"Drtt drtt drtt" Suara Hp membangunkanku. Ternyata Tami yang menelefon.
"Halo, Asalamualaikum Tam" Jawabku
"Ya elah lo baru bangun tidur lo" Jawab Tami
"Jawab salam dulu Tami. Ya gue baru bangun. Nanti sift siang"
"hehehe Waalaikumsalam. Nanti gue kekosan maleman ya. Tidur sama siapa lo semalem"
"Gue numpang tidur di kosannya heni"
"Yaelah kaga berani tidur sendiri lo"
"lo tau sendiri, udahlah ngga ada apa-apa lagikan gua mau tidur. Asalamualaikum" Jawabku sambil menutup telfon tanpa tahu jawaban dari Tami.
Jam sudah menunjukan pukul sebelas kurang seperempat menit.
Kupejamkan mata lagi, namun nyatanya tak bisa tidur lagi.
"Dasar Tami sudah mengganggu tidurku". gerutukuKulihat hpku ternyata ada pesan dari Agma.
Lelaki Aneh :
Aku nanti pulang mba, habis kuliah siang. Nanti malem aku jemput di depan Rumah Sakit.Dasar Agma si aneh, emang aku mau ketemu sama dia udah main jemput aja.
Tapi aku jelas mau si hehe
Anda :
Iya takecare. Aku keluar jam 8.Lelaki Aneh :
Oke, Semangat ngesift. Aku mau siap-siap jumatan dulu.Anda:
Oke, Siap. Semangat kuliah jugaLelaki Aneh :
Iya. Jangan lupa makan.
Ya udah aku aku siap-siap dulu. Asalamualaikum.Anda:
Waalaikumsalam.~~~~~~
"Lea, temenin kantin dulu yuk beli makan" Ajak Heni saat mau pulang.
Kulihat belum ada pesan dari agma, nganter heni dulu ngga ada salahnya."Oke, Ayuk"
"Lo tidur tempatku lagikan"
"Iya gampang nanti, Sasy sift apa?"
"Sift pagi, tapi pulang kayanya"
"Lo ngga pesen makan lea?"
"Engga gua masih kenyang"
Sebenarnya laper si, tapi agma tadi udah ngirim pesen suruh jangan makan dulu.
Kemana dia, selalu ngga ngasih kabar kalau mau ketemu.
"Ayuk pulang" Ajak heni
"Iya ayok"
Kulihat sekitar depan Rumah Sakit belum ada dia. Kemana si, Sudah aku chat ngga dibales.
Saat aku berjalan tiba-tiba ada motor yang berhenti di sampingku.
"Asalamualaikum mba" jawabnya mengagetkanku.
Dia hobi ya bikin aku jantungan.
"Waalaikumsalam" sahutku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengikhlaskanmu Di Ujung Senja (PROSES REVISI)
Teen FictionIkhlas. Bisakah aku mengikhlaskan kau pergi, sedangkan di lubuk hatiku, namamu masih bersemayam di hati. Ikhlas. Apakah aku bisa mengikhlaskanmu? Sedangkan rindu ini hanya untukmu. Ikhlas. Apa itu ikhlas? Apakah benar aku sudah mengikhlaskan kepergi...