▪Chapter 5

1.1K 137 10
                                    

Sudah direvisi ...

.
.
.
.

Adipura terlihat mondar-mandir didalam sebuah ruangan miliknya dirinya sangat gelisah memikirkan Damian, Adipura berharap media tidak akan mengetahui kalau Damian membawa seorang wanita kedalam apartement miliknya.

Pria dewasa itu masih terlihat tak tenang dirinya mencoba menghubungi ponsel Damian namun hasilnya tetap sama pria itu tak mengangkat sama sekali telepon darinya.

"Apa hubungan mereka berdua, kenapa aku bisa melihat raut ke khawatiran diwajah Damian..."

Adipura mengusap wajahnya kasar, dirinya ingin sekali menanyakannya kepada Damian tentang ada hubungan apa dengan wanita tapi Damian selalu marah bila dirinya menayakan urusan pribadi Damian.

"Aku harus mencari tau hubungan Damian dengan wanita itu.."

"Apa yang kau pikirkan Adipura..." Alan masuk kedalam ruangan manager Damian.

"Aku sedang memikirkan Damian,"

"Memangnya ada apa dengan Damian?"

Adipura membalikan badannya dan mendudukan bokongnya pada meja kerja miliknya. "Tadi aku pergi ke apartement Damian dan.. Aku melihat Damian membopong seorang wanita kedalam apartement nya,"

"Saat aku ingin menanyakannya tapi Damian malah mengusirku.." Alan yang mendengarnya hanya tersenyum tipis-karena Alan sangat mengetahui kepribadian Damian-karena keduanya merupakan teman dekat saat kuliah dulu.

"Kau seharusnya tau, kalau Damian orangnya seperti itu.."

"Dia akan marah jika ada orang yang selalu ingin tahu apa yang dilakukan nya,"

Adipura menatap Alan serius. "Apa kau tau wanita yang tengah dekat dengan Damian," Tanya Adipura membuat Alan mengangkat kedua bahunya.

"Aku tidak tau wanita mana yang tengah dekat dengan Damian,"

"Apa benar kau tak mengetahuinya?" Tanya Adipura yang masih tak percaya dengan apa yang diucapkan Alan. "Iya, aku tak mengetahuinya.."

"Aku sudah menghubunginya, tapi tetap saja pria itu tak mengangkat teleponnya. Aku harus segera membicarakan hal yang sangat penting, apalagi besok ada pemotretan ulang karena Damian menundanya," Adipura berusaha menghubungi ponsel Damian tapi tetap saja pria itu masih menghiraukan telepon darinya.

"Apa kau tau besok.. Nadin akan pulang kesini secepatnya, tapi Damian tak mengetahuinya.."

"Nadin," Tekan Adipura yang merasa familiar dengan nama itu. "Apa dia mantan Damian," Tanyanya dengan wajah yang tampak masam, jujur saja Adipura waktu itu pernah menyukai Nadin tapi wanita itu sama sekali tak pernah melihat kearahnya.

"Iya, dia mantan Damian,"

"Kemungkin mereka akan berhubungan kembali,"

Adipura tampak tak bersemangat saat Alan membahas Nadin yang akan pulang.

***

Thalia masih berusaha mencari keberadaan Almira sekarang berada, dirinya sudah memutari taman kota bersama Sahila yang sering dikunjungi Almira.

"Kita harus mencari kemana lagi sekarang.." Thalia tampak sangat sedih ketika dirinya tidak bisa menemukan keberadaan Almira dimana pun.

"Tempat mana lagi yang sering dikunjungi Almira, mungkin saja dia berada disana.."

Thalia berharap Almira berada ditempat yang sering dikunjungi bersamanya.

"Aku sering pergi bersama Almira kedanau yang sangat hijau dan Almira selalu ceria jika dia berada disana.."

"Ayo Sahila kita harus mengunjungi danau yang sering aku kunjungi dengan Almira," Thalia tersenyum dan menarik tangan Sahila agar mengikuti langkahnya kearah Danau.

Saat Thalia berada didanau-tempat itu tampak sangat sepi tidak ada seorang pun yang berada disana.

"Aku tak melihat Almira disini, Sahila bagaimana ini aku tak bisa menemuakan keberadaannya Almira," Suara Thalia tampak bergetar ketika Almira-wanita yang dianggap adik olehnya tak berada dimana-mana.

"Sabar Thalia kita pasti bisa menemukan keberadaan Almira," Sahila mengusap punggung Thalia, agar wanita itu tetap tenang.

"Thalia mending kita makan dulu, setelah makan kita lanjutkan mencari Almira," Usul Sahila yang disetujui Thalia-hari ini mereka benar-benar kelelahan mencari keberadaan Almira.

"Thalia apa mungkin Almira diculik," Cicit Sahila membuat langkah Thalia seketika berhenti dan memandang Sahila tajam.

"Jangan berbicara sepertu itu Sahila,"

"Sekarang kau membuatku tambah khawatir saja,"

"Maaf Thalia ..."

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


***

TBC!

Experience of Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang