61

544 64 14
                                    

Dahyun mengikuti langkah Vernon menuju lantai 3. Sedari tadi, Dahyun selalu melihat bule-bule dengan pakaian yang lebih sexy dari pakaian yang sebelumnya ia kenakan.

Saat Dahyun sampai di lantai 3. Ia melihat panggung yang lumayan besar. Di panggung itu tertera meja yang di atasnya terdapat kue ulang tahun yang sangat besar. Di tambah kado-kado yang bertumpukan memenuhi sebagian panggung.

Ia merutuki dirinya yang hanya membawa diri ke pesta itu, dengan kata lain Dahyun tidak membawa hadiah apapun untuk Wonwoo.

Dahyun mencari-cari keberadaan Wonwoo. Matanya gencar mencari sosok itu. Hingga matanya berhenti di satu titik. Ia berhasil menangkap sosok yang sedari tadi ia cari.

Wonwoo sedang duduk disalah satu kursi. Ia menggoyang-goyangkan gelas ke kanan dan ke kiri yang di dalamnya terdapat minuman berwarna merah tanpa ada minat untuk meminumnya, membuat minuman itu berputar mbuat satu pusaran.

Dahyun tersenyum senang.
'Ini hari spesialnya, lantas mengapa dia cuek begitu? Seharusnya ia bahagia, bukan?'

Dahyun melangkah hendak menghampiri Wonwoo. Tapi langkahnya terhenti saat seorang gadis dengan pakaian yang sangat sexy lebih dulu datang dan dengan jahilnya ia menutup mata Wonwoo dengan telapak tangannya.

Dahyun kembali tersenyum. Untuk kali ini Dahyun menunjukan senyum getirnya. Ia mulai membandingkan dirinya dengan gadis yang tidak dikenalnya itu.

'Gadis itu sangat cantik, jika dilihat-lihat, mereka sangat cocok.' ujar Dahyun dalam hatinya.

Wonwoo tersenyum saat sepasang tangan itu menutup matanya.

Saat Dahyun melihat Wonwoo tersenyum seperti itu, pikirannya hanya terus memikirkan hal yang kemungkinannya bisa terjadi.

'Aku tidak sebanding dengan gadis itu.'

Dahyun melangkahkan kakinya menuju tempat lain. Ia tidak mau termakan api cemburu karena melihat pemandangan seperti tadi.

Ada perasaan aneh yang menyakitkan menjalar dari hatinya.

"Dubu." panggil seseorang.

Dahyun menoleh.
"Ah, Oppa? Ada apa?" jawab Dahyun.

"Temani Oppa, ya? Oppa lelah dikejar-kejar melulu oleh para gadis gila! Oppa benar-benar harus segera memiliki kekasih, biar Oppa tidak diganggu lagi para gadis gila itu. Temani Oppa, ya? Toh, tidak ada yang tahu kalau kamu adiknya Oppa." mohon Mingyu.

Dahyun hanya terkekeh mendengarnya.

Dahyun tidak bisa menyangkal kalau kakaknya itu sangat tampan, ditambah ia terkenal karena prestasinya yang luar biasa. Kalau saja Mingyu bukan kakaknya, Dahyun mau menyimpan hatinya untuk Mingyu dan tidak akan repot-repot selalu memikirkan Wonwoo.

o(〃^▽^〃)o

Wonwoo meninggalkan Dahyun begitu saja saat sampai di tempat tujuan.

Saat datang, Wonwoo langsung melihat restouran yang dihias sedemikian rupa. Ia tidak tertarik pada acara itu.

Pesta itu bukan keinginnannya. Sang ibu lah yang tanpa diminta, rajin membuatkan pesta semegah itu.

Wonwoo duduk disalah satu kursi tamu. Ia mengambil minuman soda berwarna merah.

Tiba-tiba bayangan Dahyun datang menerobos pikirannya.

Ia menghela napas. Selama seharian ini, Wonwoo mengharapkan ucapan selamat dari Dahyun. Tapi dari saat ia mengajaknya jalan-jalan bersama Juhoon, sampai sekarang ia mengajaknya ke pestanya, Dahyun tak kunjung memberi ucapan padanya.

═❖•Positive Thinking•❖═Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang