#23

152 26 1
                                    

Semenjak kejadian di lift Chungha menjadi lebih pendiam. Entahlah ia bingung dengan perasaannya ini sudah kedua kalinya Chief Kang mengatakan hal-hal yang menurut Chungha tak pernah ia dengar sebelumnya. Itu jelas membuat Chungha bingung. Chungha tau hanya satu orang yang bisa membantunya. Ia pun berjalan ke taman rumah sakit lalu mengeluarkan teleponnya.

"Hello.... My beautiful.... Ada apa menelepon Grandpaa pagi pagi begini???" Kata suara dari sebrang sana.

"Grandpaa..... " Panggil Chungha manja.

"It's everything alright??? Why you call me??" Tanya kakek Chungha

"Grandpaaaa.... Aku ingin menanyakan sesuatu.... Bagaimana waktu... Hmmm... Waktu kakek mengatakan.... Hmmm... Itu...."

"Kamu ngomong apa??? Ngomong yang jelas??" Kata Kakek Chungha

"Bagaimana kakek mengutarakan isi hati kakek ke nenek???" tanya Chungha akhirnya

"hmmmm... bagaimana tapi kenapa kau tiba-tiba bertanya seperti itu?? apa ada laki-laki yang berani mendekatimu?? apa dia baik??? siapa namanya??" tanya Kakek Chungha bertubi-tubi

"kakekkk.... tentu saja tidakk... aku hanya sedang mencari saran... ini untuk temanku..." bohong Chungha

"baiklahhh... kakek percaya... tapi ingat jika ada yang mendekatimu.... kau harus segara memberitahu kakekmu iinii...." 

"iyaaaa.." jawab Chungha pasrah

"Saat itu Kakek masih sangat muda.... Kakek bisa dibilang anak yang sangat pendiam..... Berbeda jauh dengan nenekmu yang sangat aktif, ceroboh, dan suka berbicara....."

"Sungguh???" Kata Chungha tak percaya

"Ya.... Pertamanya kakek sangat tidak menyukai sifat nenekmu itu.... Tapi timbullah perasaan yang tidak pernah kakek rasakan..... Kami menjadi semakin dekat karena kami satu pekerjaan.... Itu semua berawal sejak itu.... Dimana nenekmu selalu membuat kesalahan.... Dan kakek entah sejak kapan akan selalu membantunya....."

Chungha tertawa kecil mendengar cerita kakeknya.

"Lalu... Kakek mengutarakan isi hati kakek pada nenekmu.... Berharap langsung mendapat jawaban....  Nenekmu itu malah menjauh.... Akhirnya Kakek baru tahu bahwa nenekmu itu tak pernah merasakan bagaimana jatuh cinta...."

Chungha kembali tertawa mendengar cerita neneknya yang ternyata merasakan jatuh cinta.

"Tapi Kakek tak pantang menyerah.... Semenjak mengenal nenekmu itu selalu berpikiran positif... Sifat kakek yang pendiam perlahan-lahan berubah... Hingga akhirnya nenekmu terus mendekati nenekmu dan karena melihat semua perjuangan kakek akhirnya nenekmu menerima kakek dan kami pun menikah..... Melahirkan pamanmu dan ayahmu.... Hidup kami sangat bahagia... Sampai nenekmu sakit dan harus pergi untuk selamanya.... "

Saat mendengar cerita akhir kakeknya Chungha terdiam. Ia dapat merasakan jika kakeknya sangat kesepian.

"Kakekkk...aku berjanji.... Aku tak lama Disini.... Aku akan kembali dan menemani kakek lagi..." Kata Chungha menyakinkan.

"Kakek tahu... Tenanglah.... Kakek baik-baik saja.... Kau bisa mewujudkan mimpimu dulu... Kakek juga akan menyelesaikan tugas kakek...."

Chungha tersenyum bahagia. Kakeknya ini memang sangat pengertian. Ia bersumpah akan selalu menyanyangi kakeknya sampai maut memisahkan mereka.

"Chungha sayang kakekk...." Kata Chungha

"Kakek juga menyanyangi Chungha..."

Panggilan pun berakhir. Setelah mendengar cerita kakeknya terlintas dari benak Chungha untuk kembali pulang ke Los Angels. Tapi kembali ia memikirkan tujuannya susah-susah datang ke Korea. Sepertinya ia harus segara menyelesaikan masalahnya dengan kakaknya itu dan kembali pulang. Ya, harus secepatnya.

HURT ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang