dan berakhir mengerjakan tugasnya bersama.

"Vernon, sumpek sekali... Aku butuh udara segar." ujar Dahyun dalam bahasa Korea. Vernon mengerti dan lumayan fasih berbahasa Korea, jadi Dahyun tidak terlalu repot-repot menggunakan bahasa Inggris.

"Diam saja di depan jendela, udaranya sedang segar. Lumayan dapat penyejukan." saran Vernon asal, soalnya ia sibuk berkutik dengan leptopnya.

"Ah benar juga." Dahyun berdiri dan berjalan kearah jendela. Ia menarik napasnya dalam-dalam, menghirup oksigen dengan rakusnya.

"Huah... Ini sungguh ... Menyejukan." ujar Dahyun sesikit berteriak.

"Hi girl, kecilkan suaramu!"

"Hehe... Maafkan aku." ujar Dahyun dan kembali mengamati pemandangan lapang kampus yang luas, hingga mata Dahyun berhenti pada satu titik.

"Ti-tidak mungkin." Dahyun mengucek matanya dan kembali melihat objek yang menarik lebih rinci lagi.

'Seluet tubuh itu, aku masih mengingatnya. Apa itu benar-benar Wonwoo Sunbae?' gumam Dahyun dalam hati.

"Ada apa Dahyun?" tanya Vernon yang sekarang sudah berada dibelakang Dahyun. Ia melihat Dahyun bengong dengan tatapan kosong.
"Apa kau sakit?"

Dahyun menggeleng.
"Hmm... Anu... Ini... Itu... Anu..."

"Apa? Katakan dengan jelas, jangan bicara bahasa asing. Aku tidak mengerti."

"Hmm.. Begini, apa dikampus ini ada siswa yang bernama Jeon Wonwoo."

"Huh, dikira ada apa. Siapa yang tidak mengenalnya? Kau kan sudah sebulan menginjakan kaki disini. Tapi kemana saja baru mengetahuinya sekarang?"

═❖•Positive Thinking•❖═Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang