#37

131 18 0
                                    

Operasi berjalan tidak terlalu buruk dan tidak terlalu baik. Baiknya keadaan Chungha membaik, walaupum sekarang dia masih harus melewati masa kristisnya untuk mengatakan Operasi berjalan dengan baik. Tubuh Chungha sudah menolak penyebaran Virus tersebut. Beberapa bagian seperti Jantung dan paru-pura Chungha juga bersih bisa dibilang Virus itu hampir hilang tapi Joy belum terlalu pasti. Ia harus melakukan penelitian terlebih dahulu sebelu memutskan untuk memasukan Chungha lagi ke ruang operasi Tapi sayangnya virus itu terlalu cepat berkembang. Virus itu menyerang sistem saraf Chungha dan membuat beberapa sistem saraf Chungha menjadi rusak terutama pada bagian kaki dan tangannya.

"aku sudah melakukan semampuku.... bisa dibilang Virus dalam tubuhnya sudah menghilang.... tapi kalian sedikit terlambat membawa Chungha ke rumah sakit... virus itu bergerak sangat cepat dan menyerang sistem pergerakan Chungha..... aku juga sudah membuat tubuh Chungha menolak virus itu..... Jika Chungha bisa melewati masa kristisnya, ia bisa mengalami kelumpuhan total pada tangan dan kakinya..... dan kemungkinan terburukk......" Joy mengangtungkan perkataannya. Enggan untuk melanjutkan karena melihat ekspresi kaget semua orang.

Ya, sekerang mereka sudah berada di ruang perawatan. Joy menjelaskan semua yang terjadi saat operasi. Dan itu membuat bulu kuduk semua orang disana berdiri. Chungha sekarang masih terbaring lemah diatas ranjang. Dia sekujur tubuhnya banyak terdapat alat bantu. Chief Kim yang melihat tubuh Chungha yang masih tak bergerak langsung lemas. Air matanya kembali keluar. kata-kata terkutuk ia katakan untuk dirinya sendiri yang lalai dalam menjaga Chungha. Chief Kang tak jauh berbeda. ia bahkan sudah mendudukan dirinya dikursi karena kakinya sudah tak tahan menopang tubuhnya. Chungha merupakan hidupnya jika Chungha sakit, Chief Kang pun ikut sakit.

"kita berdoa saja... dia bisa melewati masa kritisnya..." kata Joy beranjak keluar dari ruangan sambil menggandeng Jea. Ia tahu ia tak berhak lagi berada disitu. Ia sudah membalaskan semua perbuatan jahatnya pada kedua sahabatnya dulu. ia akan memulai dunianya yang baru mulai sekarang. Karena ia punya Jea yang merupakan tujuan hidupnya sekarang.

Jimin pamit pulang karena harus mengurus keperluan rumahnya. Wonwoo dan Mingyu pun sama. Mina juga terpaksa pulang Sebenarnya Mina enggan tapi karena paksaan Chief Kim akhirnya ia menurut. tersisa kedua mahluk itu yang setia menunggu Chungha. Bahkan waktu sudah menunjukan pukul dua pagi tapi diantara mereka tak ada yang memejamkan mata. Seiring berjalannya waktu kedua laki-laki itu memejamkan matanya lelah. Chief Kang terbangun saat sinar matahari menganggu tidurnya. Dia melihat Chief Kim yang tertidur di kursi disebelah ranjang Chungha dengan tangan kanan yang menopang kepalanya. Matanya terarah pada Chungha yang tak menunjukan pergerakan sama sekali. Ia harus keluar saat ini. Menyegarkan pikirannya yang entah sejak kapan sudah tak berfungsi dengan baik. Suara dentingan pintu membuat Chief Kim terbangun dari tidurnya. Matanya melihat ke seluruh ruangan Daniel pasti yang baru saja keluar tadi. Matanya kini menangkap Chungha yang memejamkan matanya sempurna.

"Chunghaaa..... You have to wake now" Kata Chief Kim tak sadar kembali mengeluarkan air matanya. Ia bangkit dan mengelus pucuk kepala Chungha.

Pintu kembali terbuka dan kali ini lebih seperti dibanting. Itu cukup membuat Chief Kim kaget dan saat melihat kearah pintu kali ini Chief Kim membeku bukan main karena mendapati kakeknya berdiri disana. Kakek sekarang ada di Korea datang karena mendengar cucu perempuannya sakit. Tak menyangka juga ia langsung bertemu dengan seseorang yang telah menghancurkan hidup Chungha. Kakek mendekati Cucu laki-lakinya dan langsung menamparnya keras.

Plakkk!!!!

"Kau sudah keterlaluan Kim JongIn" katanya kesal

"APA YANG TELAH KAU LAKUKAN PADA CHUNGHA... KIM JONGIN???" Bentak kakek menarik kerah baju Chief Kim.

"Apa salah Chungha padamu??? Kenapa kau memperlakukannya seperti ini???" Kata Kakek kesal melihat Cucu laki-lakinya. Kali ini kakek tuk tahan lagi. Ia menangis tak percaya cucunya yang amat ia sayangi ini berkelakuan bejat seperti ini.

