18 ┆ 𝙏𝙤𝙞𝙡𝙚𝙩, 𝙎𝙩𝙞𝙘𝙠𝙮 𝙉𝙤𝙩𝙚𝙨

1.8K 255 9
                                    

Haaii, aku double up karna kemarin gak update update hehe, sebelum baca pastiin dulu kalian udah vote dan happy reading🌻

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

( cr. pinterest )

    Eunmi melihat wajahnya dipantulan kaca handphone, sembari merapikan sedikit rambutnya yang agak berantakan lalu berjalan masuk kedalam tempat lomba yang sudah Taeyong beritahu.

   Tempatnya terlalu ramai, sehingga Eunmi harus rela sedikit berdesakan untuk masuk kedalam dan mengambil tempat duduk karna sebentar lagi pertandingan dimulai.

    Eunmi melihat Taeyong yang sedang bersiap-siap menggunakan perlengkapan renangnya, lelaki itu tersenyum ketika berhasil menemukan Eunmi.

    Pertandingan pun dimulai, Eunmi sama sekali tidak melepas pandangannya dari Taeyong yang sedang berlomba mendapatkan kejuaraan.

    Mata Eunmi terus melihat kemana Taeyong bergerak, sambil berdoa didalam hati. Eunmi pun reflek berdiri dan tersenyum lebar ketika Taeyong berhasil memenangkan perlombaan itu. Ia menepuk kedua telapak tangannya beberapa kali, lalu kembali duduk.

    Juri pertandingan mengucapkan selamat kepada Taeyong, lalu memanggil ketiga pemenang lomba untuk naik dan mengadakan sesi foto lalu pembagian medali.

    Setelah semua selesai, Eunmi langsung menghampiri Taeyong lalu mengucapkan selamat kepada pacarnya.

    "Aku kira kamu ngga bakal dateng." ucap Taeyong.

    "Jahat banget aku kalo ngga dateng kelomba pacarnya sendiri."

    "Aku harus kumpul lagi, nggak nganterin kamu gapapa kan?" ucap Taeyong.

    Eunmi mengangguk. "Gapapa, aku bawa mobil sendiri kok."

    "Ok, see u." Taeyong dengan cepat melambaikan tangannya lalu pergi meninggalkan Eunmi yang bahkan belum membalas lambaian tangannya.

•────────────•°•❀•°•────────────•

    Eunmi merapihkan rambut dan bajunya sebelum akhirnya keluar dari mobil dan memasuki cafe, hari ini ia ada janji dengan teman-temannya.

    "Eunmi!" panggil Aisha yang membuat Eunmi menoleh dan menghampirinya.

    "Lo gak digangguin Heejin lagi kan?" tanya Siyeon yang dibalas gelengan oleh Eunmi.

    "Gue nggabakal kenapa-napa kok, kalian tenang aja." ucap Eunmi.

    "Tapi lo tetep hati-hati, yaudah sana pesen makanan, cuman lo doang yang belum pesen." suruh Kirin.

    Eunmi mengangguk, "sekalian gue mau ketoilet." ucapnya lalu menaruh handphonenya dimeja.

    Eunmi memasuki toilet lalu mengambil liptint dari tas dan memakainya dibibir, setelah riasannya sudah selesai ia berbalik badan dan memasuki satu kamar ditoilet karna ingin buang air kecil.

    Tiba-tiba saja lampu padam, membuat Eunmi sangat panik karna ia benar-benar benci kegelapan.

    Byur.

    Satu tumpahan air keruh itu menimpa badan Eunmi dan membuat semuanya menjadi basah dan bau, ia memejamkan matanya ketika mendengar suara tertawa perempuan dari depan.

    Brak.

    Gebrakan pintu yang terdengar cukup keras itu membuat Eunmi kaget, tangisannya sudah tidak bisa dibendung lagi, air matanya sudah membasahi pipinya.

    Satu sticky note terlempar dari atas, Eunmi mengambilnya lalu langsung membacanya.

    Sudah puas mengambil lelakiku?

    Eunmi meremas sticky note itu, tubuhnya terasa sangat lemas dan tidak kuat untuk menopang tubuhnya lagi. Air matanya benar-benar tidak bisa ditahan, isakan kecil yang sudah Eunmi tahan dengan sekuat mungkin pun masih saja terdengar.

    Suasana ditoilet menjadi sepi, kepalanya terasa pusing sampai akhirnya semuanya menjadi gelap.

•────────────•°•❀•°•────────────•

    "Eunmi ketoilet lama banget deh?" tanya Ryujin.

    "Ada kepentingan kali, tungguin aja dulu." jawab Dahyun yang sedang memainkan ponselnya.

    "Apa perlu kita samperin aja?" tanya Ryujin lagi.

    "Gausah, Eunmi udah gede kok." jawab Siyeon.

    "Kayanya kita perlu samperin, perasaan gue gaenak buat Eunmi." Ryujin lagi-lagi meminta.

    "Perasaan lo doang kali?" Aisha menaruh handphonenya dimeja.

    "Kita samperin, perasaan gue juga gaenak sama Eunmi." Kirin berdiri, mengambil tasnya dan juga handphone Eunmi.

    "Toilet rusak?" ucap Aisha membaca kertas yang tertempel pada pintu toilet.

    "Eunmi ke toilet lain kali?" ucap Siyeon.

    "Tapi dicafe ini cuman ada satu toilet, Yeon." ucap Aisha.

    Kirin langsung membuka pintu toilet perempuan, gelap, itu yang ia lihat pertama kali memasuki toilet.

   "Kok gelap kaya gini sih?" tanya Dahyun.

   "Sumpah, lo pikirin yang gue pikirin gak sih?" tanya Ryujin yang membuat semuanya menoleh kearahnya.

    "Astaga." Kelima perempuan itu berlari membuka satu-satu lalu akhirnya menemukan pintu yang terkunci dari dalam.

    "Mi, lo didalem kan?" ucap Kirin menggedor-gedor pintu toilet.

    "Kalian tunggu disini." Ryujin berlari keluar toilet yang entah untuk apa.

    Siyeon menyalakan flash hpnya lalu mencari sesuatu benda yang bisa membuka pintunya sebelum akhirnya Ryujin kembali bersama pelayan cafe.

    "Mas, bisa dobrak pintu ini?" ucap Ryujin menunjuk pintu toilet.

    Kelima perempuan itu menjauh, pelayan lelaki itu mulai mendobrak pintu beberapa kali sampai akhirnya memperlihatkan Eunmi yang sudah jatuh pingsan dibawah.

    "Astaga, panggil ambulance sekarang juga!!!" teriak Kirin menyuruh teman-temannya yang sedang memegang handphone.

━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━

Hehe, hai! Gantung gak?
besok aku update lagi kok
kalo misalkan kalian anggep gantung.
See u next chapter!!
ada feelnya gak? Soalnya
aku ngetiknya ngebut, hehe

Arranged MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang