23

202 16 8
                                    

Seminggu kemudian...

"Akhirnya ujian selesai! Lega nya gue" heboh Aira

"Btw, semester depan itu semester terakhir kita ya" ucap Adit sambil mengetuk-ngetuk meja

"Ini tahun terakhir kita disini kan?" Lanjut Samuel.

"Gak kerasa ya. Udah mau selesai aja kita" timpal Rama.

"Aku masih belum lega" sahut Naya yang sedari tadi diam.

"Kenapa?" Tanya Karel

"Aku ga tau nilai aku bakal gimana nanti" ucap Naya lesu.

"Lo tenang aja deh. Nilai Lo pasti bagus kok" ucap Samuel menenangkan.

"Gausah dipikirin gitu ah. Kan masih ada waktu seminggu ini buat perbaikan nilai" timpal Karel.

Naya hanya menghela nafasnya pasrah. Suasana kelas yang berisik membuat kepala nya berdenyut.

Belum lagi memikirkan bagaimana nilai nya nanti. Dia yakin, nilainya pasti menurun seiring kemampuan belajar nya yang juga sangat menurun.

___

Sementara di gudang belakang sekolah...

"Jadi, apa rencana Lo selanjutnya?"

"Lo masih yakin ga mau ngelibatin Naya?"

Jingga hanya menghela nafasnya sambil berpikir. Bagaimana cara agar Naya bisa menjadi miliknya? Jingga tidak pernah sedalam ini mencintai seseorang. Biasanya dia hanya mempermainkan cewek-cewek yang didekatinya.

"Sejujurnya gue ga mau ngelibatin Naya terlalu jauh. Tapi gaada cara lain, gue harus ngelibatin Naya kali ini!" Ucap jingga tegas.

Irene sedikit bergidik ngeri. Tujuan awalnya hanya membalaskan sedikit dendam nya pada Naya. Bukan apa-apa, dia hanya tak suka Naya mendapatkan semua yang dia mau.

Menurutnya, hidup Naya selalu beruntung. Dikelilingi orang yang sayang pada Naya. Naya yang selalu tersenyum dan tertawa bahagia. Dikelilingi Orang yang peduli pada Naya. Selama ini, Irene justru tertekan. Orang tua nya tidak pernah akur jika dirumah. Selalu bertengkar, meributkan hal-hal yang tidak penting.

Irene merasa hidupnya tidak adil, kenapa dia tidak pernah bahagia? Apa yang salah dengannya? Keberuntungan tidak pernah berpihak padanya.

Dia muak. Muak dengan semuanya.

Irene dan Naya memang tidak terlalu dekat, seperti Naya dan Aira yang memang telah bersahabat sejak kelas X, sedangkan Irene, dia baru bersahabat dengan Naya dan Aira pada kelas XI akhir.

Dia memang tidak mengetahui banyak hal tentang naya, yang dia tau hanya sebatas mama Naya yang sudah tiada. Dia tidak pernah tau, bagaimana kehidupan Naya yang sebenarnya.

"Sebenernya tujuan Lo berdua mau bantuin gue apa sih?" Tanya jingga.

"Lo lupa, kerjasama kita? Sesuai perjanjian. Kalo kita berhasil misahin mereka, Naya buat Lo, dan Karel buat gue." Jelas jenny.

"Gue cuma ga suka ngeliat Naya selalu dapetin apa yang dia mau. Termasuk Karel."  Timpal Irene.

"Jadi Lo beneran suka sama Karel?" Tanya jenny terkejut.

Irene tersenyum tipis "gue suka. Tapi gak terobsesi buat milikin Karel."

"Lo nyindir gue?" Protes jenny.

"Gak. Gatau ntah kenapa, rasanya gue muak liat Naya selalu bahagia. Dia kaya ga punya beban hidup."

"Tapi, jujur sih, gue masih heran sama Lo ren. Kenapa Lo bisa sampe se tega itu sama Naya?" Tanya jingga

When I Met YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang