Menunggu memang bukanlah hal yang menyenangkan bagi setiap orang.
Tapi hal itu sedang dirasakan oleh seorang Savana.Sejak bel pulang tadi Papanya ataupun Abangnya belum juga menjemputnya.Savana yang sedang berdiri memandang layar ponselnya mendengar suara sepeda motor berhenti di hadapannya.Hal itu sontak membuat pandangan Savana tertuju pada pengendara motor yang ditutupi wajahnya.
"Naik."Ucap pengendara motor itu singkat.
"Lo siapa?"Tanya Savana bingung.
"Gue Aksa."
"Gak."
"Kenapa Van?"
"Gue gak kenal lo."
"Gue Aksa Van.Aksa.Masa baru ditinggal beberapa jam lo lupa sama gue."
"Gue tau nama lo tapi gue gak kenal lo."
Perdebatan mereka terus saja berlanjut hingga akhirnya hujan turun mengguyur kota Jakarta.
"Na naik Na hujan."Tawar Aksa.
"Gak.Gue jalan aja."
"Jangan nekat deh Na hujannya gede."
Savana tidak menghiraukan ucapan Aksa ia terus berjalan menjauh dari Aksa.
"Tunggu Na."Panggil Aksa mengejar Savana.
Panggilan Aksa tidak dihiraukan oleh Savana ia terus berjalan dibawah guyuran hujan sekarang tubuh mereka berdua sudah basah kuyup.
"Na! lo jangan egois lo bisa sakit!"Aksa menarik tangan Savana hingga langkahnya terhenti.
"Lo kenapa peduli sama gue?"
Karena gue sayang sama lo dan gue gak mau terjadi apa apa sama lo.Batin Aksa dalam hatinya.
Rasanya aksa ingin melontarkan isi hatinya tapi mulutnya berkata lain.
"Karena lo itu cewek gak mungkin kan gue diemin?"
Penjelasan logis Aksa hanya di balas anggukan oleh Savana.
"Mending kita neduh daripada disini kehujanan."Ajak Aksa menunjuk kesebuah halte bis.
"Iya."
Mereka berdua berteduh disalah satu halte bis sampai hujan reda.
"Lo kedingininan gak Na?"
"Iya."
"Sama."
Wajah datar Savana seketika berubah terkejut tapi dengan cepat ia menetralkannya.
Aneh.Batin Savana.
Savana kembali terkejut saat sebuah jaket mendarat di pundaknya.
"Gue gak bakalan biarin lo kedinginan Na,jaket ini anti air dalemnya anget.."Ujar Aksa menggantung ucapannya.
"Mmm lo mau yang lebih anget gak?"
"Sini."Aksa membentangkan kedua tangannya mendekat kepada Savana untuk memeluknya.Dengan cepat Savana menoyor kepala Aksa sedikit keras.
"Aww sakit Na."
"Diem lo!."
"Kan gue cuma nawarin Na."
Savana hanya diam menatap kosong didepannya wajahnya mulai pucat tangannya pun bergetar karena kedinginan.Dua jam hujan mangguyur kota jakarta tapi tidak terlihat tanda tanda hujan itu akan reda
"Na..maaf."
"Buat apa?"
"Buat ini."
Aksa memegang tangan savana dan menutupnya sangat erat.Tangan yang dingin itu kini berubah hangat.
"Makasih."Gumam Savana tapi masih bisa didengar oleh Aksa.
"Sama-sama."
Mata mereka kini terlelap.Tapi,tangan Savana masih ada digenggaman Aksa.Cukup lama mereka tertidur.Savana yang tertidur di pundak Aksa tersadarkan ia menatap wajah Aksa hangat dan tersenyum.
"Gak usah ngeliat segitunya juga kali Na.Gue tau gue ganteng."
Dengan cepat Savana mengalihkan pandangannya.Mata Aksa masih tertutup seperti orang yang sedang tertidur.
"Pulang."
"Gue masih pengen disini Na,masih pengen sama lo."
Seketika tubuh Savana menghangat karena ucapan Aksa.Lagi-lagi wanita ini menoyor Aksa tapi bukan dibagian kepala melainkan di perut.
"Na..sakit."
"Gue cabut duluan."
Savana berdiri baru satu langkah ia melangkahkan kakinya tangannya ditarik oleh Aksa refleks ia tertarik dan terjatuh dihadapan Aksa kini jarak mereka hanya sekitar 5cm.
"Balik sama gue nanti lo kenapa napa."
Savana berdiri gugup.Wajahnya memerah Aksa yang melihat itu tertawa.
"Lo kenapa Na?kok pipinya merah?"Tanya Aksa dengan nada menggoda.
"Gak kenapa napa."Jawab Savana salah tingkah ia berjalan kearah kanan meninggalkan Aksa.
"Iya Na,tapi motor gue kan disana Na."Ucap Aksa menunjuk kearah kirinya.
Savana memutar arah jalannya berlawanan dan meninggalkan Aksa yang menertawainya.
Sikap lo itu kayak hujan Na.Dingin.tapi kalau gak ada lo pelangi gak bakal ada dan langit itu gue kalau gak ada pelangi gue bakal jadi langit yang kosong tanpa keindahan yang semu.
--Aksa almudena--~Savana~
Satu Vote,Comment,dan Follow dari kalian itu sangat berharga bagi author.
Follow Instagram aku yah @rima_rls
Dan Wattpad ku jugaSemoga feelnya dapet amin amin amin:)
Terus dukung author yah biar lebih semangat lagi buat ceritanya.
Salam Savana guys.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVANA
Teen FictionHidup yang tengah ada di sudut gelap ini harus ku apakan. Rasanya lelah ketika tak ada satupun orang yang ada didekatmu saat kamu memang benar benar jatuh. Dia Savana. Gambaran diriku di dunia nyata. Dan Aksa hanya sosok ilusi yang belum pernah dat...