07

291 19 11
                                    

Hal tersulit dalam hidupku adalah melihat kamu bahagia bersama yang lain
💔💔💔

Hari ini Naya pulang sedikit lebih lama dari biasanya,sebagai sekretaris kelas dia mendapat tugas dari wali kelas untuk mendata peserta lomba yang akan diadakan 2 hari lagi. Ya, SMA Nusa Bangsa memang sering mengadakan perlombaan untuk menyambut para siswa baru.

Hari ini juga Naya tidak pulang bersama Dirga. Sampai sekarang masih ada satu pertanyaan yang ada di kepala Naya 'mengapa Dirga seperti ini?' dan hanya Dirga dan Tuhan lah yang tau.

Suasana sekolah Naya sudah tampak sepi, hanya ada beberapa guru dan anggota OSIS. Naya berjalan menyusuri koridor dengan pandangan menjelajah sekililingnya. Naya terus berjalan sampai di depan halte dekat sekolahnya,menunggu bus yang akan mengantarkannya pulang.

Naya duduk sambil mengayun-ayunkan kaki nya,rasa bosan dan cemas mulai menyelimuti nya. Pasalnya sudah setengah jam dia duduk sendirian disini cuaca pun mulai mendung, Naya berharap bus segera datang.

Sebuah motor sport hitam berhenti di depan Naya. "Lo belum pulang Nay?".
Naya mendongakkan kepalanya
"Lo liat?" Balas Naya ketus.

"Lo udah jadian Ama Dirga?".

Naya memutar bola matanya malas,setiap bertemu,Jingga selalu  saja menanyakan perihal hubungannya dengan Dirga.

Naya menghela nafas panjang "Lo siapanya Dora? Kok kepo?"

Jingga hanya tersenyum miring. "Yailah jutek banget sih Nay. Yaudah naik deh,gue anter Lo pulang. Udah mau hujan juga" balas Jingga sambil membuka jaket nya.

"Lo mau ngapain pake buka ja-"

"Lo pake jaket gue,udah mau hujan. Buruan naik gue gak terima penolakan!"potong Jingga sambil memakaikan jaket nya ke Naya.
Naya hanya terdiam membiarkan Jingga memakaikannya jaket. Tidak menunggu lama,Naya langsung naik.

"Pegangan!"

Naya memegang tas Jingga dengan ibu jari dan telunjuknya. Dirga hanya menggeleng kan kepalanya lalu memutar tubuhnya.

"Setdah Nay,kaya megang bangke lo. Gini dong!" Ucap Dirga sambil melingkarkan tangan Naya di pinggangnya.

Jingga tersenyum penuh arti melihat tangan Naya melingkar sempurna di pinggangnya. Kemudian melajukan motornya nya dengan pelan. Sementara Naya hanya menelan Saliva nya susah payah.

"Berasa naik keong" sindir Naya.

Dirga terkekeh pelan,lalu melajukan motor nya dengan kecepatan rata-rata.

Byuuurrrr

Hujan turun sangat deras,membuat Jingga menepikan motor nya di sebuah bangunan tak terpakai di dekat supermarket. Seragam yang dikenakan Jingga pun sudah basah hanya terlihat kaos dalam nya saja yang berwarna hitam.

Jingga melihat Naya tersenyum sambil mengadahkan tangannya diantara air hujan yang turun.

"Lo suka hujan?" Tanya Jingga.

Naya hanya mengangguk dengan senyuman yang tidak luntur dari bibirnya. Dirga yang melihat itu pun ikut tersenyum.

"Kenapa suka hujan?"ujarnya sambil menatap Naya.

Naya melirik Jingga sebentar,kemudian kembali menatap air hujan yang turun.

"Soalnya,hujan itu selalu bisa nyembunyiin kesedihan gue,rasanya kalo denger suara hujan gue jadi tenang. Simple sih,dan itu udah buat bahagia" ujarnya dengan senyuman yang tidak luntur.

Jingga tersenyum "ternyata Lo gak sejutek yang gue kira". Gumamnya.

"Gue denger apa yg Lo bilang ya!" Ucap Naya pada Jingga dengan tatapan intimidasi,sementara Jingga hanya bisa menggaruk kepalanya yang tak gatal.

When I Met YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang