56

507 53 6
                                    

Hari baru telah tiba dan akan segera di mulai.

Dahyun kecil terbangun di pagi hari. Hari ini ia menantikan seorang teman, teman pertamanya. Ia begitu tidak sabaran menantikan kehadirannya.

Dahyun bergegas bangun dari tempat tidurnya dan segera melangkah ke kamar ibunya.

"Eomma, aku ingin segela mandi dan salapan." ucap Dahyun bersemangat sampai membangunkan nyonya Kim yang masih tertidur.

Nyonya Kim merasa bingung dengan perubahan putri kecilnya itu. Pagi ini Dahyun begitu bersemangat. Tetapi, kebingungan nyonya Kim terkalahkan dengan kebahagiaannya.
Yaps, kebahagiaan yang tercipta saat melihat putri kecilnya sangat begitu ceria.

"Ahm, ini masih terlalu pagi sayang." ucap nyonya Kim sambil mengelus kepala Dahyun.

"Ayolah , Eomma. Aku ingin mandi dan salapan." Dahyun merengek tidak santai.

Tentu saja nyonya Kim tidak ingin merusak kebahagiaan Dahyun.
Nyonya Kim memandikan Dahyun dan membuat sarapan untuk anaknya tercinta.

Saat nyonya Kim sedang sibuk memasak, ponsel miliknya yang berada di atas lemari kulkas berbunyi, menandakan ada sebuah panggilan telepon.

Dengan cepat nyonya Kim mematikan kompor dan segera mengambil ponselnya.
Ia tersenyum senang saat membaca nama sahabat lamanya di layar ponsel miliknya. Dengan cepat ia mengangkatnya.

"Yeobseyo?" ujar nyonya Kim.

"Ne, maaf aku meneleponmu terlalu pagi."

"Ah, tidak apa-apa. Tidak menggangguku sama sekali. Ada apa?" tanya nyonya Kim.

"Aku hanya ingin memberitahumu, jam 10 pagi nanti, aku dan Wonu akan datang mengunjungimu lagi."

Dengan senang hati nyonya Kim menyambutnya.
"baiklah, akan aku tunggu kedatangan kalian. Kau tau? Dahyun tiba-tiba membangunkan ku di pagi hari. Ia ingin bersiap-siap di pagi buta, padahal biasanya ia suka bangun siang. Sepertinya ia begitu menantikan kehadiran Wonu." jelas nyonya Kim.

"Wonu juga seperti itu, ia terus menanyakan kepada ku kapan kita akan mengunjungi rumahmu. Aku tidak menyangka, mengapa Wonu begitu antusias bertemu dengan Dahyun."

Nyonya Kim tampak sedang berfikir.
"Apa jangan-jangan mereka saling suka?" ucap nyonya Kim diiringi tawa.

"Kau, ada-ada saja. Tapi, bisa jadi. Hoah, anakku mulai suka-sukaan kepada lawan jenis. Aku merasa lega jika ia menyukai anak mu, hahaha"

"Ah, sudahlah.. Mengapa kita beranggapan seperti itu." ucap nyonya Kim di iringi tawa.

"Eomma, aku sudah lapal (lapar)" ucap Dahyun memelas.

Mendengar ucapan Dahyun nyonya Kim melirik ke arah Dahyun.

"tunggu sebentar ya, Dahyun memanggilku." ucap nyonya Kim meminta ijin kepada nyonya Jeon.

Nyonya Kim menjauhkan ponselnya.
"iya sayang, tunggu sebentar."

Nyonya Kim kembali mendekatkan ponselnya ke telinganya.

"Kau sepertinya sedang sibuk. Baiklah akan ku tutup teleponnya. Sampai jumpa."

Nyonya Kim merasa tidak enak.
"A-ah ya. Sampai jumpa." ucap nyonya Kim mengakhiri percakapannya di telepon.

Nyonya Kim kembali melanjutkan masaknya.

Setelah beberapa menit, nyonya Kim sudah selesai membuat sarapan.

═❖•Positive Thinking•❖═Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang