O8 ┆ 𝙎𝙬𝙚𝙚𝙩

2.7K 316 8
                                    

( cr

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( cr. pinterest )

    Pandangan Hyunjin menyebar keseluruh arah sampai akhirnya menemukan seorang perempuan yang lagi duduk lesehan dibalkon, lelaki itu menghampirinya sambil membawa cangkir yang berisikan susu.

    "Thank u ya," ucap Hyunjin yang membuat Eunmi menoleh kearahnya.

    Kedua sudut bibir Eunmi terangkat sedikit. "Sama-sama, lagian cuman buat susu doang kok, bukan hal yang susah."

    Hyunjin tersenyum kecil lalu ikut duduk disebelah Eunmi. "Gue tau pasti lo kesel banget waktu gue ga nolak perjodohan ini, karna gue tau semua yang gue utarain juga bakal sia-sia."

    Eunmi menoleh kearah Hyunjin, beberapa menit ia tidak melepas pandangannya─ menunggu kelanjutan apa yang akan Hyunjin katakan.

    "Gue juga tau pasti kesel banget nikah sama orang yang seminggu lalu masih lo anjing-anjingin, bahkan udah buat lo kesel hampir tiap hari,"

    "Kalo lo belum bisa nganggep gue suami lo. Lo bisa anggep gue sebagai temen kok, temen curhat, temen dirumah, pokoknya terserah."

    Hyunjin bersender pada senderan kursi yang ia duduki. "Asal lo jangan jatuh cinta sama gue ya, gue gamau putusin Heejin, lo juga sama Taeyong kan?"

    Eunmi mengangguk. "Baguslah kalo misalkan lo punya pacar juga, gue jadi gaperlu bingung gimana caranya putus sama Taeyong."

    "Besok kita bolos apa gimana?" tanya Eunmi.

    "Kata bunda Suzy kan bolos dulu."

    Eunmi mengangguk-anggukan kepalanya. "Gue kira lo bakal jadi Hyunjin yang menyebalkan seperti biasanya, tapi ternyata lo ada sisi baiknya juga ya," ucap Eunmi memandangi satu bintang yang ada dilangit.

    "Gue cuman mau menghibur diri, tapi ya kalo gue dirumah ya gue pendiem, bahkan gue bisa dibilang manusia paling dingin dikeluarga gue."

    "Pantesan anjir lo sedingin itu natap gue, gue kira lo kesambet sesuatu." Eunmi menatap Hyunjin. "Oh iya, maksud omongan lo tadi pagi buat gue putusin Taeyong apa?"

    Hyunjin mengalihkan pandangannya kearah lain. "Itu karna ... Karna bunda Suzy yang nyuruh, tapi terserah lo kok."

    "Hm ... Okay."

    "Gue masuk duluan ya? inget jangan pernah naruh hati sama gue, anggep gue sebagai temen curhat aja," ucap Hyunjin.

    Eunmi mengangguk, seenggaknya ini nggak sesuai ekspetasi dia dan Eunmi pun merasa beruntung bahwa realitanya tak seburuk apa yang udah dia pikirin.

────────────°❀°────────────

    Hari ini, Eunmi sama Hyunjin nggak ikutin kata bunda Suzy, lagian mereka berdua gaada alesan buat bolos sekolah karna sebentar lagi ujian akhir semester.

    Karna mobil Eunmi udah selesai diservice akhirnya mereka berdua pisah diparkiran appartementnya, Hyunjin belok kiri buat jemput Heejin dan Eunmi yang belok kanan untuk langsung kesekolah.

    Sesampainya Eunmi disekolah, ia langsung berkumpul bersama teman-temannya dikantin, sembari memakan sarapan mereka.

    "Hari ini pelajarannya pak Daniel kan ya?" tanya Wonyoung yang membuat semua serempak mengangguk.

    "Kalian udah ngerjain PR nya?" tanya Wonyoung lagi.

    "Astaga tuhan, PR yang mana?" tanya Siyeon Yang langsung menghentikan makannya lalu menatap Wonyoung.

    "Yang sepuluh soal itu loh," jawab Kirin.

    "Astaga sumpah, gue belum." Dahyun menepuk jidat  "Lo udah Rin?" tanyanya.

    "Belom, hehe."

    "Kalem gais gue udah," ucap Eunmi lalu berdiri ingin mengembalikan mangkuk buburnya.

    "Yang paralel satu emang terbaik." Wonyoung tangan.

    "Gue doain kelas sebelas paralel satu lagi." Siyeon ikut bertepuk tangan.

    "Gue curiga doa lo ngga dikabulin," ucap Eunmi yang baru selesai mengembalikan mangkuknya.

    "Anak sialan."

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

HAAII , mmaf baru update, ak baru ada kuota hiks

Arranged MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang