Mengikhlaskanmu Di Ujung Senja

3.3K 120 18
                                    

Rinduu..
Apalah artinya diriku di kehidupannya,
Kenapa dia dengan mudahnya pergi meninggalkan diriku.

Rinduuu....
Egoiskah diriku, salahkah aku yang terlalu memojokan dia akan kepastian??

Rinduuu...
Aku sangat merindukan sosok dia, sosok mentari yang dapat membawaku tersenyum dengan kehangatan sinarnya..

Rinduuu...
Bisakah waktu dapat membuatnya kembali kepadaku,
aku sangat merindukannya..


"HEY!!!! ngelamun terus" Teriak Ziezie membuyarkan lamunanku

"Engga ngelamun kok, ini lagi belajar buat Ukom" Dustaku

"Matamu ngga bisa berbohong Lea, Buku aja ditutup gitu, belajar apa coba"

"Belajar cara melupakan dia dari bayanganku"

"Yaelah masih galau aja. Apa perlu gua cariin cowo yang lebih hebat dari Agma"

"Emang ada??"

"Banyak, kamu buka mata dong diluar sana banyak yang suka kamu, mereka lebih keren dari bocah ingusan itu"

"Hahaha" aku hanya tertawa dengan jawaban Ziezie yang mengatai bocah ingusan.
Dia emang lebih muda tapi ngga ingusan kok Zie.

"Gitukan ketawa, kan lo tambah cantik. Sekarang lo fokus aja dulu ke UKOM yang lebih penting"

"Iya iyaa aku bakal fokus kok, Thanks udah menghibur Zie"

"Gua bukan cewek penghibur kali" jawab Ziezie sambil manyun.

"Ets Dah yang bilang gitu siapa coba"

Ku lihat Ziezie yang menggaruk kepalanya. Dasar ini anak gemesin banget.

----------

Ada niatan diriku untuk meminta maaf kepadanya,
Aku sadar, bahwa aku memang yang salah,
memaksa kehendak seseorang yang tidak menyukai dengan apa yang kita mau.
Aku sadar bahwa aku telah salah mencemburui sesuatu yang belum jelas kenyataannya,
Egoku telah menguasaiku, Amarahku telah mampu mengendalikanku, Sehingga sifat egoisku muncul begitu saja.

"Ngel, Gue boleh minta saran ngga?" tanyaku kepada angel yang ku tahu sifatnya yang dewasa dan bisa mencarikan solusi.

"Kenapa Lea??"

"Gini gue kayanya udah ngelakuin kesalah keorang, menurut lo gue harus minta maaf engga?"

"Terkadang setiap manusia memiliki kesalahan masing-masing, Tergantung mereka mau mengakui kesalahanya atau engga. Menurutku
Jika kamu merasa salah kenapa engga meminta maaf aja??, Dan jangan mengutamakan Gengsi kalau salah ya kita harus berani meminta maaf"

"Jadi aku harus minta maaf nih"

"Iya harus, aku yakin Agma mau maafin lo"

Jawaban Angel mampu membuatku terdiam, dari mana dia tahu.

"Ngga usah kaget gitu, Aku tahu kamu ada masalah sama Agma, walaupun kamu ngga cerita, matamu bisa berbicara"

"Maaf ngel, bukan aku ngga mau cerita tapi aku ngga siap aja ceritanya"

"Iya aku tahu kok, hal penting buatku, kamu bisa bangkit dan jadi jati dirimu lagi, yang ceria dan penuh semangat"

Aku hanya tersenyum menanggapi Angel, lalu aku memeluknya "Makasih udah jadi partnerku selama 3 tahun ngel" dan angel hanya mengangguk dipelukanku.

 Mengikhlaskanmu Di Ujung Senja (PROSES REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang