#05

246 38 0
                                    

Aku pun seperti mengerti, aku pun duduk disebuah kursi yang berada di samping bed dan duduk berhadapan dengannya.

"Siapa namamu?" Tanyaku.

"Kang Ji won" katanya singkat.

"Umurmu berapa??" Tanyaku lagi.

"12 tahun..." katanya lagi

"Baiklah kau istirahat sebentar..." kataku lalu pergi meninggalkannya sebentar.

Aku pun kembali lagi setelah selesai melakukan urusanku sebentar.

"Ohhh... dengar baik-baik.... Ji Won-ah... tanganmu hanya terkilir.... Noona akan memberi kau obat kau harus makan arra?? Sebelum itu ayoo ikut Noona sebentar..." kataku menarik tangannya

"Kita mau kemana????" Tanyanya

"Tenanglahhh... nanti ketahuan" kataku kecil mengajaknya keluar dari rumah sakit.

Aku pun mengajaknya keluar dari rumah sakit dan menuju ke sebuah restoran disebelah rumah sakit.

"Kita mau kemana??" Berontaknya kali ini

"Aku lapar... kau tidak lapar???" Tanyaku kali ini.

Ji Won terdiam. Aku pun kembali menarik tangannya lagi. Kami pun duduk berdua di kursi dekat jendela kaca. Aku pun memesan makanan yang cukup banyak. Lalu kembali duduk bersama Ji Won.

"Kenapa kau melakukan ini?" Tanya Ji Won padaku

"Tentu saja karena aku lapar dan aku tahu bahwa kau juga lapar jadi lebih baik kita makan..." kataku asal

Makanan yang kami pesan pun datang. Aku pun menyuruhnya makan. Lalu aku pun ikut makan.

"Sudah berapa lama kau berada di panti asuhan?" Tanyaku spontan

"Itu bukan urusanmu...." katanya ketus

Sepertinya suasana hatinya memang sangat buruk saat ini. Lebih baik aku diam dan membiarkannya makan. Tapi seketika dia berkata

"sebenarnya.... aku kabur dari panti asuhan..." katanya seketika tertunduk lemas

"Ohhh begitu..." kataku seadaanya

"Hanya itu saja??? Kau tidak memarahiku???" Tanyanya lagi

"Tentu saja tidak.... untuk apa?? Kau pasti punya alasan dibalik semua itu...." kataku cepat

Aku pun berhenti melakukan aktifitas makanku dan menatapnya.

"Ji Won-ah dengarkan Noona....mulai sekarang kau tidak boleh putus asa lagi.... walaupun kau tidak memiliki orang tua.....kau harus tetap mandiri.... belajar dengan baik.... belajarlah sampai tinggi dan menjadi orang yang berguna..."

"Apa mereka tidak akan kembali???" Tanyanya seketika

"Dengar Ji Won-ah.... terserah mereka kembali atau tidak yang penting, kau harus tetap melanjutkan hidupmu.... ibu-mu sudah bersusah payah melahirkanku itu berarti dia ingin kau meneruskan hidupmu.... jangan patah semangat.... sekarang kau hanya perlu fokus untuk belajar..... jangan pikirkan yang lain.... kamu masih beruntung karena masa kecilmu kau masih bisa melihat mereka... diluar sana masih banyak anak yang bahkan tidak mengenal kedua orang tuanya... tidak pernah merasakan kasih sayang orang tua.....bahkan tidak pernah memanggilnya..." kataku serius entah sejak kapan air mata ini sudah menetes tapi aku tidak peduli.

"Noonaa.... kau menangis???" Tanyanya seketika

"Tidak.... mataku perih.... aku terlalu banyak menuangkan saus..." kataku cepat sambil mengusap air mataku.

"Makanlah yang banyak.... jangan sampai disisahkan arra???" Kataku sambil mengacak-ngacak rambutnya.

"Ji Won-ah....." teriak seseorang dari arah pintu.

HURT ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang