Goo, gadis 16 tahun yang kerjaannya setiap hari hanya bermalas-malasan. Kedua orang tuanya sibuk bekerja, tetapi selalu menyempatkan waktu untuk menemani tiga buah hatinya.
"Goo, ayo makan dulu," Bu Lyra meletakkan piring di atas meja makan.
Goo keluar dari kamar, dan menghampiri Sang Ibu, "Cuma kita berdua?"
Bu Lyra menyodorkan sendok pada Goo, "Iya, Ayah akan pulang malam hari ini. Rayna entah keluyuran kemana dia."
"Kak Del di mana?"
"Ada di kamarnya, katanya dia sudah makan tadi."
Goo manggut-manggut, mengerti, "Ya sudah, tidak apa."
"Ibu, aku pergi dulu ya ..." Delvian tiba-tiba datang dan buru-buru menyalami Bu Lyra.
"Eh, mau ke mana?"
"Ke rumah temen," Delvian berbalik menuju pintu dapur.
"Kak Del, titip donat ya," Goo nyengir.
Tanpa berbalik Delvian berteriak, "NGGAK ADA UANG."
**********
Siang temaram dengan langit yang redup. Cuaca yang cukup menyejukkan untuk bersantai. Goo, bersama dua kakaknya, Delvian dan Rayna duduk di atas atap rumah ditemani sebungkus camilan yang berbunyi kriuk jika digigit.
"Tahu nggak, ada tetangga baru loh di belakang rumah," seru Rayna sambil memakan kripiknya.
"Ah iya, kata Ayah sama Ibu juga begitu. Tapi nggak ada yang pernah lihat dia keluar rumah," balas Goo.
Rayna mengerutkan keningnya, "Oh ya?"
Goo mengangguk mantap, "Kata Ibu beberapa tetangga terakhir lihat dia pas pindahan enam hari lalu."
"Ngapain sih ngomongin orang." Delvian memutar bola matanya.
Rayna memukul lengan Delvian, "Kakak nggak merasa aneh gitu?"
"Biasa aja deh, mungkin kalian aja yang belum lihat dia."
"Memangnya kakak sudah lihat dia?" tanya Goo.
Delvian menggeleng.
Rayna mendengus kesal, "Dasar ... Tapi dengar-dengar namanya Daniel."
"Oh ya, Daniel?" Goo berpikir.
Rayna mengangguk, "Iya, umurnya sama kayak Kak Del."
Delvian yang kesal mendengarnya memutuskan untuk turun dari atap, "Udah ah, mau tidur."
"Yah, Kak Del?" teriak Rayna.
"Biarin aja. Gimana kalau kita ke rumah Daniel itu?" tawar Goo.
Rayna mengernyit, "Mau ngapain?"
"Kan dia sendirian tuh, kasihan nggak ada temannya."
**********
"Permisi, ada orang di dalam?" seru Goo ketika dirinya bersama Rayna sudah berdiri di halaman rumah Daniel.
"Kayaknya nggak ada orang, deh," Rayna menduga.
"Mungkin dia malu Kak. Aku panggil lagi ya?"
Rayna mengangguk pasrah, walau ragu kalau Daniel adalah orang baik-baik. Berbeda dengan kakaknya, Goo sangat bersemangat di minggu pagi ini.
"Permisi, Kak Daniel, kami tahu kau di dalam. Kami berdua mau mengajakmu bermain."
"Goo, sudahlah. Lebih baik kita pergi."
![](https://img.wattpad.com/cover/145042753-288-k41755.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Who's Next [H I A T U S]
Mystery / ThrillerHighest rank #22 in Thriller Rank #24 in Mistery Rank #21 in Psycho Rank #20 in Psikopat Rank #2 Menegangkan Siapa sangka, kehilangan semua saudara membuat seseorang depresi berat. Merasa tak memiliki penopang hidup, dan dihantui bayang-bayang kehad...