"Lix, itu Hyunjin kenapa si? sampe segitu paniknya, lo yang abangnya malah biasa aja." tanya Siyeon ke Felix.
"Yeh enak aja, gue juga panik." jawab Felix.
"Iyain. Tapi seriusan, Hyunjin kenapa panik banget?"
"Nyokap bokap gue titipin Eunmi kedia karna gue kemarin kan UN, mungkin dia panik takut ditanyain nyokap bokap." bohong Felix yang dibalas anggukan oleh Siyeon.
"Nyokap bokap lo kemana emang?" tanya Siyeon lagi.
"Kerja diluar negri, makanya Eunmi dititipin karna ya lo ngerti lah adek gue seteledor apa."
"Gue udah dapet copyan cctv diluar toilet." ucap Yunjin yang langsung duduk, membuka laptopnya dan mencolokkan flashdisknya.
"Semuanya pake masker, gue gabisa kenalin." ucap Siyeon yang sedang melihat video copyan dari cctv.
"Tapi ini perempuan semua, kenapa gue mikirnya ini kerjaannya Heejin?" ucap Aisha.
"Kita gabisa pastiin itu Heejin atau bukan, karna kita bener-bener gatau siapa dibalik masker itu." ucap Wonyoung.
Hyunjin mengambil alih laptop yang ada dipangkuan Yunjin lalu menatap video itu secara intens.
"Lo bisa kenalin itu Heejin atau bukan?" tanya Ryujin.
Hyunjin tidak membalas perkataan Ryujin sampai akhirnya dia memejamkan matanya lalu mengepalkan tangannya. "Ini Heejin, gue bisa pastiin dari gantungan tasnya."
Hyunjin menaruh kembali laptopnya pada pangkuan Kirin. "Anjing, ini cewek gaada kapoknya."
"Lo mau kemana?" tanya Felix pas Hyunjin mau pergi.
"Gue harus selesain ini semua bareng Heejin."
"Mendingan lo diem disini jagain Eunmi, urusan Heejin bisa diurus nanti."
Mendengar ucapan Felix, Hyunjin kembali duduk dikursi sebelah Yunjin.
"Brengsek banget sih cewek lo." ucap Yunjin.
"Gue udah putusin Heejin, tapi gue gapaham kenapa Heejin masih ngincer Eunmi." Hyunjin mengacak rambutnya frustasi.
"Mungkin Heejin ngiranya lo putusin dia karna Eunmi kali?"
"Nggamungkin, dia aja selingkuh sama anak sekolah sebelah."
"Satu sekolahan sama Heejin?" tanya Yunjin.
"Ngga, beda sekolah lagi."
"Trus ngapain masih bawa-bawa Eunmi dah?" tanya Yunjin.
"Makanya gue mau samperin." jawab Hyunjin.
"Gue ikut." ucap Yunjin.
Semua menoleh kearah pintu ketika dokter keluar dari sana.
"Gimana keadaan Eunmi, dok?" tanya Felix.
"Tenang, pasien tidak apa-apa, ia hanya shock lalu akhirnya pingsan." jawab dokter.
"Kalian bisa melihatnya, tapi jangan berisik karna pasien belum sadar." ucap dokter lalu pergi.
•────────────•°•❀•°•────────────•
"Apaansi anjing random bener." misuh Siyeon pas Eunmi baru sadar.
Sedangkan yang lain cuman ngelus dadanya dengan sabar, gimana enggak? Eunmi yang baru sadar dari pingsannya bangun bangun malah minta susu coklat.
"Seenggaknya kalo bangun tuh bilang aku dimana? atau basa-basi dulu kek, bukannya minta susu coklat anjir." ucap Ryujin yang menatap Eunmi sebal.
"Emang salah ya?" tanya Eunmi.
Semuanya sweetdrop, yang kaya gini masih aja ditanya salah apa enggak walaupun emang bener enggak salah juga enggak.
"Yaudah, tungguin aja gue udah minta tolong sama suster buat bawain susu coklat."
"Yang anget, gamau yang dingin." pinta Eunmi lagi.
"Banyak banget permintaan lo." ucap Hyunjin.
Eunmi melet. "Gapeduli yang penting gue mau susu coklat."
Setelah suster datang membawa susu coklat anget buat Eunmi, perempuan itu langsung ngambil dan minum, tidak lupa juga bilang terimakasih sama susternya.
"Gue baru tau suster bisa disuruh suruh kaya gitu." ucap Wonyoung.
