47 ┆ 𝙂𝙧𝙖𝙙𝙪𝙖𝙩𝙞𝙤𝙣

1.2K 158 3
                                    

Hari ini mungkin jadi hari yang paling ditunggu-tunggu sama mahasiswa maupun mahasiswi, saat-saat momen kebahagiaan setelah terus-terusan begadang dan beribu-ribu kali revisi skripsi. Rasanya campur aduk sih, setengah bahagia, setengah lagi rasanya sedih. Entah sedih karna pisah sama teman-teman yang selalu nyemangatin satu sama lain, ataupun sedih karna sebentar lagi bakal ketemu sama dunia yang jauh lebih keras.

Tapi beda banget sama Haechan, yang daritadi ngga berhenti senyum sambil makanin bakso yang dipesen dia dikantin.

"Chan, lo dari upacara pembukaan, sampe sekarang waktunya istirahat gaberenti senyum-senyum, gue serem liatnya." Wonyoung menatap Haechan aneh, jujur semua kelakuan Haechan bener-bener gabisa ditebak.

"Gue udah pasang bom, bentar lagi juga meledak," jawabnya santai sembari mengunyah baksonya.

"Anak sinting," sahut Eunmi yang baru saja ikut nimbrung dimeja kantin.

Haechan masih nyengir-nyengir. "Nggak lah, gue seneng saja waktu liburan ke Paris makin deket."

Oke, ini waktu yang tepat untuk ngelus dada sehabis liat kelakuan anak kampret yang super random.

"Lo ngga nyesel ngundang Haechan?" tanya Ryujin yang menyenggol bahu Yireon.

"Niatnya Gue sama Chenle malah nggamau ngundang, tapi kasian kalo kita jalan-jalan, dia jadi merenung dikamar."

"Sialan kalian semua."

"Graduation masih saja ya, Lo pada ngeledekin Haechan."

"Bully-able sih," Aisha sedikit tertawa, "Bercanda, Haechan-ku yang ganteng."

"Udahan bullynya, balik lagi yuk ke aula, foto buat kenang-kenangan." Jeno bangkit dari duduknya, menggandeng Siyeon lalu menariknya kearah lapangan yang berada ditengah-tengah kampusnya.

"Ngajak tapi cuman Siyeon yang ditarik, gue kan juga mau." Wonyoung cemberut.

"Ngga usah manja, sini lo gue tarik." Eunmi memegang pergelangan tangan Wonyoung lalu menariknya mengikuti Jeno, yang lainnya pun ikut mengikuti Jeno.

──────°❀°──────

"Cie wisuda juga." Hyunjin merangkul pinggang Eunmi menggunakan tangan kanannya  sementara tangan kirinya terulur memberi Eunmi sebuah bucket bunga anyelir warna merah.

"Untung ngga lily orange lagi, ya," sindir Eunmi yang membuat Hyunjin cengengesan. "Aku kan gatau kalo ternyata arti bunganya malah yang aneh-aneh."

"Acaranya selesai jam berapa?" tanya Hyunjin.

"Kayanya sih sebentar lagi, tapi kayanya anak-anak asrama mau kumpul-kumpul dulu. Kenapa?" Eunmi menoleh kearah tangan yang berada dipinggangnya, lalu memainkan cincin yang terpasang dijari manis tangan itu.

"Malem free kan? Aku udah nyiapin sesuatu, parah sih kalo kamu ngga bisa."

"Idih... apa tuh?"

"Bisa dulu gak malem ini?"

"Bisa kok bisa."

"Yaudah tunggu nanti malem."

Baru saja Eunmi ingin menanyakan tentang mengapa tidak ada bodyguard dibelakang Hyunjin seperti biasa, eh sudah berkumpul para wanita maupun lelaki dari kecil sampai yang tua berbaris dihadapan Hyunjin untuk minta foto sekaligus tanda tangan.

Eunmi sedikit menjauh lalu akhirnya menghampiri Kirin dan teman-temannya. "Haduh, pusing gue punya suami terkenal," ucapnya sembari menatap Hyunjin yang kewalahan menghadapi para penggemarnya.

"Ya gimana lagi, suami lo ganteng, mapan, tinggi, model, udah paket lengkap dimata ibu-ibu yang lagi cari mantu buat anak perempuannya." Kirin menyedot boba yang sempat ia beli tadi dikantin sambil ikut menatap Hyunjin.

"Yaudah pasrah saja yang penting ngga ditunjuk buat jadi tukang foto." Ryujin ketawa sebelum akhirnya Sunwoo dateng buat ajakin anak asrama kumpul dilapangan utama.

"Udah ada semua?" tanya Jeno.

"Udah ini, ayo foto!"

Semua memasang toga wisuda yang sudah sengaja mereka pesan custom untuk foto-foto, lalu bergaya membelakangi kamera dan memperlihatkan toga yang berwarna pastel dan bertuliskan masing masing nama, ataupun keinginan dimasa depan.

"CONGRATULATION GUYYS!!!!!!!!!!!" Junkyu selaku pria paling heboh diasrama auto mengeluarkan suaranya ketika video dimulai buat dokumentasi vlognya Junkyu sekalian kenang-kenangan juga sih buat anak asrama. Bahagia banget sampe peluk-pelukan, apalagi Haechan yang udah loncat-loncat gak karuan + pelukin satu-satu anak asrama.

"ADUH GUYS AING TEH BAKAL RINDU PISAN SAMA KALIAN." Serius kata-kata itu gapernah berhenti keluar dari mulut seorang pemuda bernama Haechan, sampe Yunseong udah tutup kuping nge-deprok dilapangan bareng Younghoon sama Bomin.

"Jadi ke mie gacoan ntar?" tanya Eunmi yang menyenggol sedikit kaki Younghoon biar lelaki itu engeh sama kehadirannya, soalnya tugas Younghoon buat sewa kursi di mie gacoan karna takut penuh apalagi ini malem minggu.

Younghoon noleh, "udah kok, nanti anak-anak pada mau balik dulu buat mandi sama ganti baju, baru nanti ketemuannya di mie gacoan." Younghoon menyipitkan matanya karna matahari tepat diatasnya, "tapi Gue, Junkyu, sama Yunseong langsung duluan, mau kumpul sama teman yang lain," sambungnya.

"Gak sampe malem kan ya? gue ada janji sama Hyunjin," tanya Eunmi lagi.

"Abis dari gacoan pada mau ke Cubic, Kirin traktir." Yunseong ikut nimbrung, matanya juga sedikit menyipit karna sinar matahari.

"Cubic itu bukanya jam enam kan ya?"

"Hooh, lo janji sama Hyunjin jam berapa emang?"

"Jam sembilan-an sih."

"Yaudah masih bisa ikut ke Cubic itu."

Eunmi ngangguk pelan walaupun tau nanti Hyunjin ngga bakal ngijinin dia buat dateng ke Cubic, tapi sekali-kali ngelanggar gapapa kan?

━━━━ • ━━━━

pengen double update tapi tugasku numpuk, minggu depan pas hm. . . aku usahain ya gais, ayo dong ramein biar aku lebih semangat.

Arranged MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang