Di Ujung Tanduk

1.5K 93 5
                                    

Bagaimanaku harus menyikapi keadaan ini,
Hal yang tak pernah ku bayangkan sebelumnya, membuat puing-puing pertahananku runtuh.

Bagaimana aku harus menyikapi sikapmu,
sedangkan kau begitu keras, seolah-olah disini aku lah yang salah.

2 minggu yang lalu

"Lea, gua boleh bilang sesuatu?" Tanya Tami tiba-tiba

"Kok serius banget si Tam. Tinggal bilang aja"

"Tentang lo dan Agma"

"Gue? Agma? emang kami kenapa?"

"Lo ngga ada masalahkan sama Agma?"

"Enggalah kita baik-baik kok, Agma cerita sesuatu sama lo?"

Aku penasaran sama Tami yang tiba-tiba tanya begini, atau Agma cerita sesuatu ke dia.

"Iya. Agma bilang lo beda, WA di bales singkat, cuek, gitu deh aneh katanya"

"Gapapa kok, gue cuma fokus UKOM, bentar lagikan ujian"

"Jawaban lo klasik kaya anak SMA mau UN deh"

"hahah gue serius kok, ya udah nanti aku yang bilang ke Agma. Thanks Infonya ya"

"Iya udah, kalau ada masalah selesein baik-baik ya buk"

"Siap komandan"

Untuk masalah kemaren aku pura-pura tidak tahu, biarlah aku ingin tahu seberapa besar dia terbuka denganku, seberapa besar dia mengharapkanku, seberapa besar dia menginginkanku dan seberapa besar dia mencintaiku.

Aku memang membalas pesannya apa adanya, hatiku merasa muak dengan sikapnya.

"Aku ada salah ya Lea, maafin aku, tadi aku ngga angkat telfonmu emang sibuk, jangan diemin aku, aku takut kehilanganmu" pesan dari Agma setelah aku mematikan panggilannya begitu aja.

"Engga kok. Aku capek aja sama hubungan kita yang begini aja, Aku butuh kejelasan" jawabku tersulut emosi

"Apalagi si, belum cukup dengan rasa sayangku, Aku tuh sayang kamu Lea, ngga ada yang lain selain keluargaku"

"Sayang?? Kamu sayang aku tapi ngga pernah peduli dengan keberadaanku, Bahkan memperkenalkanku dengan temanmu juga kamu nggak mau kan??"

"Bukan gitu, tapi emang keadaanya gini, kamu tahu aku ngga mau kenalin kamu sama temenku karena aku ngga mau kamu jadi sukanya sama temenku"

"Jawaban ngga masuk akal, berarti kamu emang ngga percaya sama aku"

Ayolah tidak ada jawaban lain, emang kamu pikir aku bakal dengan mudah mencintai seseorang setelah berkenalan dengan dia.

"Temenku yang itu playboy, aku ngga mau kamu di modusin. Udahlah aku lelah besok masih praktek, kita ngobrol lagi kalau kamu pikirannya sudah dingin, Selamat malam, selamat tidur sayang"

"Ngga usah sayang-sayangan, sayang aja sama mantanmu!!!"

Tidak ada balesan lagi dari Agma, sungguh dia menghilang begitu aja, lelaki macam apa dia.

Apakah aku salah meminta kejelasan hubungan kita,
Apakah aku salah jika aku meminta kepastian,
Kamu yang enggan membahas masalah kita,
Kamu yang acuh dengan sebuah status,
Ada apa?? sesulit itu kah kamu menjawab pertanyaanku ini??

~~~~~~

"Aku rindu kamu, kita udahan ya diem-diemnya" Chat dari Agma setelah kita lostcontac 3 hari.

Aku juga rindu, bahkan aku yakin rasa rinduku lebih besar darimu.

"Jadi udah ada jawaban mengenai hubungan kita?"

"Bisa ngga, jangan bahas itu terus. Emang kalau udah ada status akan merubah segalanya, Lea yang perlu kamu ingat itu aku sayang kamu, aku hanya milikmu"

"Setidaknya aku bisa mengklaim kamu milikku, aku ada hak cemburu saat kamu jalan dengan yang lain"

"Cewek ribet ya, ngga perlu status juga kamu bisa lakuin itu semua Lea"

"Aku ngga bisa Agma, aku ngga punya Hak buat itu"

"Ya udah deh kamu maunya gimana kita ada status? Kalau kita udah status kamu bakal terima aku yang kaya gini, aku bakal sibuk bahkan entah ada waktu buat kamu atau engga. Aku sering keluar kota jarang pulang, kamu siap nungguin?. Kalau kamu mau minta terus status mending aku mundur, aku ngga mau buat kamu terus sedih saat menantikan aku"

Baca pesan chat terakhir dari Agma membuat hati ini makin terasa sakit,
Apakah sesulit ini mencintai dia??
Bahkan dengan mudahnya dia mengatakan ingin mundur.

"Kamu mau mundur? ngga mau berjuang demi aku, aku hanya meminta status ngga lebih Agma??:

"Iya aku lebih baik mundur, kalau kita paksakan hubungan ini kamu yang akan lebih sakit"

"Aku bahkan lebih sakit saat membaca pesanmu yang ini. Atau kamu emang ngga pernah mencintaiku, ngga pernah menginginkanku bukan? Ada perempuan lain?"
Ingin sekali aku berteriak padanya, menemui dia segera, Mencintainya memang menyakitkan.

"Aku ngga ada perempuan lain, nanggepin kamu aja udah ribet apa lagi yang lain, aku cuma mau kamu bahagia, Aku takut waktuku nanti ngga ada buatmu, perioritasku saat ini Kuliah dan keluarga"

"Lalu kenapa kamu mau mundur, Aku siap menantikanmu Agma, kamu lupa sama janji-janji kita?"

Aku seperti perempuan murahan yang tidak ingin diputuskan cowoknya,
Aku seperti tidak mempunyai harga diri saat aku mempertahankan hubungan yang sudah tidak di inginkannya.

"Aku cuma ingin kamu bahagia"

Dan saat itu juga Air mata ini tidak dapat di bendung lagi.
Aku benar-benar merasa bodoh.
Apakah ini balasan dari mencintaimu??

Bahkan aku baru sadar,
Mencintaimu secara berlebihan membuat diriku terluka,
mencintaimu sepenuh hati menjadikanku gila,
Dan mengharapkan dirimu membuat diriku kecewa.

Bahkan aku baru sadar,
aku adalah perempuan terbodoh yang masih memimpikan sebuah akhir bahagia,
Layaknya cinderella yang dengan mudahnya menemukan pangerannya.

----------------------------------------------

Mana nih yang masih nungguin kisah Lea dan Agma,

Yuk-yuk vote dan koment kak.
Biar aku tahu berapa banyak si penggemarnya hehe

 Mengikhlaskanmu Di Ujung Senja (PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang