05

378 24 5
                                    

"Dengerin kata hati aja,jangan kata orang lain. Soalnya gak semua orang punya hati"
💞💞💞

Pagi ini,Naya sudah siap di depan gerbang rumah nya. Pagi ini,Dirga berjanji untuk menjemput Naya. Ya,Dirga dengan Naya sudah sangat dekat semenjak 1 bulan yang lalu. Mereka lebih akrab satu sama lain,mereka dengan cepat mengenal satu sama lain,bahkan Dirga sudah hafal hal apa saja yang tidak Naya sukai. Dia tidak menyangka bisa jadi sedekat ini dengan Dirga, seperti yang Naya tau,Dirga mempunyai fans yang se-abrek,cowok most wanted sekolah,rasanya kalau ini mimpi,Naya tidak ingin bangun.

Lima menit Naya meunggu,akhirnya Dirga datang dengan motor sport merah nya. Dirga berhenti di depan Naya,lalu melepas helm nya "assalamualaikum cantik,selamat pagii"
sapa Dirga disertai dengan senyum manis nya. Senyum manis yang selalu membuat jantung Naya berpindah tempat. "Wa'alaikumsalam Ga,pagi juga" balas Naya dengan senyum nya yang tak kalah dari Dirga. "Yuk naik,nanti kita telat!"ucap Dirga sambil memberikan helm kepada Naya. Naya langsung memaikainya dan naik ke atas motor.

Dirga mengendarai motornya dengan kecepatan sedang karena masih sangat pagi dan jalanan masih sepi.

"Telat apanya Ga,ini masih jam 6 juga"jawab Naya sambil melihat jam tangan yang melingkar manis di pergelangan tangannya. Dirga tersenyum,lalu menjawab "iyalah,telat datang paling pagi"ucapnya sambil terkekeh pelan. "Haha iyasih,tapi gak sepagi ini juga Ga!"balas Naya sambil tertawa.

Dirga terdiam melihat Naya tertawa,entah untuk yang keberapa kalinya,Dirga selalu terpesona saat melihat Naya tersenyum atau tertawa. Baginya melihat Naya senyum saja sudah bahagia,apalagi kalau dia yang menjadi alasan untuk Naya tersenyum?

Entahlah,Dirga tidak bisa membayangkannya.

Dirga nenyukai Naya saat mereka bertemu pertana kali di perpustakaan. Dirga selalu memikirkan Naya,Dirga sangat menyayangi Naya,Dirga berjanji pada dirinya sendiri untuk selalu menjaga Naya.Dirga ingin membuat Naya bahagia,apapun caranya,bahkan jika harus mengorbankan dirinya dan perasaannya.

Tidak terasa,motor Dirga sudah memasuki gerbang sekolah menuju parkiran. Dirga melepaskan helm nya,sesaat pandangannya teralihkan pada Naya yang sedang berusaha melepaskan helmnya.

"Ini gimana sih? Kok ga mau kebuka?"gerutu Naya sambil mengerucutkan bibirnya.

Dirga yang melihatnya pun dibuat gemas dengan tingkah Naya. Dia menghampiri Naya kemudian membantu Naya melepaskan helmnya. Naya terkejut melihat Dirga sudah ada dihadapannya sekarang,bahkan jarak antara mereka sangat dekat,sampai-sampai Naya bisa mencium aroma mint dari Dirga. Dirga sedikit menunduk,karena tinggi Naya hanya setinggi dagu Dirga

"Kalo ga bisa itu,minta tolong. Jangan ngomel-ngomel,bikin gemes aja" ucap Dirga sambil melepaskan helm dari kepala Naya,kemudian merapikan poni gadis mungil itu. Naya tersenyum kikuk,seraya menormalkan jantung nya yang sudah tak karuan.

"Yuk masuk"ajak Dirga sambil menarik tangan Naya. Naya hanya bisa terdiam sambil mengikuti Dirga. "Kamu mau langsung ke kelas,atau ikut aku?"tanya Dirga pada Naya. Naya menautkan alisnya bingung dengan pertanyaan Dirga, "emang kamu mau kemana?"tanya nya dengan wajah bingung sekaligus penasaran. "Kamu jangan gitu dong,gemesin bangettt. Aku mau ke taman belakang,masih kepagian juga,serem kalo dikelas. Kamu mau ikut?"tanya Dirga dengan lembut.

Naya berfikir sejenak,dia tidak pernah ke taman belakang sekolah saat pagi,mungkin menyenangkan jika dia kesana,apalagi bersama Dirga. Eh?

Naya kemudian mengangguk setuju untuk pergi ke taman.

"Sekarang aku tau kenapa kamu suka disini kalo pagi!"ucap Naya pada Dirga.

Mereka berdua sedang duduk bersama di taman belakang sekolah. Memang jarang siswa yang ke sini,katanya tempat nya horror,banyak pohon,dan sepi. Tapi bagi Dirga ini surga kedua setelah kantin yang ada disekolahnya. Alis Dirga bertaut,menanggapi pernyataan Naya "memangnya kenapa?"jawabnya.

When I Met YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang