" Eh kau ni selalu memandai buat kesimpulan sendiri kan ? "
" Ish kau ni .. aku nampak dia cium dahi yury dalam bas minggu lepas . Waktu tu aku ternampak sebab aku duduk kat seat belakang sekali "
Jeongyeon bercakap dengan begitu yakin sehingga tangannya turut sama diawangan . Sana menggelengkan kepalanya . Matanya terlihat ke arah Jihyo yang sedang menekup wajahnya di atas meja . Dia berpaling semula ke arah Jeongyeon untuk bertanya .
" Weh Jihyo tu dah kenapa monyok jer ? "
" Ooo baru berputus dengan boyfriend dia lah tu " jawab jeongyeon sambil membuat muka selamba .
" Bukan ke dah couple 5 tahun ? Cepat betul putus "
Sana menggelengkan kepalanya melihat keadaan Jihyo yang agak tidak terurus . Jihyo masih tidak bergerak seinci pun dari meja belajarnya . Naik risau semua orang dibuatnya . Tiba-tiba dia terpandang satu figura yang sedang berbual dengan Guan lin .
" Hwang Minhyun tu memang selalu datang pinjam kamus dengan Guan Lin eh ? " soal Sana . Jeongyeon mengangguk laju sambil turut memerhatikan Minhyun
Jihyo tiba-tiba bangun daripada tempat duduknya . Dia mengorak langkah ke luar kelas . Sana menjerit memanggilnya .
" JIHYO KAU NAK PERGI MANA HAH ? "
" Tan .. das " jawabnya dengan malas .
SKIP
" Kenapa kau tinggalkan aku ? " Jihyo duduk berteleku di suatu sudut perpustakaan sambil menangis sendirian . Air mata yang cuba ditahan tetap mengalir keluar tanpa had . Jihyo menyapu air matanya . Tak lama kemudian , angin menyapa lembut wajahnya hingga dia dapat rasakan ketenangan buat seketika . Matanya tiba-tiba tertangkap seorang lelaki kacak sedang berdiri di sebalik langsir sambil membaca buku . Jihyo berhenti menangis seketika . Wajah lelaki itu bagaikan magnet yang membuatkan dia tertanya siapakah lelaki itu . Lelaki itu mengangkat wajahnya lalu memandang Jihyo yang pipinya sudah kemerahan .
Minhyun terus melangkah ke arah Jihyo . Jihyo kaku ditempat duduknya .
" Owh jadi kau lah bekas perempuan kawan aku ? " soal Minhyun selamba .
" APA KAU CAKAP ??? " Jihyo menggenggam erat tangannya . Darahnya naik serta merta menahan kemarahan .
" AKU CAKAP KAU KAN BEKAS PEREMPUAN KAWAN AKU ?? "
Minhyun bergerak setapak ke arah Jihyo sambil tersenyum sinis . Jihyo mengundurkan langkahnya ke belakang .
" Ja-jangan dekat " kata Jihyo , gagap .
Minhyun menarik lembut rambut Jihyo sambil tersenyum . Tak bukan senyuman manis namun senyuman sinis sebaliknya .
" Kenapa ? Kau blushing ke ? " soalnya sinis .
Jihyo menggeleng laju .
" Kau memang perempuan murah , Jihyo "
Jihyo tergamam dengan kata-kata kesat yang dikeluarkan oleh Minhyun . Minhyun menarik lagi rambut Jihyo hingga diri gadis itu kini rapat dengannya .
" Jangan mudah sangat jatuh cinta dengan orang , bodoh "
Minhyun berlalu pergi dengan senyuman penuh makna meninggalkan Jihyo yang masih terkulat-kulat di dalam perpustakaan .
" Weh Minhyun kau pergi mana ? Cakap nak pinjam kamus dengan aku? " soal guan lin yang terlihat Minhyun keluar dari perpustakaan .
" Takpelah aku dah jumpa kamus " jawab Minhyun yang tiba-tiba ketawa sendirian .
" Kawan aku ni dah gila agaknya sebab baca banyak sangat novel cinta kot "
Guan lin cuba bersangka baik walaupun dalam hatinya terfikir mungkin kawannya sudah gila tanpa sedar .
" KAU INGAT NI HOSPITAL TANJUNG RAMBUTAN KE HAH ??? "
YOU ARE READING
[C] My Future Wife | Minatozaki Sana
Fiksi PenggemarDemi menyelamatkan hubungan rumah tangga mereka , Sana mengambil keputusan untuk kembali ke masa lalu dan mengubah permulaan kisah cinta mereka Berjayakah dia memikat Guan Lin semula ? Atau masa depan tetap tidak akan berubah ? [Reedit ff] 100% my...