#10

217 29 0
                                    

"Chief Kim....??" Panggil Mina lebih keras karena tidak mendapat respon apapun.

"Mina-shi.... Tolong tinggalkan aku sendiri...." Kata Chief Kwon kecil.

"Chief... Tapi apa anda baik-baik saja?? Karena anda tidak terlihat baik-baik saja.... Lebih baik sekarang Chief berdiri dulu..." Kata Mina perlahan sambil membantu Chief Kim bangkit berdiri dan tanpa melawan chief Kim bangkit berdiri.

Mina pun membawa Chief Kim ke ruangannya. Chief Kim pun duduk dikursinya lalu berputar membelakangi Mina dan seketika mengeluarkan air mata yang sejak tadi tertahan. Hatinya sangat sakit. Tamparan dari Chungha tidak berasa apa-apa olehnya tapi saat Chungha mengatakan kita tidak saling mengenal itu merupakan pukulan terhebat bagi Chief Kim. Yang ia tahu Chungha hanyalah anak perempuan polos dan lugu. Tapi yang ia lihat sekarang bukan Chungha, bukan Chungha kecil yang ia kenal. Ia pun teringat dengan Mina pasti dia masih menunggu. Chief Kim pun memutar kursinya dan bukannya melihat Mina dia malah melihat susu coklat, susu vanilla dan sebuah note kecil diatasnya. Chief Kim mengambilnya,

"Susu baik untuk mood yang tidak baik... Aku tidak tahu rasa kesukaan chief jadi aku memberikan dua rasa.... Selamat menikmati"

Chief Kim tersenyum kecil. Entahlah menurutnya Mina lucu. Mina bahkan tahu bahwa umur chiefnya itu sudah tidak muda lagi tapi dia masih memberikannya susu layaknya anak kecil. Chief Kim pun menarik napasnya pelan lalu mencoba menenangkan diri. Dia harus profesional. Sekarang saatnya ia membantu banyak orang yang sakit. Chief Kim pun berjalan keluar dari ruangannya. Dan seketika Chief Kang sudah berdiri didepannya dengan wajah yang kurang baik. Ia tahu sangat tahu bahwa itu terjadi karenanya tapi Chief Kim tidak sama sekali terlihat berdosa sedikit pun. Chief Kang mulai geram.

"Apa hubunganmu dengan Chungha?" Tanya Chief Lanh langsung

"Itu bukan urusanmu..." Kata Chief Kim malas.

"Dengar Kim JongIn...... Urusan kita belum selesai..." Kata pelan tapi penuh penekanan. Chief Kim yang melihat itu hanya bisa menatapnya sinis lalu berjalan pergi.

Chief Kang berjalan menuju ke ruangannya. Ia sekarang perlu istirahat. Pukulan yang diberikan Chief Kim itu sakitnya sangat membekas diwajahnya. Ia tidak tahu kenapa Kim JongIn, laki-laki dingin tak punya perasaan itu memukulnya. Dulu juga mereka sering berkelahi dan rasa sakitnya tidak pernah terasa bahkan saat mereka berkelahi karena Joy. Tapi sekarang ia tidak tahu penyebabnya. Sekejap chief Kanh berfikir ini karena Chungha. Tapi yang ia tahu dari banyak orang bahwa chief Kang sangat tidak menyukai iternnya yang satu itu karena hari keterlambatannya di hari pertama masuk. Dia meregangkan tubuhnya yang terasa remuk karena bertubukkan dengan lantai. Dia memegang pelan luka di wajahnya dan rasanya sakit sekali. Dia bahkan tak sanggup mengobatinya sekarang.

"Asshhhh.... Kenapa bisa sesakit ini!!!" Kata Chief Kang kesal. Tapi seketika langkahnya terhenti saat mendengar sebuah isakan. Ya ia yakin bahwa itu Isak tangisan seseorang. Suara itu berasal dari ruangan istirahat para pekerja. Chief Kang pun membuka pintu secara perlahan. Dan betapa kagetnya ia saat melihat Chungha duduk dipojok sambil memeluk kedua kakinya dengan kepala tertunduk. Ia yakin suara isakan itu berasal dari Chungha. Apa ia habis dimarahi laki-laki dingin itu? Tebak chief Kang. Dan jika benar chief Kim, ia bersumpah akan membalas laki-laki tak punya perasaan itu lebih parah lagi. Babkan sekarang Chief Kang tidak merasakan sakit diwajahnya lagi. Melainkan ia sedih karena melihat keadaan Chungha yang seperti ini. Ia pun berjalan mendekati Chungha. Chungha masih tidak menyadari keberadaannya. Diruangan itu tidak ada siapapun jadi chief Kang dapat dengan tenangnya mendekati Chungha. Dia pun berjongkok didepan Chungha.

"EHmmm...." Panggilnya pelan. Tapi Chungha tidak bergeming

"Chungha-shi.... " Panggil chief Kang hati-hati

"Angkat kepalamu.... " Perintah chief Kang tapi Chungha masih tidak bergeming.

"Angkat kepalamu sebelum aku marah...." Kata Chief Kang dengan nada sedikit ditinggikan.

Chungha yang dipanggil terus akhirnya mengangkat kepalanya. Ia menatap Chief Kang dengan air mata yang tak bisa tertahan lagi. Bendungan itu pecah begitu saja tak tertahan. Tidak seharusnya ia menangis didepan chief Kang. Chungha tahu itu tapi air matanya tidak bisa dia ajak kompromi.

Chief Kang kaget melihat Chungha menangis. Baru kali ini ia melihat Chungha menangis sesedih ini. Sebenernya apa yang terjadi padamu Chungha? Tanya Chief Kang dalam hati. Ia tidak suka melihat Chungha menangis seperti ini. Chungha yang ia kenal adalah wanita yang yang ceria. Melihat Chungha menangis tersedu-sedu seperti ini membuat hati chief Kanv tersayat-sayat. chief Kang berpikir untuk tidak mencampuri perasaan Chungha karena jika ia ikut masuk, chief Kang takut ia tidak bisa keluar dari perasaan itu tapi didalam hatinya dia sekarang sangat ingin merangkul Chungha dan memberikan dia ketenangan. Tapi tanpa disangka tangannya reflek begitu saja membawa Chungha kedalam pelukannya. Dan sekarang Chungha menangis didalam pelukannya. Ia bersumpah akan mengutuk tangan bodoh ini jika ia benar-benar tidak bisa mengatur perasaannya. Tapi chief Kang senang karena Chungha tidak memberontak sama sekali. Chief Kang senang Chungha menangis dipelukannya. Karena mulai sekarang ia tidak mau melihat Chungha menangis. Itu yang bisa chief Kang  rasakan sekarang.

Setelah Chungha mulai tenang chief Kang pergi mengambil air minum dan memberikannya pada Chungha. Chungha menurut dan langsung meminumnya. Chief Kang tidak tahu masalah Chungha dan alasan kenapa Chungha menangis. Tapi ia tidak peduli dengan itu sekarang yang ia pedulikan adalah Chungha tidak menangis lagi. Chungha pun memperhatikan chief Kang yang duduk disebelahnya. Chungha pun mengusap air mata yang masih tersisa di pipinya dan duduk menghadap ke chief Kang. Chungha  memperhatikan chief Kang dengan seksama dan membuat orang yang diperhatikan menjadi risih.

"Apa yang kau lihat??" Kata Chief Kang panik.

"Apa ini sakit?" Tanya Chungha menyentuh pelan luka diwajah chief Kang. Chief Kang sedikit meringis kesakitan.

Chungha pun mengambil sesuatu ditasnya yang sejak tadi berada disebelahnya. Chief Kang yang tidak terlalu simpati kembali melihat lurus ke depan. Chungha pun mengeluarkan obat nyeri dan beberapa plester kecil. Chungha pun kembali menyentuh luka diwajah Chief Kang yang membuat chief Kang panik.

"Chief... Ini harus diobati sebelum memarnya semakin. Parah...." Kata Chungha sambil memutar badan chief Kang sehingga mereka sekarang duduk berhadapan. Chungha memajukan Kembali badannya supaya bisa dengan gampang mengobatinya berbeda jauh dengan yang diobati yang ia rasakan adalah ketengangan yang itens. Jantungnya yang berpacu sangat cepat. Dan pikiran yang bercampur lebur.

Chungha  pun mulai mengobati chief Kang. "Chief... Aku mau minta maaf karena kejadian tadi....." Kata Chungha seketika

"Itu bukan salahmu... Untuk apa minta maaf?.... " Kata Chief Kang cepat. Mengalihkan pandangannya dari Chungha.

"Entahlahh.... Aku hanya merasa sangat bersalah.... Aku hanya ingin meminta maaf sebelum semuanya terlambat...." Kata Chungha masih fokus dengan luka diwajah chief Kang.

Chief Kang yang tak terlalu mengerti langsung mengganti topik. " Lalu kenapa kau menangis?" Tanya Chief Kang cepat.

Chungha terdiam sejenak lalu tersenyum kecil. "Aku juga penasaran kenapa aku menangis...." Kata Chungha  embuat chief Lee bingung.

"Kau tahu chief... Dulu semasa kecil aku juga sering seperti ini.... Kakekku sering bercerita bahwa aku sering menangis tanpa sebab..... Kakek bilang aku terlalu banyak menonton film...." Kata Chungha mengalihkan pembicaraan. Chungha pun menunggu jawaban dari chief Kanb. Tapi yang ditunggu malah terdiam menatap kearahnya. Ya, chief Kang sekarang tidak mendengar perkataan Chungha tadi. Ia terlalu fokus melihat wajah Chungha. Ia yakin sebentar lagi jantungnya akan pecah jika semakin lama menatap Chungha seperti ini.

"Sudah selesai...." Kata Chungha lalu bangkit berdiri. Chief Kang pun ikut bangkit berdiri. Sekarang ia kembali melihat Chungha yang ceria.

"Ini...." Kata Chungha memberikan sebuah lolipop ketangan chief Kang. "Bagus untuk melupakan rasa nyeri.... Terimakasih chief.... Anyounghaseyo....." Kata Chungha berlari keluar.

Chief Kang yang melihat tingkah Chungha hanya bisa tertawa kecil. Entahlah apa yang pikirkan sekarang tapi ia tahu satu hal bahwa ia sangat suka melihat Chungha tersenyum. 

HURT ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang