35

184 11 3
                                    

Chapter ini lebih panjang dari biasanya😆

Happy reading 😘

Typo mohon dimaapkeun💜💜

.

.

"Rel kalo yang ini gimana" tunjuk Naya pada soal matematika yang ada didepannya.

"Yang ini gampang sayang, kamu tinggal masukin rumus yang ini,trus masukin angkanya" jawab Karel sambil menuliskan jawaban dari soal yang ditanya Naya.

"Begini?" Ujar Naya sambil menunjukkan soal yang lain yang barusan dia kerjakan.

Karel memeriksanya sambil tersenyum "Nah, tapi ini rumusnya kebalik sayang" ucap Karel lembut.

"Duh!!! Pusing aku" keluh Naya.

"Sini aku bantuin"

Naya mendekat kan dirinya pada Karel memperhatikan penjelasan Karel tanpa berkedip, jika dia berkedip dapat dipastikan dia tidak akan mengerti.

"Nah gimana? Udah paham?"

"Kamu jelasinnya pelan-pelan, biar aku ngerti" ucap Naya

"Iya-iya aku ulang yaa" sahut Karel sambil mengacak puncak kepala gadis itu dan mengulangi penjelasannya.

Besok adalah ujian terkahir mereka, jadi mereka semua sibuk untuk mempersiapkannya.

***
Pagi ini cukup mendebarkan untuk Naya dan yang lainnya. Hari ini mereka akan melaksanakan ujian akhir mereka.

"Sumpah gue deg-degan" oceh Adit sedari tadi.

"Bersyukur dit, tandanya Lo masih idup" balas Karel santai.

Adit hanya mendengus mendengar tanggapan Karel.

Bel berbunyi, mereka mengikuti arahan untuk masuk ke dalam lab komputer. Satu persatu sudah siap didepan komputernya.

Karel berjalan kearah tempat duduk naya, Naya yang sedari tadi gugup hanya bisa menggenggam tangannya menghilangkan kegugupannya.

Karel mengecup sebentar puncak kepala Naya, Naya mendongak mendapati Karel sedang tersenyum padanya.

"Tenang sayang, semua bakal baik-baik aja, kamu pasti bisa" ucap Karel sangat lembut sambil tersenyum menampakkan kedua lesung pipinya.

Naya menarik nafasnya dan kemudian mengangguk. Dia mengelus pelan punggung tangan Karel.

"Kamu juga ya. Udah sana balik,bentar lagi mau mulai" ucap Naya, dia tau Karel juga sedang gugup sekarang, tapi Karel bisa menanganinya dengan baik.

Karel tersenyum lalu kembali ke tempat duduknya. Tak lama setelah itu sang pengawas masuk, dan ujian siap dimulai.

**

Selama empat hari berturut-turut mereka mengikuti ujian akhir, selama itu pula mereka fokus untuk mengulang-ulang pelajaran, menjawab soal-soal, berkumpul untuk belajar bersama.

Hari ini hari terakhir ujian, kecemasan mereka masih sama, tapi tidak dengan Adit, dia lebih cemas dari kemarin.

Adit menggoyangkan kakinya gugup.

"Lo kenapa?" Tanya Rama yang sedari tadi tak tahan untuk menimpa kaki Adit dengan kakinya.

"Kesel banget gue kenapa harus ada bahasa Inggris sih di ujian?!" Gerutu Adit.

"Astatang... Jadi Lo gugup karena bahasa Inggris?" Tanya Naya.

"Iya Nay, Lo tau kan bahasa Inggris gue itu terlalu bagus untuk diuji"

When I Met YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang