▪Epilog

758 79 9
                                    







Hellooooooo semuanyaaaa, adakah yang kangen sama cerita ini? Nah hari ini aku up epilog dari cerita EXPERIENCE OF LOVE, terimakasih buat kalian yang udah KOMEN dan VOTE, so selamaaat membacaaaaa semuanyaaaaa...

.

.

.

.

Naura berjalan menghampiri Almira yang tengah memasak. "Mamaa.." Teriak gadis kecil bertubuh gempal itu. Almira tersenyum kearah putrinya yang kini sudah berada dihadapannya, ia mengelus rambut berkepang Naura.

"Ada apa Naura?"

"Mama kok macak cih, kan kata Papa Mama nggak boleh kecapean nanti gimana sama adek bayinya." Naura mengelus perut ibunya yang membuncit.

"Nggak papa kok, lagi pula sekarang Mama pengen masak. Buat Naura sama Papa.."

"Tapikan Ma, Naula nggak mau Mama kecapean. Nanti Papa malah loh kalau tau Mama macak." Naura menuntun ibunya untuk duduk.

"Sini sayang..." Almira ingin memangku Naura tapi putrinya itu malah menghindar.

"Kenapa?"

"Naula kan belat, gimana kalau Naula nyakitin adek bayinya. Pasti dia nangis, karna Naula.." Celoteh Naura dengan polos membuat Almira gemas melihat-nya.

Almira meraih wajah putrinya dan mengecupi pipi kanan dan kirinya. "Mama, Naula udah nggak cabar buat main cama adek bayinya. Kapan dia bisa liat Naula cama Papa.." Almira meraih tubuh Naura dan mendudukan putrinya dikursi yang ada didekatnya.

"Kalau dia udah disini Naura mau gendong adik bayinya?" Naura turun dari kursi dan mengelus perut Almira dengan lembut dan mengecupi perut ibunya dengan penuh kasih sayang.

"Iya dong Ma, liatkan Naula udah besar, pacti Naula kuat buat gendong adek bayinya.." Almira tertawa mendengarnya.

"Naula udah nggak cabar buat ketemu sama adek bayinya." Naura kembali mencium perut Almira. "Adek bayi, kamu nggak boleh nakal yah dipelut Mama. Naula udah nggak cabar buat ketemu kamu.."

"Naula cayang cama adek bayi." Teriak Naura.

"Papa pulang..."

Naura berlari kearah Damian. "Papa..." Naura merentangkan tangannya kearah Damian dengan cepat ia mengangkat tubuh putrinya kedalam gendongannya.

"Kangen Papa.." Naura memeluk leher Damian dengan erat.

Almira yang melihat tingkah Naura hanya tersenyum. "Kamu udang pulang?"

"Udah!" Damian berjalan kearah Almira dan mencium kening istrinya.

"Gimana sama perutnya. Nggak sakit lagi kan?" Almira memeluk Damian dan menggelengkan kepalanya. "Nggak!" Damian tersenyum dan mengelus perut Almira tak lupa mencium perut istrinya.

Kehamilan kedua Almira begitu berbeda bagi Damian, kehamilan pertama Almira tak pernah yang dinamakan ngidam tapi sekarang istrinya mengalami ngidam, Damian harus menghadapi istrinya dengan ekstra sabar karna Almira selalu menginginkan makanan-makanan yang dibuat oleh ibunya sedangkan ibunya tinggal dirumah yang sangat jauh dari rumahnya.

Pernah juga Almira mengalami morning sick. Hal itu membuatnya begitu khawatir karena Almira terus saja mengalami mual dan muntah setiap hari ketika masa kehamilan baru saja memasuki satu minggu.

"Papaa.."

Damian menoleh kearah Naura dan mengusap rambutnya. "Kenapa?"

"Tadi Mama mau masak. Tapi Naula lalang kalna Naula takut kalau Mama kecapean.." Adu Naura.

Experience of Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang