Sekarang jam pelajaran kosong, ralat. Istirahat kedua ini, anak cowok tengah melakukan ibadah mereka di masjid sekolah sedangkan anak cewek masih berada di kelas menunggu anak cowok selesai salat.
Gue membuka HP, jika kalian berpikir gue bakal ber-selfie, kalian salah. Karena gue akan browsing pidato bahasa Inggris. Kata Silena lebih cepat lebih baik, ya sudah gue ikut apa kata dia saja.
Kemudian gue dengar Solatip sedang menjawab pertanyaan-pertanyaan dari teman-teman. Solatip duduk di kursi guru, jadi gue bisa dengan jelas mendengar apa yang dia bicarakan.
"Iya lah, sakit. Kalo bersihin tatto mah sakit." Solatip menjawab pertanyaan dari Umma, yang sekarang ada di belakang gue.
"Lah, terus motivasi lo tattoan apa?!" tanya gue, gue nanya atau marah-marah ya?
"Iya, lo kan cewek Sol, sembarang internasional ini namanya harus dilaporkan kepada Bapak Jokowi agar beliau tahu perilaku generasi mudanya yang tidak patut dicontoh, sungguh kamu itu seperti tua-tua kekurangan sesajen jad—" kalimat Miya terhenti di tengah jalan yang sepi. Bagai kondisi si jomblowati.
"Bisa diem nggak, Miyabi?!" Astor menyumpal mulut Miya dengan tisu. Tidak diketahui jenis tisu apa, mungkin bekas ingus dia.
"Ya 'kan awalnya nggak gue bersihin, tapi nggak enak sama nyokapnya tunangan gue—"
"Widiuu ... tunangan bos!" Umma heboh sendiri.
Satu kelas memang sudah tahu kalau Solatip ini sudah tunangan dengan seorang laki-laki matang. Pas lah, buat Solatip.
"Iya, keluarga dia udah pada haji, nggak enak dong kalo gue kayak gini."
Gue menoleh ke arah Herni, dia tengah merekam kejadian ini, gue yakin nanti bakal dimasukkan ke dalam grup kelas dan akan heboh. Waktu itu jiwa keartisan gue dan Kay kambuh. Gue dan teman sebangku ini berpose riang gembira.
"Awal peristiwa lo deket sama tunangan tuh gimana?" tanya Isyu mendadak kepo, nggak lupa dengan kecemprengan dia. Dia bertanya sambil memakai lipstik merahnya. Tidak tebal namun nampak jelas. Sial! Kenapa gue liat bibir dia oon! Jijik.
"Waktu itu tahun berapa gitu masih kelas delapan, dia nge-chat gue di facebook." Solatip mulai menceritakan pandangan pertama cinta mereka. Yang menyatukan dua hati satu cinta.
Gue ingat sesuatu, ingat waktu kelas delapan, tunangan Solatip adalah pacar dari teman gue. Jadi maksudnya tunangannya Solatip dulu selingkuh? Mencoba selingkuh? Untuk temen gue sudah move on dari jauh-jauh tahun.
"Waktu itu 'kan tunangan lo masih pacaran sama Yeye temen gue! Jadi lo sama diaaaaaa ...," gue berasa jadi kompor di sini.
"Ya mana gue tahu! Orang dia yang deketin gue," Jawab Solatip dengan santainya seperti di pantai.
"Ya Tuhan pelakor!" Sinta ikut bersuara semenjak tadi hanya diam membisu. Mungkin dia nahan kentut. Mungkin ....
"Ayo ... terus cerita lagi, para pengagum piton ini ingin mendengarkan cerita Nyai." Siapa lagi yang ngomong kalo bukan Miya. Kami menoleh dengan tatapan belati.
"Pengagum piton matamu!" seru gue seraya menoyor kepala Miya lalu bergegas keluar kelas sebelum guru-guru menggiring layaknya kambing.
🍚🍚🍚
Setelah melaksanakan ibadah di siang hari yang merupakan ibadah wajib bagi umat muslim di seluruh dunia yang akan membawa kita ke surganya Tuhan Yang Maha Esa, jika ditinggalkan akan mendapat dosa dan masuk neraka, dinamakan salat, gue merasa sesuatu ditepuk, tinju-tinju. Gue memegang perut gue yang sakit, ternyata perut gue minta jatah makan. Jadi setelah masuk ke dalam kelas tercinta, gue berdiri dan mendekati stop kontak karena mau charge HP. Apa hubungannya dengan lapar? Memang tidak ada.
"Eh! Kalo lagi di-charge HP-nya jangan sambil buat mainan dong. Nggak penuh-penuh ntar kasian yang mau charge kudu nunggu lo nggak kelar-kelar, lama! Kayak nunggu Lucas datengin gue! Kayak nunggu Manu Rios lamar gue. Lama, Solatip!"
"Buset ini bocah khayalannya tinggi amat dah. Tapi tubuhnya pendek." Rafij mulai ngejek gue. Gue mendelik kearahnya.
"Apa lo?!"
"Nggak jadi, nggak! Nggak! Warmed!" Rafij manggil gue Warmed, biarlah. Suka-suka dia.
Solatip tetap mainan HP sambil di-charge, tenang Mikasa, tenang, jangan berkata kasar ... jangan berkata kasar ... sesungguhnya Tuhan bersama orang-orang penyabar dan cantik jelita calon istri Wooseok seperti lo, Mikasa.
"Herni hapus!"
Gue menoleh ke sumber suara, sumpah suara dia mengganggu konsenstrasi gue yang sedang berjalan keluar kelas, akibatnya aktivitas unfaedah gue terhenti seketika. Gue bisa lihat wajah Solatip rada beda, seperti menahan marah, mungkin. Tapi apa sebabnya?
"Iya, nanti," jawab Herni santai namun itu santai yang palsu. Gue tahu kalau Herni agak takut setelah mendengar suara Solatip yang menggelegar.
Silena yang sedang duduk disamping Herni—mereka sedang menonton drama Korea tapi mereka bukan pecinta korea—ikut menjawab. "Nanti ah Sol, ganggu aja."
Gue tidak tahu menahu apa yang Solatip maksud, tapi sepertinya serius.
"HAPUS HERNI!" teriak Solatip lagi, kali ini dengan suara yang benar-benar keras. Hal tersebut menjadi pusat perhatian. Semua menatap Solatip dan Herni bergantian. Sedangkan anak cowok mulai riuh.
"Woyoo!! Woyooo!!!" teriak Aryo, memangnya ini acara dangdut?!
"Yo! Bat-bet! Asekk!!"
"Yo! Serang!!"
Dih! Anak cowok norak luarbiasa internasional sejagad raya emang. Mereka hanya memperkeruh keadaan.
Gue masih berdiri di tempat duduk gue, sedangkan anak cewek lain bisik-bisik bertanya 'ada apa'.
"Iya, nanti." Herni menjawab masih dengan santai, namun masih dalam keadan palsu.
Gue mendekat ke tempat Herni dan Silena duduk." Ada apa Her?" Herni tak menjawab, kemudian Solatip mendekat.
"Hapus sekarang Herni!"
Solatip berteriak lagi diiringi teriakan anak cowok yang norak. Lalu membuat semua kaget adalah, Solatip mendorong Herni hingga si penari itu yang semula berdiri menjadi terduduk. Herni tak mau kalah. Ia berdiri lagi juga mendorong Solatip.
"Apa hah?!"
🍚🍚🍚
Makin lama yang baca makin sedikit ya :"V nggak apa² lah udah wkwk :"V. Makasih banget yang udah baca ya, makasiihh banget. Yang masukin ke reading list juga, yang katanya mau feedback-feedback-an, eh gue nya udah, sekalian komen juga biar lebih baik eh dia nya komen bukan krisar, cuma komen buat sekedar komen biar "udah komen" hahaha yaudah nggak papa, tengkyu yaa walaupun kayak gitu.
Star
Xanderstern
KAMU SEDANG MEMBACA
My Class My Life
HumorXII IPS 4 diketuai oleh si Tomboy Pawina, berpenghuni makhluk absurd seperti Mikasa yang bermimpi menjadi istri bias, Aryo yang paling nyebelin di antara yang paling nyebelin, Bagasa manusia benci mandi, Simi yang bercita-cita menjadi istri dari gu...