▪Chapter 16

653 125 22
                                    


Sudah direvisi ...

.
.
.
.

Nadin;

Datanglah kecafe yang sering kita kunjungi dulu. Ada hal yang ingin kubicarakan ini penting kuharap kau bisa datang. Aku akan setia menanti kehadiranmu disana.

***

Damian membaca pesan dari Nadin, pria itu mengelus pelipisnya kasar sekarang ia bimbang antara memilih datang atau tidak, jika dirinya datang kesana maka ia akan meninggalkan Almira sendirian yang tengah hamil muda dan ia tidak ingin meninggalkan nya. Tapi jika dirinya tak datang, ia tak bisa membohongi perasaan nya karena jujur ia merindukan mantan kekasih nya dulu.

"Ada apa Damian!" Almira baru saja keluar dari kamar mandi dengan jubah mandi nya yang menjuntai sampai mata kakinya.

"Tidak," Jawab Damian dengan senyuman tipis nya.

Almira tersenyum sambil berjalan menghampiri Damian dengan memegang bahu kukuh pria itu. "Aku tau kau sedang kebingungan! Jadi katakan apa yang terjadi," Kata Almira sambil meraih tangan kanan Damian.

"Ayo katakan,"

Damian memeluk tubuh Almira membuat perempuan itu tersentak dengan gerakan Damian. Pria itu menelusupkan kepalanya pada ceruk leher Almira yang mengeluarkan aroma yang sangat menyenangkan, tangan kekar Damian sudah sempurna memeluk punggung mungil Almira.

Damian juga memberikan beberapa kecupan kecil pada leher Almira, jujur saja Almira sangat senang dengan perlakuan Damian sekarang. Hatinya terasa menghangat, Almira mengakui jika ia tak mampu menolak pesona Damian karena sekarang ia sudah terperangkap dalam perasaan yang sulit dijelaskan.

Ia bingung entah perasaan itu datang dari mana.

Awalnya ia sangat membenci Damian yang telah menghancurkan hidupnya tapi lama kelamaan rasa benci itu memudar berganti dengan rasa mencintai.

Cinta akan datang karena terbiasa.

Almira membenarkan perkataan orang itu, karena Almira sekarang mengalami nya.

Almira membalas pelukan Damian sambil mengelus punggung kekar Damian yang tengah memeluk tubuh nya yang berisi buah hati mereka.

Damian mengelus punggung Almira. "Maafkan aku Almira, karena hari ini aku membohongimu. Aku akan bertemu dengan Nadin wanita yang masih mengisi hatiku.." Ucap Damian dengan membatin.

"Almira.."

Damian melepaskan pelukan nya dan mengelus bahu Almira, pria itu menghembuskan nafasnya. "Hari ini aku tidak bisa bersamamu. Aku ada urusan penting dengan Adipura," Ucap Damian berbohong.

Almira mendengus pelan dengan perasaan kecewa. "Baiklah,"

"Apa kau tak apa jika aku meninggalkan mu sendiri,"

Almira menggelengkan kepalanya dengan senyuman kecil.

"Aku akan segera kembali," Damian mengambil jacket hitam miliknya dan memakainya dengan cepat ia berjalan menghampiri Almira dan membiran kecupan pada kening Almira dan perut perempuan itu.

Damian melangkahkan yang mulai menjauhi Almira, ia berhenti ketika posisinya sekarang berada didepan pintu ia melirik kebelakang dimana Almira sedang menundukan kepala nya.

Damian kembali melanjutkan langkah nya dan benar-benar meninggalkan Almira sendirian sekarang.

"Sekarang aku sendirian disini, padahal aku ingin mengajak Damian jalan-jalan tapi Damian malah ada urusan penting." Kata Almira dengan nada lirih.

Experience of Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang