Typo bertebaran 😅
Happy reading 😘😘💜.
.
.
Irene pulang dengan keadaan berantakan, bukan fisik nya, tapi jiwa nya. Pikirannya terbang entah kemana, yang diingat nya hanya semua kata-kata yang diucapkan Aira dan Karel.
Irene memasuki rumah nya yang bak istana itu. Berjalan menuju ruang tamu, samar-samar dia mendengar suara ribut-ribut dari kamar kedua orang tua nya. Dia tidak ambil pusing lalu kembali berjalan menuju kamar nya.
Telinga nya seolah sudah kebal mendengar setiap pertengkaran kedua orang tuanya. Irene berdiri di depan cermin, memandang dirinya sendiri dengan senyum miris.
"Lo malah bertingkah seolah cuma Lo yang punya masalah di dunia ini."
"Gue kecewa sama Lo ren"
"Gue. Benci. Sama. Lo!"
"Arrghh" teriak Irene sambil membuang semua yang ada di atas meja rias nya. Dia menjambak rambut nya sendiri.
Flashback
Brak
Pintu terbuka dengan kasar, menampakkan jenny dengan tangan terikat dan mulut tertutup lakban dengan Karel dan Adit dibelakangnya. Sementara Rama dan Samuel masih mencoba menghabisi orang-orang bertubuh kekar di depan pintu.
Irene langsung bangkit dan menghapus air matanya dengan kasar. Bagaimana bisa??
Adit dan Karel sedikit terkejut melihat Aira juga disekap disitu. Karel kembali fokus, waktunya tidak banyak untuk menyelamatkan Naya.
"Dimana naya?!" Tanya nya
"Gue yakin Naya disitu" jawab Aira sambil mengarahkan pandangannya ke pintu kamar. Karel langsung menyerahkan jenny pada adit.
"Lo urus mereka berdua dulu dit. Gue kesana" pinta Karel sambil berjalan menuju kamar itu dengan kursi ditangannya.
Tanpa babibu, Adit langsung menarik jenny dan Irene, mendudukan mereka berdua di lantai dingin itu, mengikat sekeras mungkin agar mereka tidak kabur.
Jenny terus meronta meminta dilepaskan, tapi tidak dengan Irene. Dia hanya terdiam seperti kehilangan jiwa nya.
Tak berapa lama, terdengar suara ribut-ribut hingga kedalam, benar saja itu Rama dan Samuel yang sedang bergumul dengan orang-orang bertubuh kekar tadi.
Mereka berhasil menumbangkan dua orang, sekarang tinggal tiga orang lagi. Rasanya tenaga Rama hampir habis, tapi ketika melihat Aira yang menangis dan terikat dikursi, emosi nya semakin memuncak. Tak segan-segan,Rama terus memberikan pukulan tanpa henti.
Adit mencoba mencari cara untuk melepaskan ikatan Aira. Sampai matanya menemukan sebuah pisau. Ikatan terlepas. Bertepatan dengan Karel yang berlari dengan Naya yang sudah tak sadarkan diri digendongannya.
Jenny sudah menatap mereka dengan tidak suka, sementara Irene, dia masih betah terdiam, seolah dia tidak mengerti apapun.
"Lo bawa Naya sama Aira ke rumah sakit. Gue mau selesaikan ini dulu" pinta Karel pada Adit. Adit langsung bergerak mencari jalan keluar, dan berhasil, dia keluar dengan Naya digendongannya dan Aira dibelakangnya.
Karel, Rama dan Samuel masih terus memukuli orang-orang itu tanpa ampun. Sekarang tiga orang bertubuh kekar tadi sudah tergeletak dilantai.
"Haah.... Selesai juga.." ucap Samuel sambil menepuk-nepuk kan tangannya seolah sedang membersihkan debu di tangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
When I Met You
Ficção Adolescente'ketika bertemu dengan mu. Segalanya berubah. Terima kasih telah mencintaiku'-Reinaya 'Terima kasih telah dilahirkan'- Karel. . . Happy reading 💜