"KENAPA KAU MENYAKITINYA KIM JONGIN!!!!" Teriak kakek menangis didepan cucunya.

"Kakek...." Panggil Chief Kim lemah saat melihat kakeknya menangis didepannya. Bahkan saat ini kakek tak terlihat sangat sedih daripada saat Ibu dan ayahnya mati.

"Kau tak tahu betapa sedihnya dia setiap tahun hidup sendirian.... Dia Hanya berharap kasih sayang darimu..... Dia tak punya siapapun selain dirimu kakaknya..... Chungha bahkan tidak dapat merayakan ulang tahunnya karena kau tak suka..... Kau itu egois Kim JongIn..... Kau tak tahu selama ini dia juga sedih... Hidup dalam kebencian kakaknya sendiri......bukan hanya kau yang kehilangan orang tua tapi CHUNGHA JUGAA!!!! Dia bahkan kehilangan kakaknya juga karena kakaknya tak mau mengakui keberadaannya...... Kakek harusnya sejak awal tak pernah mengizinkannya  datang ke Korea jika berakhir seperti ini...." Kata Kakek menyesal.

Chief Kim membeku. Tak berani bergerak atau bahkan mengeluarkan suara. Semua rasa bersalahnya tercampur jadi satu seperti pedang dan sedang menusuk-nusuk seluruh tubuhnya.

"Kau tahu apa yang dibilang ibumu saat terakhir kali..... ia hanya ingin dirimu bahagia dengan mengabulkan permintaanmu untuk menginginkan seorang adik.... Dia mengorbankan nyawanya untuk adikmu dan sekarang kau juga menyakitinya..... Kau memang benar-benar laki-laki tak punya hati" bentak kakek sangat emosional. Kali ini Chief Kim benar-benar sedih dengan perkataan yang dikatakan kakeknya.

"Kau harus tau bagaimana perasaanku selama ini.... Anakku mati karena mengabulkan permintaanmu... Dan sekarang aku tak akan kehilangan Cucuku juga karena dirimu..." Kata Kakek kesal

"Maafkan aku kek..." Kata Chief Kim takut. Ia tak sanggup lagi menatap kakeknya. Karena ia pun tahu selama ini ia salah.

"Jangan panggil aku kakek.... Aku tak punya cucu yang berhati batu sepertimu" kata Kakek cepat.

Kakek mengatur napasnya yang memburu menenangkan emosinya. Ia sekarang harus fokus pada Cucu perempuannya. Ia akan membawa Chungha pergi sekarang dari antara kesengsaraan yang didapat dari kakaknya sendiri.

"My little Chunghaaa" jeritnya saat melihat tubuh Chungha yang terbaring lemah.

"Mulai sekarang... Kau jangan pernah lagi bertemu dengan Chunghaaa....... Aku akan membawa Chungha pulang sekarang" kata Kakek cepat.

Kali ini Chief Kim tak terima. Ia tak bisa dijauhkan dari adiknya setelah semua yang terjadi.

"Tidak kek.... Biarkan Chungha disini... Aku berjanji akan merawat Chungha dengan baik" kata Chief Kim memohon.

"Tidak akan.... Aku tak mau kehilangan Cucuku untuk kedua kalinya" kata Kakek langsung pergi begitu saja mengurus keberangkatan Chungha secepatnya. Ya, bagi kakek setelah JongIn memutuskan pergi dari rumah, ia merasakan kehilangan Cucunya. Dan ia tak mau itu terjadi juga pada Chungha. Cukup ia merasakan kehilangan anak dan menantunya beberapa tahun lalu dan sekarang ia tak mau membuka luka yang sama yang disebabkan cucu kesayangannya itu.

Kaki Chief Kim melemas. Sekarang ranjang Chungha sudah tak berada lagi di ruangan itu. Chief Kang dan Mina telah mendengar semuanya. Ya, mereka datang saat mendengar keributan dari ruang perawatan Chungha. Chief Kang kali ini benar-benar kesal ternyata ini sebab kenapa Chungha tak memberitahunya sejak awal. Chief Kang pun masuk. Ia tak bisa menahan emosinua lagi ia melayangkan tinjuan keras pada Chief Kim sampai ia tersungkur ke lantai.

"KAU!!!!! KAU!!!!! Selama ini....." Kata Chief Kang terbata-bata karena terlalu kesal dengan sahabatnya itu. Chief Kang langsung pergi karena terlalu kesal melihat Chief Kim

Mina kali ini menatap Chief Kim takut. Ia benar-benar tak percaya jika Chief Kim berbuat seperti itu. Ia menahan air matanya karena tak percaya dengan apa yang ia lihat dan dengar. Ia mendekatkan dirinya pada Chief Kim yang masih tersungkur di lantai. Ia langsung terduduk dan memeluk erat memberikan kekuatan. Chief Kim yang merasakan pelukan Mina langsung tak bisa menahan tangisnya lagi. Kali ini tangisnya pecah didepan Mina. Ia benar-benar tak kuat lagi. Sekarang semua image Chief Kim yang dianggap Mina dingin semuanya telah hancur. Karena sekarang ia tahu Chief Kim hanyalah anak laki-laki yang sedih karena ditinggal orang tuanya.


HURT ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang