Semua drama sinetron singkat itu berakhir Aksa dan Savana berakhir disebuah ruangan dengan 2 guru kiler dihadapannya!.
"Kalian pacaran?" Tanya bu tina to the point.
"Nggak bu."
"Otw bu."
Ucap Savana dan Aksa bersamaan.
"Kenapa kalian terlambat?" Kini giliran pak Satya yang bertanya.
"Tadi saya nunggu Savana luluran pak." Jawab Aksa santay.
"Hah!?"
"Maaf pak bu becanda." Ucap Aksa disertai kekehan kecil.
"Sekarang bersihkan semua toilet di sekolah ini--"
"Tapi bu--" Sergap Aksa cepat.
"Tidak ada yang membantah! Kalian tidak boleh mengikuti pelajaran!" Tolak bu Tina.
"Terima kasih bu atas hukumannya. Saya permisi." Pamit Savana yang di balas anggukan singkat.
Savana pergi begitu saja tentu ia tidak ingin membuang waktunya apalagi dengan laki laki di sampingnya tadi.
"Saya juga permisi pak bu."
***
"Huh." Desahan Savana kelelahan.
"Lo duduk aja."
"Gak."
"Lo udah keringetan gitu Na."
"Gak."
"Serah lo deh na." Pasrah Aksa.
Savana dan Aksa kembali membersihkan toilet terakhir yang merupakan toilet pria. Banyak sorot mata pria yang menatap Savana bingung. Bagaimana tidak? Cewek ada di toilet cowok? Ck. Savana tetaplah Savana semua sorot mata itu seperti tidak ada baginya tujuannya hanya satu cepat keluar,pulang,dan menjauh!.
"Neng nyasar?"
"Apa neng ngasih kode buat kita kita?" Savana tetap melakukan apa yang harusnya ia lakukan. Membersihkan toilet!.
"Sini neng." Ucap lelaki itu sembari mencekal tangan Savana. Dengan cepat Savana memberi sorot mata tajam kepada pria itu.
"Gausah segitunya kali neng matanya."
"Jangan ganggu dia!" Getak Aksa tidak terima.
"Aksa? Mau jadi pahlawan lo?" Tantang pria itu.
"Gak! Lo pergi!" Tolak Aksa.
"Santay dong gue cuma pengen cewek ini!" Ucap pria itu sembari mencekal lengan Savana lebih kuat. Raut wajah Savana tetap menunjukan ketenangan ia seperti tau kalau tidak akan terjadi apa apa pada dirinya.
"Lo lama lama kurang ajar!"
Aksa langsung menendang perut pria itu tanpa rasa takut.
Bruukk
Pria itu jatuh tersungkur sembari meringis kesakitan.
"Lo gak papa den?" Ucap teman pria itu yang biasa di panggil Dewa.
"Deno! Ngapain lo tiduran disana?" Ledek teman Deno.
Deno langsung berdiri dan mengunci leher Aksa dengan cepat.
"Brengsek lo!" Bentak Deno spontan.
"Lo yang brengsek!"
Savana yang sedari tadi hanya menonton langsung mengambil alat berat untuk melerai.
"Lepasin dia atau lo mati di tangan gue?" Ancaman.
Deno dan Aksa langsung menatap Savana dengan tatapan nanar.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAVANA
Teen FictionHidup yang tengah ada di sudut gelap ini harus ku apakan. Rasanya lelah ketika tak ada satupun orang yang ada didekatmu saat kamu memang benar benar jatuh. Dia Savana. Gambaran diriku di dunia nyata. Dan Aksa hanya sosok ilusi yang belum pernah dat...